Beranda / Romansa / 7 Sumpah / Pesona Garang

Share

Pesona Garang

Penulis: Az Zidan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-03 13:18:40

         - 7 Sumpah -

Bintang terlihat terang

Saat dirimu datang

Cinta yang dulu hilang

Kini kembali pulang

( Kangen_band -- Kembali pulang )

--------------------------

Pekatnya malam telah merajam sinar sang Surya yang menemani sepanjang hari. Airin kembali ke rumahnya. Sahabatnya masih setia menemani Airin. 

"Ah ... Hari ini penuh dengan kejutan. Kesel gue." keluh Airin begitu tiba di rumahnya dan duduk di sofa ruang tengah.

"Ono opo to Rin?" sambut Sastra dan duduk didekat Airin. (Ada apa Rin)

"Eh iya Sas ... Mana yang kemarin gue minta udah kelar belum?" tanya Airin yang langsung menoleh kearah lawan bicaranya.

"Lhah ... Dadi urung mok delok dek ingi?" jawab Sastra. (Kemarin belum kamu lihat)

"Wingi wes tak seleh Nang mejo. Cidek bingkisanmu iku." lanjut Sastra kemudian. (Kemarin sudah kutaruh dimeja dekat bingkisanmu)

"Ah ... Ya aku lupa, bingkisan. Bahkan aku juga lupa dapat bingkisan itu. Baiklah mari kita lihat apa isinya geng's." Airin berjalan menuju ke meja di sebelah kamarnya sebelum masuk ruangan kamar tersebut.

Airin membawa bingkisan itu ketengah-tengah para sahabatnya serta membawa kertas-kertas disatu tangan lainnya.

Airin begitu terkejut setelah membuka paper bag yang lumayan besar.

"Akh ... Rin serem amat. Gila ya, siapa sih yang neror lu?" sergah Olin saat melihat isi bingkisan itu.

"Ini sudah jelas Rin pasti mantan kamu. Secara yang paling tersakiti akan sikap dan keputusanmu hanya dia." sela Zen yang memiliki keyakinan kuat akan segala yang terjadi adalah ulah dari mantan kekasih Airin.

"Iyo Iki Rin. Wes pasti kuwi." tambah Sastra. (Iya ini Rin, sudah pasti itu)

"Kalian ada bukti nuduh mantan Airin? Airin aja nggak yakin kalau dia yang melakukannya." bela Zia yang kasihan melihat Airin.

"Entah lah geng's, gue juga enggak tahu siapa dalang di balik semua ini. Gue rasa jika mantan gue enggak mungkin. Kita lihat saja ke depannya bagaimana. Kalau masih ada lagi kejutan gue terpaksa menemuinya nanti pas berkunjung." jelas Airin. Langsung mendapat tatapan tajam dari semua sahabatnya.

"Berkunjung? Apa maksud kamu Rin?" tanya Zen tak mengerti maksud Airin.

"Gue udah bilang tadi, hari ini banyak kejutan 'kan? Jadi, 2 minggu lagi gue bakal datang ke Kota Kembang. Bos gue bakal ada pemotretan di sana dengan waktu yang tak bisa di tentukan. Tahu sendiri kan gue dulu ketemu di sana dan bisa di lihat kalau dia itu betah banget sama kota itu. Huff ... Gue rasa ini memang waktu yang 'bicara'." jelas Airin panjang lebar, sembari melihat tajam pada barang yang di terima kemarin yang baru bisa dia lihat hari ini.

"Terus sekarang lu lihat deh yang kemarin main-main sama usaha lu." perintah Zia menengahi.

"Eh iya bener," Airin membuka lembar demi lembar yang di berikan oleh Sastra kemarin.

"Apa ini? Siapa Della? Sepertinya aku tak pernah mengenalnya, kenapa bisa ada dengan Adi? Sastra lu enggak salah kan?" tanya Airin dengan penuh kecurigaan. Bukan pada Sastra namun pada seseorang yang bernama Della.

"Yo bener lah Rin. Mosok aku kleru?" ( Ya lah Rin. Masa iya aku salah) jawab Sastra yakin kalau apa yang dia lihat dan cari tahu kemarin benar adanya. Orang-orang yang berada dalam lingkaran Adi.

"Dan apa ini? Aku tak pernah sekalipun membeli pestisida disini. Adi benar-benar ingin bermain dengan ku. Aku akan terima tantangannya." ujar Airin dengan senyum sinisnya.

"Kalian udah pada makan belum? Gue laper nih. Keluar yuk?" ajak Airin pada semua sahabatnya. Sudah lama mereka tak makan-makan bareng.

"Boleh Rin. Ayo! Gue siap-siap ya." Semangat Zia membara seketika.

" Ye elu mah kalau bicara makanan paling cepet dah." cetus Olin. Yang mana jika mereka sudah bertemu pasti selalu berdebat.

Dan mereka semua bersiap masing-masing meninggalkan semua yang terjadi dimeja ruang tengah itu.

Meninggalkan bingkisan dengan isian boneka tanpa kepala dengan berlumuran bercak merah. Meninggalkan berkas dari Sastra tentang Adi juga seorang bernama Della.

Sudah bisa di pastikan kalau Airin bakal tahu semua ini dengan mudah, dan membalas semua dengan cara main yang halus dan pastinya bakal lebih ngena pada mereka yang berbuat.

Airin adalah gadis dingin yang selalu menebarkan pesona garangnya pada mereka yang selalu mencari gara-gara dengannya.

- 7 Sumpah -

Kan ku abaikan segala hasrat ku

Agar kaupun tenang dengannya

Ku pertaruhkan semua ragaku

Demi dirimu bintang

Biarkan ku menjagamu

Memelukku memanjakanmu

Tidurlah kau dipelukku

Dipeluk ku, dipelukku.

( Anima -- Bintang )

------------------------------------------------

Jangan lupa like dan komen kalian geng's, plis lah tinggalin jejak kalian. Aku merasa senang jika itu terjadi. Jika kalian menjadi silent reader aku akan menangis😭. Namun aku tak akan mengutuk kalian kok🥰 aku akan tetap doakan kalian supaya kalian diberi rejeki yang melimpah yang mengalir deras bagai air zamzam yang tak pernah kering.

Dan jika kalian berkenan berikan rate bintang kalian aku mungkin tak bisa tertidur setengah hari 😁. Duh senangnya hatiku.

Jangan lupa follow akun othor tembre juga ya geng's. 

Salam sayang Az Zidan ❤️

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #13

    Flashback 6th #13 - 7 Sumpah - --------------Sudah tiga hari lamanya Haidar terbaring di rumah sakit. Kini beberapa lukanya cukup membaik, dan beberapa perban juga telah lepas, gips yang terpasang di lehernya pun telah tiada. Esok ia akan diijinkan untuk pulang.Sampai saat ini Airin masih setia menemani kekasihnya itu.Sebentar lagi juga adalah hari wisuda bagi Haidar, tentu dia menantikan waktu itu tiba.Setelah ini dia bisa mencapai mimpinya, sedikit lagi, tinggal sedikit lagi."Apa kau bosan?" tanya Airin pada Haidar."Bukan aku yang bosan tapi kau Ai, ayo kita keluar dari kamar ini, ini memang memuakkan." jelasnya."Baiklah, aku akan ambilkan kursi roda untukmu Rey, aku akan membawamu berkeliling." Dengan senyum yang terukir, Airin melenggang pergi dari ruangan itu.Ia kembali dengan sebuah kursi roda. Airin membantu Haidar untuk duduk di atas kursi roda itu, dengan hati-hati dan sangat telate

  • 7 Sumpah   Flashback #12

    Flashback 6th #12 - 7 Sumpah --------------Hari ini adalah hari awal liburan dimulai, seharusnya Airin tengah meminta ijin pada sang ayah untuk pergi liburan kemana ia ingin pergi, namun rencananya batal. Ya ... memang manusia bebas merencanakan apapun namun Tuhan lah sang penentu. Rencana itu batal karena insiden yang menimpa Haidar, luka yang di dapat cukup menyakitkan sehingga ia tak bisa beranjak barang hanya ke kamar mandi.Pagi ini Airin sudah terburu-buru menyiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk beberapa hari di rumah sakit. Tentu saja, kali ini bukan ijin berlibur, melainkan dia meminta ijin untuk menjaga Haidar di rumah sakit. Meskipun sekuat tenaga Haidar melarangnya, Airin tetaplah Airin yang keras kepala untuk masalah ini.Kasih sayang Airin sangat tulus dan besar, mendapat curahan cinta dari Haidar adalah hak yang paling membahagiakan sepanjang hidup Airin.Tas ransel berukuran b

  • 7 Sumpah   Flashback #11

    Flashback 6th #11 - 7 Sumpah -"Dia sudah melewati masa kritis, kita hanya menunggu dia sadar saja Nona." jelas Jay. Antony dengan wajah bantalnya hanya memperhatikan Airin. Begitu juga dengan Rama, ia heran seorang gadis SMA yang menjadi kekasih temannya itu.Airin menoleh saat mendengar suara bariton itu, wajahnya tak menyiratkan apa-apa yang bisa di baca oleh Jay, yang Jay tahu gadis di hadapannya hanya sedang bersedih. Mungkin dengan memberinya sedikit informasi yang di dapat dari Dokter ia akan tenang. Biar bagaimanapun ia yang menyebabkan ini terjadi, dan dia tak ingin sampai gadis ini semakin sedih karena perbuatannya itu.Airin menghampiri Jay, dengan wajah berubah merah padam dan juga penuh kebencian, tangannya mengepal di bawah. Dengan secepat kilat ia melayangkan bogem pada perut Jay. Jay Chou yang tak tahu bahwa dirinya akan dipukul sontak kaget dan sedikit mundur kebel

  • 7 Sumpah   Tragedi

    Flashback #10 - 7 Sumpah -Teruntuk kamu, hidup dan matikuAku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannyaAtau dengan kalimat apa aku mengungkapkannyaKarena untuk keberkian kalinyaKau buat aku kembali percaya akan kata cintaDan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanyaKetika hati yang mudah rapuh iniDiuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kaliLagi, lagi, dan lagiKutuliskan kenangan tentangCaraku menemukan dirimuTentang apa yang membuatku mudahBerikan hatiku padamu( Virgoun -- Surat cinta U/Starla )-------------------Suara roda brankar rumah sakit yang beradu dengan garis-garis lantai keramik, dan keadaan yang begitu mencemaskan. Beberapa perawat serta 3 orang sahabat Haidar mendorong ranjang itu menuju ke ruangan Unit Gawat Darurat. Pasca kejadian malam tadi Haidar terpaksa harus dilarikan

  • 7 Sumpah   Tragedi Haidar

    Flashback 6th #9Rumah pohon - 7 Sumpah - --------------Kau mau apa pasti 'kan ku beriKau minta apa akan aku turutiWalau harus aku terlelah dan letihIni demi kamu, sayangAku tak akan berhenti menemani dan menyayangimuHingga matahari tak terbit lagiBahkan bila aku mati, ku 'kan berdoa pada Ilahi'Tuk satukan kami di Surga nantiTahukah kamu apa yang ku pintaDi setiap doa sepanjang hariku?Tuhan, tolong aku, tolong jaga diaTuhan, aku sayang diaWali -- Doaku untukmu-----------------"Hai, Ai, ayo! Naiklah dan tutup matamu dengan kain ini." ucap Haidar.Airin menurut ia mengambil kain hitam panjang itu dari tangan Haidar, lalu memakainya untuk menutupi mata. Dalam perjalanan yang singkat. Jantung Airin bergemuruh bak ingin mencuat keluar. Airin memegang erat perut Haidar."Oke, kita sampai Ai, t

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun # 8

    Flashback 6th #8Rumah pohon - 7 Sumpah -Sudah satu Minggu sejak pembuatan rumah mini pohon itu, dan Airin menepati janjinya tidak datang ke sana semenjak hari itu. Liburan masih panjang sembilan hari lagi menuju kelas baru. Airin menantikan waktu itu, namun Airin juga tak ingin liburan ini segera berakhir, karena dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Haidar.Ah ... Mungkin yang sudah bucin si Airin ya geng's 🥰.Denting jam berbunyi berulang tiga kali, artinya saat ini jarum jam menunjukkan pukul tiga. Airin yang sedang asyik di teras belakang menyapu pemandangan dengan mata bulat hitamnya, serta gitar yang berada di tangannya. Bernyanyi lagu sendu yang sangat merdu dari Virgoun -- BuktiInt. G..D/F#..F..C..G D/F#meruntuhkan egoku F Cbukanlah satu hal yang mudah Am D

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status