Aruna membuka kelopak matanya perlahan, rasa pusing masih mendera kepalanya karena mabuk semalam. Aruna melihat sekelilingnya dan mencari keberadaan ponselnya, lalu menghubungi Liza untuk mengucapkan terimakasih karena sudah membawanya pulang. Aruna tau persis siapa yang membawanya pulang dengan selamat meskipun ia baru sadar dari tidurnya, Liza lah yang selalu menjadi penyelamatnya dimanapun dan kapanpun ia berada. Ini hal yang paling Aruna tidak suka setelah mabuk, tapi anehnya ia tidak pernah kapok sama sekali. Aruna muntah sejadi-jadinya, dan kepalanya pusing tidak karuan. Ponselnya terus berdering, tapi Aruna tidak mengetahuinya karena sedang sibuk di toilet. Setelah isi perutnya terkuras habis, Aruna baru bisa keluar dari toilet. Ada sepuluh panggilan tidak terjawab dan satu pesan singkat di ponselnya, setelah Aruna cek ternyata yang menghubunginya adalah ayah Anggasta. 'Ayah ingin bertemu kamu di restoran siang ini, jika berkenan tolong datang karena ada hal penting yang haru
Aruna merenung di meja makan, memikirkan tentang keluarga ayahnya terutama kakeknya. Sudah dua puluh tahun berlalu ia tidak pernah sekalipun menengok kakeknya yang baik hati itu, Aruna hanya bisa melihatnya lewat televisi yang sesekali menampilkan berita tentangnya. 'Apa aku harus menengok kakek?' batinnya. Keadaan Takahiro kini semakin lemah, ia hanya bisa duduk di kursi roda saat menghadiri beberapa jamuan dan acara penting. Harusnya di masa tuanya saat ini Takahiro hanya berdiam di rumah menikmati sisa usianya, Aruna jadi agak kasihan padanya. Takahiro hidup sendirian selama ini, istrinya meninggal saat genap sepuluh tahun kepergian Rei. Sedangkan Olivia dikabarkan sudah menikah lagi dengan seorang pengusaha yang berasal dari Thailand, Olivia memutus hubungan dengan keluarga Takahiro dan ikut suaminya menetap di negeri gajah putih. Meski begitu Aruna masih enggan menemui Takahiro, karena takut kedatangannya hanya akan di tuduh untuk meminta warisan. Tapi berkat ucapan Rajasa, sep
'Tunangan dari model cantik Aruna Clarabella Gistara tertangkap basah keluar dari hotel bersama seorang perempuan' Itulah headline berita yang Aruna baca di pagi hari yang cerah ini, baru ia bisa bernafas lega setelah semua masalahnya selesai dan ternyata datang lagi masalah dari Anggasta. Aruna menyayangkan keteledoran Anggasta hingga bisa sampai tertangkap basah oleh wartawan, sudah bisa di pastikan sebentar lagi akan ada telepon dari Theana dan Liza yang memborbardir dirinya dengan beberapa pertanyaan. Dari foto yang wartawan sebarkan, Aruna tau kalau perempuan itu adalah Alana. Aruna berdecak kesal, tidak ada hari tenang di dalam hidupnya. Rencananya hari ini ia akan fitting baju pengantin bersama Anggasta, setelah itu pergi ke rumah Takahiro yang berada di luar kota. Tapi sepertinya semua rencananya itu bakal gagal total. Di sosial media semua netizen menghujat dirinya dan juga Anggasta, bahkan ada tagar Aruna di selingkuhi yang sedang trending di aplikasi burung biru. Semua me
Media sosial semakin ramai dengan pemberitaan Anggasta, hingga membuatnya trauma untuk membuka aplikasi apapun di ponselnya. Tidak hanya itu, beberapa muridnya juga kini mulai berani menggosipkan dirinya secara terang-terangan. Bahkan ada satu hal konyol yang terjadi pada Anggasta hari ini, seorang mahasiswi yang di juluki ayam kampus datang menawarkan dirinya pada Anggasta. Posisi Alana masih aman, meski ia tau mungkin ada beberapa yang menyadari bahwa perempuan yang bersama Anggasta keluar dari hotel adalah dirinya. Posisinya yang membelakangi kamera, membuatnya aman hingga saat ini. Penampilannya saat di kampus dan saat di luar sangat berbeda, mungkin itu sebabnya beberapa hanya berani menduga tapi tidak berani untuk langsung mengatakan bahwa perempuan itu adalah Alana. Alana mematut dirinya di cermin, perutnya masih terlihat datar jadi ia tidak perlu susah payah untuk menyembunyikan kehamilannya. Rencananya Alana akan pergi ke dokter kandungan sore ini, tentunya hanya seorang dir
Setelah urusan dengan Yvaine selesai, kini Aruna tinggal menyelesaikan urusan dengan keluarga Anggasta. Saat Aruna sampai di kediaman Anggasta, ia tidak di sambut dengan baik oleh anggota keluarga Anggasta. Mereka menyalahkan Aruna atas pemberitaan negatif yang menimpa Anggasta, mereka mencaci Aruna sebagai perempuan pembawa sial karena semenjak Aruna hadir di kehidupan Anggasta nama baik Anggasta perlahan hancur."Saya ingin membatalkan pernikahan ini," ucap Aruna lantang.Rajasa tersentak mendengar ucapan Aruna, "Tidak! saya tidak menyetujui pernikahan ini di batalkan.""Maaf ayah, keputusan saya udah bulat. Ayah juga liat sendiri kan semua yang ada disini membenci saya, jadi tidak ada gunanya melanjutkan rencana pernikahan ini. Maaf yah, Aruna pamit." Aruna bangkit dan meninggalkan semua orang yang masih terdiam di ruang tamu keluarga Rajasa. Aruna sudah memutuskan untuk menerima permintaan Takahiro sebagai pewarisnya, dan mulai hari ini ia akan menjual rumah pemberian Mahendra da
Aruna menarik nafas panjang sebelum keluar menuju ke tempat konferensi pers, beberapa menit lagi ia akan terlepas dari statusnya sebagai model terkenal. Semua staff nampak sedih dan tidak bersemangat hari ini, meskipun Aruna suka membuat masalah tapi Aruna juga sudah seperti keluarga sendiri bagi mereka. Saat Aruna masuk ke ruang konferensi pers, semua kilatan cahaya lampu kamera langsung menyorot ke arahnya. Para wartawan sudah tidak sabar untuk menunggu sesuatu yang akan Aruna sampaikan pada mereka, namun mereka sudah bisa menebak jika Aruna akan mengklarifikasi soal hubungannya dengan Anggasta. Aruna baru menduduki kursi, tapi para wartawan itu nampaknya sudah tidak sabaran untuk memberondongnya dengan beberapa pertanyaan. "Please, one by one." ucap Liza menggunakan mikrofon. Aruna mengambil mikrofon itu dari tangan Liza, "Kepada semua rekan wartawan, hari ini saya akan menyampaikan dua hal kepada anda semua jadi tolong catat dan dengarkan dengan baik. Saya tidak ingin ada yang m
Malam hari Aruna baru sampai di kediaman Takahiro, tubuhnya sudah terasa sangat lelah dan perutnya juga keroncongan karena hari ini Aruna hanya sarapan pagi dengan roti tawar saja. Saat memasuki ruang makan, wangi aroma masakan menyeruak masuk ke dalam hidung Aruna. Segera ia duduk di meja makan dan menatap semua hidangan makan malam itu dengan penuh semangat, karena Aruna suka makanan Indonesia jadi mulai hari ini akan di buat dua tipe hidangan. Satu masakan Indonesia, dan satu masakan Jepang khusus untuk Takahiro. Meskipun sudah puluhan tahun hidup di Indonesia, Takahiro masih belum terbiasa dengan masakan Indonesia.Ayara keluar dari kamar tidurnya dan langsung bergabung untuk makan malam, saat melihat porsi makan Aruna Ayara langsung naik pitam. Aruna makan satu piring penuh, tiga kali lipat dari porsi yang biasa ia makan."Aruna! kamu mau gendut makan sebanyak itu, hah?!" bentak Ayara di meja makan, lalu mengambil piring Aruna."Mah, aku lapar. Aku cuma makan roti tawar satu slic
Ketika Aruna sampai di kampus, sapaan ramah dari para mahasiswa dan mahasiswi langsung menghujaninya. Aruna hanya bisa tersenyum tipis membalas keramahan palsu mereka, dulu mereka suka sekali menggunjing Aruna tapi sekarang mereka sok ramah terhadapnya karena mereka tau sekarang Aruna bukan lagi Aruna yang dulu. Para dosen yang dulu juga selalu menatapnya jijik sekarang begitu menyanjunginya, Aruna di layani layaknya orang yang sangat penting di kampus padahal ia hanya ingin mengambil jadwal mata kuliahnya lagi setelah cuti beberapa bulan.Aruna muak, semua orang sekarang sudah berubah menjadi penjilat di hadapannya. Utari hanya bisa tersenyum melihat raut kekesalan di wajah Aruna, Utari sudah biasa melihat pemandangan seperti ini tapi Aruna yang baru pertama kali mengalaminya pasti merasa sangat kesal saat melihat kemunafikan mereka. "Minum dulu nona," Utari memberikan satu botol air mineral untuk Aruna.Saat sedang menenggak minumannya, sudut mata Aruna melihat siluet dua orang yan