Share

CHAPTER 3

Sore ini saat Edward membuka handphone-nya, Edward langsung teringat akan pembicaraannya dengan Ethan tadi pagi. Tanpa berniat untuk membalas jumlah message yang cukup banyak atau bahkan membaca notification- notification lainnya, Edward memilih untuk menghubungi Manajer Kim, manajer yang selama ini menangani karir adik perempuannya, Annabela Clark. 

Setelah mendapat nomor handphone Anna yang baru, Edward langsung menghubungi Anna. Tak perlu menunggu lama, Anna kini sudah menjawab teleponnya dengan nada yang sangat ramah, Ed! I miss you!”

Edward tertawa kecil saat mendengar suara Anna yang terdengar manja. Anna memang sangat berbeda dengannya. Adiknya itu memiliki sifat yang hangat dan terbuka. Mungkin itu salah satu alasan Anna memilih untuk berkarir sebagai seorang model di usianya yang masih sangat muda ini.

“Kau merindukanku? Apa aku tak salah dengar?” Balas Edward.

Anna di seberang sana kini menjadi merasa bersalah, I’m sorry Ed, aku benar-benar lupa memberitahu nomor telepon baruku padamu!

Tak apa. Aku juga tahu kau sibuk.” Jawab Edward ringan, lalu Ia kembali bertanya, “Bagaimana keadaanmu?”

“Aku baik-baik saja, Ed!” Anna masih menjawab dengan ceria. Lalu setelah itu nadanya terdengar begitu ragu, “Kau sendiri bagaimana? Kau baik-baik saja disana?”

“Apa aku bisa baik-baik saja berada di rumah itu?” Jawab Edward dengan pertanyaan retoris.

“Apa karena Mom? Aku dengar dari beberapa orang, dia sudah kembali ke New York 2 hari lalu.’’

Edward mengangguk singkat, “Iya. Tadi pagi dia sudah kembali ke rumah. Di saat aku dan Daddy akan pergi.”

“Lalu mereka bertengkar lagi?”

‘’Menurutmu ?’’

Anna yang ada di seberang sana kini tak bisa lagi menahan kekesalannya, ‘’Kenapa setiap kali mereka selalu bertengkar ? Tak bisakah mereka hidup damai ? Jujur saja, Ed ! Aku merasa bingung kenapa mereka masih bisa bersama ? Mereka akan hidup lebih damai jika mereka bercerai !’’

‘’Anna! Jaga mulutmu ! Jangan kau sembarangan bicara tentang perceraian !’’ Tegur Edward dengan nada yang sedikit keras.

Anna yang disana hanya bisa menghela nafas panjang, ‘’Kau pikir aku akan senang kalau mereka bercerai ? Tentu tidak Ed! Tapi membayangkanku dulu harus ada disana menyaksikan mereka bertengkar, aku rasa akan lebih baik mereka bercerai ! Lagipula apa bedanya kehidupan mereka sekarang dengan perceraian ? Kau seperti tak tahu apa yang sudah Mom lakukan pada Daddy !  Ia sudah terlalu kejam pada Daddy ! Apa gunanya mereka masih menikah ?’’

“Sudahlah Anna! Aku malas membicarakan hubungan mereka. Selama aku tak perlu melihat mereka bertengkar dengan mata dan kepalaku sendiri, aku tak ingin membicarakannya lagi.’’ Edward kini mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka, “Daddy bilang beberapa hari ini Ia mencoba menghubungimu. Tapi tak bisa. Ia mengkhawatirkanmu. Apa kau mau berbicara dengannya ? Aku bisa memberikan nomon  handphone-mu padanya.’’

‘’Jangan!’’Kata Anna, ‘’Aku akan menghubunginya nanti saat aku mau mencarinya. Bilang saja pada Daddy

aku baik-baik saja disini dan aku merindukannya.’’

Inilah yang membedakan Edward dengan Anna. Edward memang tertutup, tapi Ia selalu belajar untuk siap menghadapi masalah. Sedangkan Anna, adiknya cenderung terbuka, tapi sebenarnya Ia selalu mencoba lari dari masalah. Edward tahu, sama sepertinya Anna juga cukup dekat dengan sosok Ethan. Hanya saja Anna juga tak ingin Ethan mencampuri urusan pribadinya seperti yang kerap dilakukan Ethan saat bertemu dengannya. Sekalipun Ethan tak seperti Rebecca yang memiliki emosi meledak-ledak, Ethan juga tak pernah setuju Anna berkarir menjadi seorang artis. Mungkin itu alasan Anna juga enggan untuk menghubungi Ethan jika bukan karena sesuatu yang penting.

Edward mengangguk mengerti, ‘’Ok! Aku mengerti. Nanti minggu depan jangan lupa datang ke acara ulang tahunku. Setidaknya pulanglah sebentar, kita bisa makan malam bersama di rumah. Daddy juga akan senang melihatmu..’’

Anna diseberang sana terdengar ragu, ‘’Aku mau saja datang, tapi apakah Mom

juga ada disana ?’’

‘’Siapa yang bisa tahu. Kau seperti tak tahu saja, Mom bisa menghilang kapanpun. Tak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi minggu depan.”

Ok! Aku sudah mengosongkan jadwalku untuk ulang tahunmu!” Anna lalu kembali bersuara, Ed! Kalau malam ini

kau

mau, kau boleh datang ke apartemenku. Maksudku dari pada melihat pertengkaran mereka. Bukankah akan lebih baik jika kau datang kemari?”

Inilah Anna! Apa yang menjadi saran untuk Edward adalah selalu lari dari masalah. Anna memang mempunyai prinsip, ‘’Tak perlu memikirkan masalah yang tak perlu  dipikirkan.’’ Bagi Anna, ketika seseorang bisa lari dari masalah, tapi tak ingin lari, sesungguhnya mereka adalah orang-orang bodoh. Dan jujur, terkadang Ia merasa Edward juga bodoh. Untuk apa Edward terus tinggal disana ? Edward bukan tak bisa pergi dari sana ! Anna bahkan siap untuk menampung Edward di apartemen mewahnya. Hanya saja Edward memang enggan untuk tinggal disana. Hanya sesekali saat Edward tak tahan lagi dengan pertengkaran orang tuanya, Edward akan memilih untuk pergi ke rumah Brian atau Anna. Tapi sisanya, Ia memilih untuk tinggal di rumah yang seperti neraka itu.

“Malam ini aku akan pulang ke rumah.’’ Jawab Edward singkat, lalu Ia kembali menjelaskan, “Masih banyak buku yang harus aku baca malam ini. Kalau memang nanti malam mereka bertengkar hebat, aku akan pergi ke apartemenmu!’’

‘’Ok!’’ Anna di seberang sana mengangguk mengerti.

Sesaat berkata demikian, telepon itu langsung terputus. Bahkan sebelum mereka sempat mengucapkan kata selamat tinggal. Memang selalu seperti ini. Mereka tak pernah bisa menutup pembicaraan mereka dengan baik karena kesibukan Anna.

Tapi setidaknya dengan berbicang dengan Anna, beban yang semenjak tadi pagi ditahannya sedikit berkurang. Sama sepertinya, Anna juga mengerti beban yang berat itu. Mungkin itu yang membuat Edward selalu merasa lebih baik setelah berbicara dengan Anna. Berbicara dengan Anna jelas sangat berbeda dengan Brian atau Celine. Mereka berdua adalah sosok yang juga sangat penting dalam kehidupan Edward. Tapi kenyamanan itu berbeda. Dalam urusan keluarganya, berbincang sejenak dengan Anna selalu menjadi pelarian yang tepat untuknya.

Sejenak Ia juga merasa bersyukur dengan kehadiran Anna. Walaupun prinsip hidup dan pilihan mereka berbeda, tapi mereka saling mengerti satu sama lain. Inilah fungsi seorang saudara. Beban yang ada dalam keluarga menjadi jauh lebih ringan saat ditanggung bersama seorang saudara. Disaat orang lain tak mengerti kenapa kau menangis, dia mengerti. Disaat orang lain tak mengerti kenapa kau kecewa, dia mengerti. Disaat orang lain tak mengerti kenapa kau marah, dia mengerti. Tanpa sadar Edward kini tersenyum. Beban yang berat itu kini tak lagi seberat biasanya. Ia tahu ada sosok Anna di seberang sana yang selalu mengerti apa yang ada dalam pikirannya. Karena mereka adalah saudara, saudara sepenanggungan. Menanggung beban yang sama dan tangisan yang sama.

TBC

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status