Share

Bab 373

Author: Rexa Pariaman
"Baiklah." Neva langsung menyetujui.

"Bibi, aku juga ingin makan pangsit," kata Lisa dengan manja.

"Lisa, kalau kamu mau makan, nanti ikut saja," ucap Aruna sambil tersenyum.

"Kalau begitu sudah sepakat, nanti biar Ewan yang menjemputku."

"Baik."

Lisa tersenyum sambil melirik ke arah Neva, wajahnya penuh rasa puas. Neva menatap Lisa dengan tajam, dalam hatinya mengumpat, 'Dasar wanita penuh tipu muslihat.'

Tak lama kemudian, Neva pun berkata, "Bibi, aku biasanya juga suka memasak, bahkan Ewan pernah makan masakan buatanku. Benar, 'kan, Ewan?"

Memangnya aku pernah?

Belum sempat Ewan menjawab, Lisa sudah menyela, "Neva, kamu pernah makan masakan Ewan belum? Aku pernah. Masakannya enak sekali, warna, aroma, dan rasanya lengkap. Dia sering datang ke rumahku untuk membuatkan aku makanan tengah malam."

"Hah?" Aruna menatap Ewan dengan tatapan penuh curiga. Dia tahu Ewan memang pernah beberapa kali keluar rumah larut malam, tapi tak disangka ternyata ke rumah Lisa untuk membuatkan makanan ten
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 922

    Ewan terkejut. Baru saat itu dia menyadari bahwa ternyata ada seseorang lain yang bersembunyi di kegelapan.Selain itu, orang itu bukan hanya ahli, tetapi juga sangat terlatih dalam seni membunuh. Penguasaan waktunya nyaris sempurna. Kedua tangan Ewan sedang digunakan, sehingga dia tidak bisa menahan serangan pedang itu. Serangan itu bisa menjadi pukulan mematikan.Nyawanya berada di ambang kematian.Dalam situasi genting, Ewan menoleh dengan cepat. Kilatan tajam itu hanya meleset sedikit, sehingga menyayat lehernya dan menancap di bahunya.Crat!Darah langsung mengalir dari luka itu.Ewan kembali terkejut. Sejak berhasil menembus tahap kedua dari Teknik Naga Ilahi Sembilan Revolusi, tubuhnya sekeras baja dan bahkan peluru pun tak bisa menembus kulitnya. Namun sekarang, ada seseorang yang berhasil melukainya.Ewan menunduk dan melihat senjata itu. Ternyata sebuah pedang. Tanpa berpikir lama, Ewan menarik kedua tangannya dan menjentikkan jari untuk menepis ujung pedang itu, lalu melompa

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 921

    Usai bicara, Ewan membuka pintu mobil sambil menenteng pedangnya. Kemudian, dia berjalan beberapa langkah ke depan dan berhenti. Tatapannya tertuju pada kedua pria yang berdiri di jalan.Ewan menyadari bahwa semakin dekat jaraknya dari kedua pria itu, hawa dingin yang menyeramkan menyelimuti area sekitarnya hingga membuat bulu kuduk merinding.Saat jarak tinggal sepuluh meter, kedua pria itu berhenti. Ewan menatap mereka dan mereka menatap kembali Ewan."Kak, kenapa dia terus lihat kita?" tanya pria gemuk sambil menggigit kaki babi di tangannya."Mungkin dia merasa kita tampan sekali," jawab pria kurus dengan wajah serius."Lalu gimana? Kita bunuh saja, atau ...?""Biarkan dia lihat lebih lama sedikit. Bagaimanapun, sempat melihat orang sehebat kita sebelum mati adalah sebuah kehormatan baginya.""Baiklah, biarkan dia lihat sebentar." Pria gemuk mengangguk, lalu melanjutkan menyantap makanannya.Ewan menggumam dalam hati, 'Dari penampilannya, kedua orang ini tampaknya kurang cerdas.'W

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 920

    Di barat laut.Mobil melaju kencang, menerobos jalan tol selama beberapa jam. Matahari semakin merendah. Sinar senja menyinari puncak gunung yang gundul, sementara itu kegelapan mulai menutupi awan perlahan-lahan.Ewan menatap pemandangan di luar, lalu tiba-tiba bertanya, "Apakah kita sudah keluar dari wilayah barat laut?""Hampir." Tandi menjawab, "Masih 50 kilometer lagi, kita akan sampai di Kota Teyon."Kota Teyon adalah jalur wajib dari barat laut menuju ibu kota. Logan yang duduk di bangku belakang berkata, "Sejak keluar dari tempat istirahat tadi kita sudah mengemudi beberapa jam. Kenapa belum ketemu musuh? Menurut kalian, mungkinkah Willy tahu Pisau Neraka dan dua pembunuh itu sudah tewas, jadi nggak berani mengirim pasukan lagi?"Tandi berkata dengan suara serak, "Jangan meremehkan Willy, dia bukan orang yang gampang menyerah."Ewan tetap diam, matanya tertuju pada jalan raya di luar."Ewan, apa yang kamu lihat?" tanya Logan."Kalian sadar nggak, kendaraan di jalan raya semakin

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 919

    "Dia sekarang masih belum berani bermusuhan dengan kedua keluarga kita. Setidaknya, belum berani terang-terangan menantang kita.""Tuan Muda, jangan lupa, Sekte Hyang masih mengintai dari samping. Begitu ada kesempatan, Sekte Hyang pasti akan menyerang Organisasi Draken. Satria orang yang punya ambisi, pasti nggak akan sengaja membuat musuh di mana-mana demi Ewan."Willy mengangguk, menyetujui analisis kepala pelayan, berkata, "Kamu nggak sepenuhnya salah, tapi Ewan adalah salah satu dari Empat Utusan Organisasi Draken. Satria seharusnya nggak akan membiarkannya mati begitu saja.""Yang bisa dikerahkan Organisasi Draken sekarang hanya Naga Hijau dan Kirin. Kalau Satria mengirim bantuan untuk Ewan, pasti salah satu dari kedua orang itu yang akan dikirim. Satria sangat berhati-hati. Dia nggak akan mengerahkan semua orang kuat di sisinya, dia pasti akan menyisakan satu orang untuk melindungi dirinya sendiri."Kepala pelayan segera berkata, "Tapi Tuan Muda, pasukan kita melaporkan bahwa Na

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 918

    Di rumah Keluarga Polin di ibu kota.Kepala pelayan masuk dengan tergesa-gesa ke ruang kerja, lalu berkata kepada Willy, "Tuan Muda, Pisau Neraka nggak bisa dihubungi.""Oh," balas Willy dengan tenang.Kepala pelayan menatap Willy sejenak, lalu bertanya, "Tuan Muda, Anda tidak merasa kaget?""Apa yang perlu dikagetkan." Willy melanjutkan, "Kalau Ewan nggak bisa mengalahkan Pisau Neraka, itu yang membuatku kaget.""Pisau Neraka memang seorang ahli. Kalau dia nggak tewas, dia akan menjadi bantuan besar bagi kita. Sayang sekali," ujar kepala pelayan dengan nada menyesal.Willy sama sekali tidak merasa iba, dia hanya berkata, "Sekuat apa pun seseorang, kalau nggak bisa berguna untukku, lebih baik dia mati.""Beberapa tahun lalu, aku menyelamatkan hidup Pisau Neraka di perbatasan. Awalnya aku berniat merekrutnya, siapa tahu si berengsek itu keras kepala sekali. Mau diberi uang, wanita, atau dijanjikan hal lain pun, dia tetap nggak terpengaruh.""Dia bisa menyetujui untuk membunuh Ewan kali

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 917

    Sekali.Dua kali.Tiga kali.Brak!Krek!Pfftt!Di dalam restoran terdengar berbagai suara. Semua orang merinding dan menatap Ewan dengan ketakutan. Orang ini terlalu brutal!Setelah membanting berkali-kali, Ewan akhirnya berhenti. Lantai restoran hancur hingga terbentuk sebuah lubang dalam dan tubuh pria botak itu terperosok di dalamnya."Uhuk ...." Pria botak itu terus batuk darah dan berusaha merangkak keluar, tapi sebagian besar tulangnya hancur sehingga tak bisa bergerak."Kamu masih hidup? Aku terlalu meremehkanmu." Ewan melangkah, lalu menginjak leher pria itu hingga patah. Tubuh pria botak itu kejang beberapa kali, lalu tak bergerak lagi.Ewan berdiri di depan pemilik restoran dan bertanya, "Meja dan lantaimu rusak karena aku. Aku ganti rugi, berapa totalnya?""Nggak usah, nggak usah ...." Pemilik restoran itu adalah seorang pria paruh baya. Dia telah menyaksikan semua kejadian tadi sehingga tidak berani meminta uang."Jangan takut, aku orang baik." Kata-kata itu membuat orang-

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status