Share

Chapter 10

"Saya gak mampir ya, sudah malam juga." ucap Anggasta tanpa turun dari mobil.

"Iya mas, hati-hati ya."

Anggasta melajukan mobilnya kembali, dan menghilang perlahan dari rumah Aruna. Setiap pergi bersama Anggasta, perut Aruna selalu berakhir terisi penuh dengan makanan. Aruna merasa bobotnya kini sudah bertambah, dan esok saat ia datang ke Yvaine mungkin Liza akan langsung menyeretnya ke tempat gym.

"Bi," panggil Aruna.

Bukan Imah yang datang melainkan Ayara, rupanya ia sudah kembali dari pelariannya.

"Loh masih inget pulang ternyata," ejek Aruna.

"Kamu mau menikah dan kenapa gak kasih tau mamah? lalu siapa calon kamu itu? pengusaha? konglomerat? atau pejabat?" tanyanya membuat Aruna muak.

"Cuma orang biasa, kakaknya Kastara."

Ayara berdecih kesal, ia nampak tidak suka dengan status lelaki yang akan menikahi Aruna.

"Kenapa kamu mau sih dinikahin sama orang biasa kayak dia! percuma dong kamu punya wajah cantik kalau dapetnya yang biasa aja," ucap Ayara ketus.

"Mah, berhenti at
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status