Share

04. Kesan Pertama

Jenaro beserta sang ayah memasuki sebuah mansion mewah di kawasan Manhattan. Jenaro memasang wajah sinisnya, pantas saja sang ayah bersikeras untuk menjodohkannya dengan anak dari sahabatnya itu. Ternyata keluarga mereka benar-benar kaya.

Jenaro tidak bisa mengelak jika keluarga Johnson adalah keluarga konglomerat yang hartanya tidak akan habis dengan 7 turunan sekalipun. Bahkan suami dari kekasihnya pun juga termasuk pria kaya yang hanya bekerja di Dubai setiap harinya dan hanya pulang selama sekali dalam 2 tahun. Dan itu sangat menguntungkan dirinya bukan?

Jenaro sangat mengagumi sosok dari wanitanya saat ini. Dirinya sudah memandang Alice sejak masa kuliah, di mana dirinya dipertemukan pertama kali saat berada di sebuah pesta keluarga.

Sejak saat itu Jenaro terpesona dengan sosok Alice yang menurutnya sangat hangat. Hingga sebuah perasaan terlarang membuncah dalam dirinya dan dengan berani dirinya mengajak wanita itu untuk makan malam bersama. Dan mulailah terjalin hubungan antara keduanya dalam waktu 3 tahun ini.

"Albert! lama tak jumpa denganmu sobat," ujar seorang pria paruh baya yang menyambut Jenaro dan juga ayahnya. Disebelah pria itu ada seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik. Ah, tapi tidak secantik Alice tentunya.

"Lama tak jumpa denganmu juga Chris," sahut Albert yang merupakan ayah Jenaro.

Christian Johnson adalah sahabat ayah Jenaro sekaligus ayah dari wanita yang akan dijodohkan dengannya.

"Apakah dia putramu? Wah sangat tampan sekali," ujar Tuan Chris sembari mengulurkan tangannya pada Jenaro.

Dengan tersenyum tipis Jenaro membalas uluran tangan pria paruh baya itu. "Senang bisa bertemu dengan anda paman. Saya Jenaro," ujarnya dan sontak membuat Tuan Chris tertawa.

"Jangan memanggilku paman Nak! Panggil saja dengan Papa. Sebentar lagi kita akan menjadi keluarga bukan?" ujar Tuan Chris dengan senyum lebarnya dan tentu saja hal itu dibalas senang oleh ayahnya.

"Tentu saja sobat! Kita akan menjadi keluarga," sahut ayah Jenaro dengan senyum lebar. Dalam hati Jenaro benar- benar mencibir tingkah laku ayahnya itu. Jika bukan karna Arosoft, Jenaro tidak akan sudi melakukan perjodohan konyol ini.

By the way, tentang masalah perjodohan sedari tadi Jenaro tidak melihat keberadaan wanita yang akan dijodohkan dengannya. Namun pemikiran itu tak berlangsung lama, Jenaro tak peduli. Tujuannya datang ke rumah ini hanyalah untuk menyenangkan hati sang ayah. Bukan merasa antusias dan terlihat penasaran dengan bagaimana sosok wanita yang dijodohkan dengannya itu.

Jenaro sesekali menanggapi pembicaraan para orang tua itu, yang tidaklah cukup menarik untuknya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar sejenak dari pembicaraan para orangtua yang berencana akan melangsungkan pernikahan entah di mana, dirinya terlalu malas untuk mendengarkan.

Jenaro berkeliling di area mansion mewah ini. Cukup membuatnya kagum dengan interior di rumah mewah ini. Saat dirinya ingin kembali dalam ruang tengah, langkah kakinya tiba- tiba berhenti saat kedua matanya mengangkap sebuah mobil berhenti tepat di belakang mobil miliknya. Jenaro justru bersembunyi dibalik tiang mansion yang cukup besar sembari memperhatikan apa yang orang- orang itu lakukan.

Ia melihat seorang pria bertubuh besar keluar dari dalam mobil dan membuka pintu belakang dan salah satu orang masuk kedalam rumah. Jenaro memperhatikan dengan seksama dan menebak- nebak apa yang terjadi.

Jenaro melihat istri dari Tuan Chris berjalan keluar dan entah berbicara pada siapa dengan seseorang di dalam audi mewah itu. Sesaat kemudian mata pria itu sedikit menyipit tajam ketika retina matanya menangkap seorang gadis muda keluar dari dalam mobil dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Tanpa berpikir panjang, Jenaro dapat menebak jika gadis itulah yang akan dijodohkan dengannya.

'Apa? Jadi gadis seperti itukah yang akan dijodohkan dengannya?' Ujar pria itu dalam hati mencibir gadis yang baru saja masuk kedalam mansion mewah ini.

Jenaro menyunggingkan ujung bibirnya seolah-olah tak percaya dengan gadis yang akan dijodohkan dengannya itu. Gadis yang hanya memakai cardigan berwarna baby blue menutupi dress putih pendek selutut yang digunakannya. Bukan hanya itu, tapi rambut gadis itu yang dikepang dan justru menggunakan boot pendek berwarna coklat. Selera fashionnya sangat jauh berbeda dengan Alice yang menurutnya sangat anggun, dewasa dan cantik itu. Tidak seperti gadis yang baru saja dilihatnya, tampak kekanak-kanakan sekali.

~~~~~

Cherry mendengus kesal ketika wanita tua namun masih terlihat cantik di hadapannya ini memaksa dirinya untuk mengenakan sebuah mini dress warna putih cukup ketat dibagian bawah.

"Jangan menekuk wajahmu seperti itu Cherry Naomi!" Ujar Nyonya Grace yang merupakan ibu dari Cherry.

Cherry memutar bola matanya malas. Oh wanita tua ini sangatlah menyebalkan ujar Cherry dalam hatinya.

"Mama sangat bersemangat ya?" Ujar Cherry menyunggingkan senyum miringnya.

"Kenapa bukan mama saja yang menikah dengan putra keluarga Xiaver. Aku akan sangat senang jika memiliki dua orang Papa yang kaya raya," ujar Cherry dengan santai mengutarakan ide gilanya.

Nyonya Grace sontak melotot mendengar ucapan sang putri. Pantas saja suaminya selalu darah tinggi ketika menyangkut putri semata wayangnya ini.

"Itupun kalau kau sanggup memisahkanku dari Papamu. Dan satu lagi, jika kau menolak permintaan Papamu kali ini maka bersiap-siaplah kehilangan mobil sportmu yang ke sepuluh itu lalu hiduplah menjadi seorang gelandangan," ujar sang mama yang mampu membungkam Cherry seketika.

What the hell! Demi Dutchman yang berubah menjadi kapal pesiar. Sungguh Cherry tidak bisa hidup seperti itu. Memikirkan dirinya tidak bisa bersenang-senang di dalam club dan memacu mobil sportnya saja sudah nyaris kehilangan nafas. Bagaimana jika benar sang ayah mencabut semua fasilitasnya? Tidak! Hal itu tidak boleh terjadi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status