Share

Chapter 110

"Nona Aruna, itu mas Anggasta kan?" tunjuk supir Ayara ke halaman rumah Takahiro yang sekarang menjadi milik Aruna.

Aruna menajamkan penglihatannya di tengah gelapnya halaman rumah, ternyata itu benar-benar Anggasta dengan bola mata yang memerah seperti habis menangis juga kelopak matanya yang sembab.

"Pak, tolong bantu saya turun." pinta Aruna.

"Nona Aruna mau menemui mas Anggasta?"

"Turunkan saja saya pak, jangan banyak tanya." sahutnya.

Dari kejauhan Anggasta menatapnya sendu dan penuh kerinduan, ingin rasanya Anggasta memeluk Aruna dan menatap wajah yang selalu ia rindukan selama tiga tahun ini. Hati Anggasta yang selama ini terasa mati saat berhadapan lawan jenis, kini mulai berdesir kembali saat melihat wajah Aruna meskipun Aruna hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"Mau apa mas datang kesini?" tanya Aruna setelah posisinya dekat dengan Anggasta.

"Na, kamu apa kabar?" tanya Anggasta.

"Aku tanya mas Anggasta mau apa datang kesini?"

Anggasta menghela nafas pelan, "Na, apa bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status