Chapter: Bab 65"Tempat apa ini?" guman Melisa saat dia dan Rosa baru saja tiba di depan gedung terbengkalai, terlihat juga mobil Bramasta yang terparkir di area tersebut."Ayo," ajak Rosa sembari melepas sabuk pengaman dan turun dari mobil. Melisa dan Rosa melangkah secara perlahan menyusuri tempat tersebut sembari mengedarkan pandangan ke segala arah, tapi yang mereka lihat hanya bangunan tua, tidak berpenghuni dan hampir roboh."Ssst!" Rosa segera menarik lengan Melisa ke balik tembok, saat mendapati ada seseorang yang tidak dikenalnya membuka pintu. Perlahan dengan membungkuk, Rosa mengambil kayu dan meletakkannya di pinggiran daun pintu, agar pintu tersebut tidak tertutup.Setelah memastikan bahwa pria tadi berjalan cukup jauh, Rosa pun segera menarik pergelangan tangan Melisa untuk masuk ke sebuah ruangan. "Ternyata semua hanya tipuan, di dalamnya lumayan bagus juga," ucap Melisa sembari melihat kesana dan kemari."Dimana Bramasta?" tanya Rosa yang tidak menghiraukan ucapan Melisa. Mereka berdu
Huling Na-update: 2025-05-02
Chapter: Bab 64Beberapa hari sebelum pesta pertunangan."Kek, maafkan aku karena mengecewakan Kakek," ucap Debby. Saat ini dia, Kakek dan kakaknya sedang makan malam di rumah."Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Kakek yang seakan sudah mengerti bahwa cucunya sedang mengalami hari yang berat. Debby pun segera menceritakan semua kejadian yang menimpanya dan Wilona selama satu tahun terakhir ini."Tapi dia adalah istri orang," ucap Kakek dengan tenang sembari terus menyuapkan makan malamnya."Tapi dia juga sahabatku Kek, suaminya itu sangat bejad dan tidak berperasaan." Debby mencoba memberikan argumen."Tenang saja, aku akan mengaturnya," sahut Salim."Apa Kakak mau membantuku?" tanya Debby dengan antusias."Kakek dan aku sudah curiga sejak awal, kenapa kamu tiba-tiba saja mau bertunangan," jelas Salim."Lalu?" sahut Debby."Ya ... kami masih menunggu kamu untuk menjelaskan semuanya, karena setelah aku mencari tahu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban apapun," ucap Salim."Sekarang aku sudah menjelas
Huling Na-update: 2025-05-01
Chapter: Bab 63Satu minggu kemudian."Apa hanya ini tamu undangannya?" tanya Melisa pada Salim.Saat ini semua orang tengah berkumpul di kediaman kakek Pak Salim dan juga Debby untuk melaksanakan pesta pertunangan."Debby menginginkan acara yang sakral, jadi aku hanya mengundang keluarga inti dan beberapa mitra kerjanya, aku pun di sini juga datang sebagai mitra kerja," jelas Salim."Benarkah?" tanya Melisa yang hanya mendapat anggukan kecil dari Salim."Emb, aku ada satu pertanyaan," ucap Melisa."Apa?" sahut Salim."Kenapa kalian berdua tidak pernah memberi tahu media kalau kalian bersaudara?" tanya Melisa."Apa itu penting?" tanya Salim."Tentu saja, 2 perusahaan yang lumayan berpengaruh, ternyata bersaudara, itu akan cukup menggemparkan dunia bisnis," jelas Melisa. Salim hanya mengulas senyum tipis saja."Ngomong-ngomong dimana Debby, kenapa dia belum juga muncul?" tanya Melisa."Entahlah, mungkin dia masih bersiap, aku hanya datang sebagai mitra bisnis, jadi aku tidak terlalu mencampuri urusann
Huling Na-update: 2025-04-30
Chapter: Bab 62BYUURRRR."Uhuuk, uhuuk, uhuuuk." Rosa tersedak, karena tiba-tiba saja ada yang mengguyur kepalanya, tapi dia tetap tidak berani membuka mata.Dirasakan Rosa ada yang mengusap ubun-ubunnya tiga kali. "Mbok Darmi," ucap Rosa dan dengan segera membuka mata, dilihatnya Mbok Darmi yang ada tepat di hadapannya, lalu dia juga melihat bahwa tubuhnya sudah terlilit dengan jarik, banyak bunga terjatuh di tangan dan juga jariknya bagian bawah, rupanya Mbok Darmi telah mengguyur kepalanya menggunakan air rendaman Bunga."Mbok Darmi ... " Seketika Rosa menangis dengan sejadi-jadinya, karena dia mengira bahwa dia akan mati begitu saja terjepit dinding, tapi Mbok Darmi tidak menghiraukan tangisan Rosa, melainkan beliau tetap mengguyur kepala Rosa dan bibirnya juga terus komat kamit, entah apa yang sedang dibacanya.Setelah ritual mandi selesai, Mbok Darmi memberikan air yang diletakkan di dalam setengah batok kelapa, hingga batok kelapa tersebut menyerupai mangkok."Minumlah," suruh Mbok Darmi. Ros
Huling Na-update: 2025-04-29
Chapter: Bab 61Malam pertama Rosa lewati begitu saja dengan damai, hanya dia saat ini sedang mengalami kantuk yang sangat berat. Bagaimana mungkin dia bisa tetap terjaga, dalam keadaan mata terpejam, tentu saja itu sangat sulit dilakukan.Keesokan harinya, di siang hari dia mulai merasa sedikit pusing dan sangat kehausan, banyak sekali bunyi nyamuk yang terngiang di telinganya, tapi nyamuk-nyamuk tersebut tidak ada yang menggigit tubuhnya, mungkin karena ada asap yang mengepul dari kendi kecil di samping Rosa, yang sampai sekarang masih menyala. "Hmmb, aku sangat haus, kerongkonganku benar-benar terasa sangat kering, kalau terus begini, bukannya bisa balik cantik, bisa-bisa aku mati karena dehidrasi," gerutu Rosa dalam hati."Tidak, tidak, aku tidak akan menyerah, hanya 3 hari saja Rosa, setelah ini kamu bisa balas dendam pada semua orang yang telah mengkhianatimu," gerutunya lagi di dalam hati sembari menyunggingkan sudut bibirnya ke atas.Malam kedua.Rosa saat ini tetap dengan posisinya yaitu be
Huling Na-update: 2025-04-28
Chapter: Bab 60Sayup-sayup Rosa mulai membuka matanya, silau matahari membuatnya kesulitan untuk membulatkan matanya dengan sempurna, sunyi, sepi, hanya itu yang dia rasakan sejak semalam, terasa angin sepoi sejuk menusuk ke dalam tulang, terdengar juga gemericik air yang seakan berasal dari sumber. "Air?" batin Rosa yang akhirnya bisa membuka lebar matanya dengan seketika. Rosa pun segera terbangun dan melihat ke sekelilingnya."Dimana aku?" tanyanya dengan kebingungan, karena dia saat ini tengah berada di pinggir danau."Danau?" Gumam Rosa, dia segera melihat ke arah yang berlawanan dengan danau, dan benar saja, di sana ada gubuk Mbok Darmi yang sejak semalam dia cari. Ternyata dia semalam pingsan tepat di seberang gubuk tersebut."Mbok Darmi," ucapnya dengan terisak."Kamu sudah bangun Ndok?" Tiba-tiba saja ada suara Mbok Darmi dari belakang.Rosa segera menoleh, dilihatnya wanita tua beruban tersebut yang seperti biasa, hanya mengenakan jarik dan baju kebaya seadanya. "Iya Mbok," jawab Rosa sing
Huling Na-update: 2025-04-27