author-banner
Kay Liavin
Kay Liavin
Author

Novels by Kay Liavin

Diculik Musuh Mantan Suamiku

Diculik Musuh Mantan Suamiku

Di dalam perjalanan yang akan membawanya kembali ke kota masa lalu usai diusir dari rumah sang suami, Liliana tak pernah menyangka perjalanannya akan berubah menjadi mimpi buruk. Sekelompok pria menghadangnya, dan sang pimpinan—seorang pria misterius dan penuh kharisma bernama Ryder—menjadikan Liliana sebagai tawanan. Namun, Ryder bukanlah penjahat biasa. Ia seorang pria dengan misi, seseorang yang mempertaruhkan segalanya demi tanah dan rakyatnya. Liliana terperangkap dalam konflik yang lebih besar dari sekadar penculikan—sebuah pertempuran antara kehormatan, pengorbanan, dan rasa keadilan yang mengguncang hati. Di tengah hutan belantara yang liar, ketegangan di antara Liliana dan Ryder semakin membara. Keduanya saling menantang, saling menguji… hingga batas antara kebencian dan ketertarikan mulai kabur. Saat Liliana menyadari kebenaran di balik penculikan ini, ia harus menghadapi pilihan yang bisa mengubah hidupnya selamanya—melawan pria yang telah menculiknya, atau menyerahkan hatinya kepada seseorang yang tak seharusnya ia percaya.
Read
Chapter: 34| Jangan Sentuh Kelemahanku
LILIANAMalam sudah larut. Angin dari celah pintu pondok tua ini menggesek pelan kulitku, membawa aroma tanah basah dan kabut. Di dalam pondok yang terbuat dari kayu keras ini hanya diterangi lampu minyak, aku berdiri mematung. Napasku tertahan. Di depanku, Ryder berdiri tegak. Tegas. Matanya menyorotiku seperti elang memangsa mangsanya."Baiklah," katanya akhirnya, suaranya dalam dan tajam. "Aku akan melepasmu..."Aku hampir tidak percaya dengan yang kudengar. Lidahku kelu. Dadaku seperti akan meledak. Apakah ini berarti dia sadar akan kebodohannya karena telah mempercayai Ethan? Ataukah... apakah kata-kataku akhirnya menyentuhnya? Membuatnya iba?Namun, sebelum aku bisa meresapi perasaan itu, suara dinginnya kembali menusuk."Dengan satu syarat," lanjutnya.Aku mengerjapkan mata. Tentu saja. Selalu ada syarat. Tak pernah semudah itu. Aku mengepalkan tangan, mencoba menenangkan detak jantungku yang kacau."Syarat?" gumamku, nyaris tak terdengar.Ryder menatapku tajam, seperti memutus
Last Updated: 2025-05-02
Chapter: 33| Terus Memprovokasi
LILIANAEntah berapa lama aku duduk meringkuk di ranjang keras itu, tubuhku kaku dan pegal. Tali kasar yang mengikat pergelangan tangan dan kakiku terasa semakin menyakitkan setiap kali aku mencoba bergerak. Udara di dalam pondok kayu ini dingin, menusuk tulang, dan semakin menambah perasaan putus asa yang menggerogoti hatiku.Aku benar-benar bosan, tapi yang lebih dominan adalah rasa kesal yang membakar dalam dada.Siang tadi, seorang pria bertubuh kekar mengantarkan makanan. Ia juga menawariku bantuan untuk ke toilet, dengan sikap dingin dan formal seperti robot. Aku menolak keduanya. Aku tidak ingin bergantung pada siapapun di tempat ini, apalagi menunjukkan kelemahan.Dia mengabaikan semua rengekanku untuk membebaskanku. Wajahnya datar, bahkan saat aku berusaha memohon ataupun mengancam. Sejak upayaku kabur semalam — dengan mencuri salah satu kuda mereka — semua orang di tempat ini tampaknya jauh lebih berhati-hati.Aku mendesah pelan, menahan rasa frustrasi.Ketika malam tiba dan
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: 32| Hanya Sandiwara Mereka Berdua
LILIANADia menjatuhkanku ke ranjang kokoh dan cukup besar di pondok ini. Ranjang ini bahkan terasa lebih nyaman daripada yang mereka berikan padaku di pondok tempat aku dikurung semalam. Tapi, bukan soal ranjang yang ingin aku keluhkan. Aku inginkan jawaban.Ryder tidak bisa pergi begitu saja setelah apa yang baru saja dia katakan. Seharusnya aku sadar dari awal ini terasa aneh. Aku berjuang untuk duduk dan berlari ingin mencegah Ryder pergi.Aku menatap punggung Ryder dengan tatapan marah yang membara. Lelaki itu tetap tak bergeming, seolah-olah pertanyaanku tak berarti apa-apa baginya. Tanpa menoleh sedikit pun, dia berjalan menuju pintu kayu pondok yang reyot itu. Pondok ini bahkan tak memiliki jendela—tempat ini jelas dibuat untuk menahan seseorang. Sepertiku.“Tunggu!” teriakku, suaraku menggema keras di ruangan yang pengap ini. “Jangan coba-coba meninggalkanku tanpa jawaban, Ryder! Jangan berani mengabaikan pertanyaanku!”Aku merasakan nadiku berdegup cepat di bawah kulitku. Ke
Last Updated: 2025-04-27
Chapter: 31| Aku Takut Mengetahui Kebenarannya
LILIANAAku tidak punya pilihan selain berkuda dengannya. Ryder menarikku ke atas kudanya dengan kasar, membuat tubuh kami otomatis berimpitan. Aku bisa merasakan napasnya yang berat di belakang telingaku, sementara satu tangannya mencengkeram tali kendali dan tangan lainnya melingkari pinggangku erat.Aku merasa muak pada diriku sendiri. Aku menyesal kenapa tidak pernah mau repot-repot belajar cara bertahan hidup di alam. Setidaknya akan bermanfaat pada saat seperti ini. Tidak memiliki keahlian khusus menjadikanku seperti beban."Duduk diam dan jangan banyak bergerak," desisnya. "Kalau kau mencoba melompat turun, aku tidak akan bertanggung jawab jika kau terluka."Aku menggigit bibir, menahan amarah yang berkecamuk di dadaku. Aku tahu Ryder bukan orang yang bisa diajak bernegosiasi dengan mudah, terutama dalam situasi seperti ini. Kudanya berlari melintasi jalanan berbatu yang sepi, jauh dari perkampungan terdekat. Aku merasa terperangka
Last Updated: 2025-04-26
Chapter: 30| Pelarian di Tengah Malam
LILIANATekadku sudah bulat. Seharian bahkan sampai malam, aku terus memikirkan rencana untuk kabur. Aku mencuri waktu berkeliling perkampungan ini demi mempelajari rute pelarianku dan kendaraan apa yang bisa kugunakan.Ada sejumlah mobil kemah dan truk di lapangan desa terpencil ini, diparkir di area yang digunakan untuk api unggun saat malam. Tapi terlalu banyak orang di sana saat malam. Mustahil aku mencuri salah satunya tanpa membuat mereka sadar.Lalu cara lain apa yang bisa kugunakan? Kuda? Entah kenapa tiba-tiba aku teringat kuda yang dipakai Ryder saat membawaku ke sini. Aku mengoreksi ide itu. Kuda itu ditinggalkan di kampung sebelumnya, dan kami ke sini menggunakan truk.Tak putus asa, aku menyelinap lagi setelah dari sungai untuk mandi. Aku terus mencari dan benar saja, ada beberapa kuda di kandang. Sekitar tiga atau empat. Tampaknya mereka menggunakan kuda untuk berburu.Aku sudah memikirkan dan mempersiapkan segalanya. Malam nanti, menjelang fajar, saat orang-orang terlel
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: 29| Menyiapkan Strategi Untuk Lolos
LILIANADengan susah payah, aku akhirnya berhasil melepaskan diri darinya dan menjauh. Aku menarik selimut yang tadi menjadi alas dudukku, membungkus tubuhku, lalu berguling di bawah pohon. Jika dia melarangku pergi ke pondok, maka aku akan tidur di sini. Aku tidak peduli.Angin malam bertiup pelan, menyentuh kulitku yang mulai dingin. Aku merapatkan selimut, mencoba menenangkan diri. Tapi ketenangan itu tidak berlangsung lama.Tanpa peringatan, Ryder meraih tubuhku, mengangkatku bersamaan dengan selimut yang membungkusku erat. Aku terperangkap! Aku meronta sekuat tenaga, tapi itu sia-sia."Apa yang kau lakukan?" pekikku."Membawamu pergi," jawabnya singkat.Aku terus menggeliat, mencoba melepaskan diri, tapi Ryder tetap melangkah mantap seolah aku hanyalah gumpalan kapas dalam gendongannya. Dengan sekuat tenaga, aku berusaha menggigit lengannya, berharap dia akan melepaskanku."Aww!" Dia mengumpat pelan, tapi tidak menghentikan langkahnya. "Sial, kau benar-benar liar."Aku tidak pedu
Last Updated: 2025-04-01
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status