Home / Romansa / ADHARA / Pertemuan pertama

Share

ADHARA
ADHARA
Author: Winter Electra

Pertemuan pertama

last update Huling Na-update: 2021-08-31 17:35:04

Pagi yang cukup cerah dikediaman Pradita. Seorang gadis yang kini mahasiswi semester 4 tengah bergelut dengan selimutnya.

"Hoaaammm-" erang Lisa meregangkan badan dan mencoba mengumpulkan nyawa selepas begadang semalaman menonton drakor

Tok... Tok.. Tok...

Suara pintu kamar yang terdengar itu membuat Lisa sedikit menatap kearah pintu, ya ia tau bahwa itu adalah mamahnya Ratna

"Lis, ayo bangun sayang udah jam 7 lo." serunya lembut dari balik pintu

Lisa hanya tersenyum lalu menyahuti panggilan mamahnya.

Setelah bersiap-siap kini Lisa sudah berada di meja makan bersama dengan ibu dan kakeknya. Yah Lisa adalah seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibu dan kakek. Ayahnya meninggal sewaktu ia TK dulu dalam kecelakaan dikantor

"Sayang kamu mau pakek selai kacang atau stroberi?" tanya Ratna yang kini menyiapkan roti untuk Lisa

"Stroberi aja mah," jawab Lisa kemudian beralih menatap kakek didekatnya "Kek,"

Panggil Lisa dimana kakeknya yang membaca koran hanya menggumam tanpa menatap cucunya tersebut

"Lisa boleh bawa motor gak hari ini?" tanya Lisa

"Buat apa kamu naik motor, panas nanti kamu sampai di sekolah bau knalpot bagaimana?" ujar kakek Lisa dimana membuat Lisa justru cemberut mendengarnya

"Yah kakek, Lisa bosen tau dianter terus tiap hari. Mending Lisa naik motor sendiri biar gak ngerepotin pak Tino."

Ratna hanya menggeleng mendengar ucapan Lisa, ia lantas menaruh roti yang diolesinya tadi kepiring didepan Lisa

"Thanks mam-" seru Lisa kepada Ratna

"Loh bukannya bagus yah kamu duduk aja dibelakang," jawab kakek

"Yah kakek-" rengek Lisa memohon

"Udah-udah Lisa ayo makan nanti telat lagi kamu." ucap Ratna dimana dituruti oleh Lisa

Jam sudah menunjukan pukul 08.15, masih ada 30 menit sebelum jam mata kuliah pertama dimulai. Seperti biasa Lisa akan menunggu di cafe dekat kampus sebari mengerjakan mata kuliah lain sekedar mengisi waktu kosongnya

Drrtttt... Drrttt...

Lisa melirik kearah hpnya dimana ada panggilan masuk dari seseorang yang ia tunggui untuk menemui dirinya di cafe itu

"Halo Far..." ucap Lisa kepada orang diseberang telfon tersebut

"Halo Lis, lo dimana? Masih di cafe?" tanyanya

"Iyah ini gue masih dicafe nungguin lo. Lo dimana? Kok belum nyampe?" ucap Lisa melirik kearah keluar jendela

"Duh sorry banget tapi ban mobil gue pecah. Sekarang gue lagi dibengkel nih, keknya gue gak bisa nemuin ello."

"Ouh gitu yah. Yaudah sih kita ketemu dikelas aja, ini tugas aku juga udah hampir kelar kok."

"Okd kalau gitu see you-" ucap Farah menutup telfonnya

Lisa hanya menghela napasnya lalu menatap jam ditangannya. Kemudian ia membereskan buku dan laptopnya lalu pergi meninggalkan cafe untuk menuju ruang kelasnya yang berada di lantai 12

Kini Lisa sudah berada didalam kelas memainkan hpnya sebari menunggu Farah yang belum juga sampai padahal waktu tinggal 5 menit sebelum kelas dimulai

"Lis gue boleh minta tolong gak?" tanya Putra yang dimana adalah penanggung jawab pada mata kuliah hari ini

"Iyah kenapa Put?" tanya Lisa memperbaiki duduknya menatap kesamping

"Ini lo bisa tulisin gak nama-nama yang ikut kelas hari ini. Soalnya gue mau masang lcd sekalian nyiapin bahan buat presentasi gue hari ini." ucapnya

Lisa hanya mengangguk lalu menatap map biru didepan Putra "Hari ini giliran lo presentasi yah?"

"Iyah, jadi deg-degan gue."

"Santai aja kali, pasti lo bisa kok." seru Lisa dengan tersenyum kearah Putra

"Yah semoga deh."

"Lisaaa...." pekik Farah kini sudah duduk dibelakang Lisa "Gue pikir gue telat anjir."

Farah mengatur napasnya yang tersenggal-senggal karena lari dari ujung lorong menuju kelasnya. Lisa dan Putra hanya tersenyum kala melihat sikap Farah

"Lo kenapa telat sih? Udah tau dosennya killer." sahut Putra

"Duh Put, ban mobil gue bocor jadinya gue harus naik ojek kesini. Eh tapi bu Oliv belum dateng kan yah?" tanya Farah menengadah ke depan

"Belum kok." balas Lisa

"Baguslah, kalau sampai dia ngeliat gue telat bisa ditendang gue." ucap Farah mengelus dadanya

***

Dirga memarkirkan mobilnya diparkiran. Lalu ia berjalan sebari membaca jadwalnya hari ini. Yah ia adalah mahasiswa dijurusan biologi yang kini sudah semester 4.

"Duh sampe sore ternyata gue hari ini." gumamnya yang kini berjalan menatap lembaran kertas ditangannya

Baru saja Dirga berbalik hendak menaiki tangga, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis yang nampak tergesa-gesa dengan beberapa buku ditangannya

"Aduh sorry-sorry maaf yah." ucap gadis itu memunguti bukunya yang jatuh dengan lembaran kertas milik Dirga

Dirga hanya diam ditempatnya kala gadis tersebut membereskan kertas miliknya kemudian menyodorkannya kembali kepada dirinya

"Duh maaf yah aku gak sengaja, aku buru-buru soalnya. Maaf yah!"

Dirga belum sempat mengucapkan sepatah katapun gadis yang menabraknya barusan sudah melenggang pergi dari hadapannya

Baru saja Dirga hendak berbalik matanya tak sengaja menatap kertas yang berbeda ikut terselip pada lembaran miliknya. Dirga membaca kertas tersebut dimana itu adalah rincian catatan tugas milik gadis yang menabraknya barusan

Mata Dirga teralih pada sudut kanan atas kertas yang kini dipegangnya, sebuah nama tertulis disana yang mungkin adalah pemilik dari kertas tersebut

"Lisa Pradita-" seru Dirga

Lisa merogoh tasnya seperti tengah mencari sesuatu. Berulang kali pula ia membolak balikan bukunya mencari disetiap lembarannya namun apa yang ia cari tak juga ditemukan olehnya

"Lo nyari apa sih?" tanya Farah yang kini meneguk ice blend didepan Lisa

"Itu rincian tugas gue kok gak ada. Malah belum gue sempet foto lagi!" ucap Lisa masih dengan tangan yang gasrak gusruk mencari

"Emang lo taro dimana?"

"Perasaan gue tadi setelah kelasnya bu Maria itu gue selipin di buku ini tapi gak ada." ucap Lisa menunjukan sebuah buku didepan Farah

"Cari yang bener lagi, kali aja nyelip dibuku lain."

"Gak ada Faradilah Asila." pekik Lisa menyenderkan badannya pada kursi

Seketika ingatan mengenai dirinya yang tak sengaja menabrak seseorang terlintas dipikiran Lisa. Ia lalu menatap Farah didepannya membuat Farah hanya mengernyitkan keningnya heran

"Gue inget Far, tadi gue gak sengaja tabrakan sama cowok." seru Lisa

"Terus?"

"Dan buku gue sama kertas dia tadi jatuh. Mungkin aja kertas gue ikut nyelip dikertas dia kan?"

Lisa mencoba mengingat kembali kejadian tadi lantaran dirinya sendiri yang memungut kertas serta bukunya yang berserakan

"Yaudah lo cari aja lagi orangnya." sahut Farah dimana justru Lisa menekuk wajahnya

"Gue gak ingat orangnya siapa."

"Lah bisa-bisanya lo gak ingat, gimana sih." gerutu Farah menatap Lisa didepannya

"Yah gimana, lo kan tau gue tipikal orang yang gak gampang ingat sama muka orang lain." ucap Lisa mengacak rambutnya

Farah meneguk kembali minumannya lalu menatap keluar "Yah iyasih, dosen kita aja yang kemarin pas ketemu dijalan lo lupa."

"Jadi gue harus gimana dong Far..." pekik Lisa Kepada Farah

"Yah gak tau, andai lo inget mukanya kan bisa dicari. Tapi agak susah juga soalnya kan kampus luas. Eh btw lo tabrakan sama dia dimana?" tanya Farah merapatkan tangannya

Lisa sedikit memperbaiki posisi duduknya lalu meraih jus yang ia pesan sebelumnya

"Gue ketemu dia di gedung A dekat tangga utama." jawab Lisa kini mulai meminum jus didepannya

Farah mengangguk lalu kembali menatap Lisa dengan tangan yang sibuk mencicipi desert

"Kok lo disana? Ngapain?"

"Yah kan kalau mau ke cafe ini lewat situ paling deket." jawab Lisa

Farah hanya mengangguk lalu kembali memakan desertnya di ikuti oleh Lisa yang masih memikirkan rincian tugasnya tadi

Ding...

Bel pintu cafe yang dimana seorang cowok masuk kedalam cafe tersebut. Ia berjalan mendekat kearah barista dan duduk didepannya

"Oii Ga tumben kesini." ucap barista bername tag Lian

Dirga hanya tersenyum kecut lalu meraih menu didepannya sebari membaca satu persatu apa yang hendak dipesannya

"Mochalatte aja deh-" ucapnya lalu diangguki oleh Lian

"Gue ada kelas hari ini, tapi dibatalin sama dosen. Jadinya daripada pulang mending gue kesini." sambung Dirga dengan menatap samping kanan dan kirinya

"Ouh gitu toh-" ucap Lian yang kini tangannya sibuk membuatkan pesanan milik Dirga

"Lo sendiri gimana? Gak ngampus?" tanya Dirga

Lian hanya tersenyum lalu meraih cangkir didepannya "Masihlah, tapi sama kek lo. Dosen gue juga gak datang soalnya bini dia lagi lahiran."

Dirga hanya mengangguk paham lalu tersenyum.

"Mass saya bisa minta kacang almondnya gak?" ucap Farah yang kini sudah berdiri didekat Dirga

Dirga menoleh kearah gadis didekatnya, lalu beralih melirik Lian yang tersenyum kepada Farah dengan hangat

"Boleh dong, ini kacangnya." ucap Lian menyodorkan setoples kacang kepada Farah

"Makasih mass ganteng-" ucap Farah dengan kekekan kecilnya lantas pergi menuju kembali kemejanya

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • ADHARA   Curiga

    "Nah ayok kalian makan sini-" ajak Arum kepasa Farah dan Lisa Farah dan Lisa hanya mengikuti dari belakang dan ikut duduk di meja makan bersamaan dengan Dirga "Loh Ga, kok murung?" tanya Arum Dirga yang mendengar perkataan Arum lantas tersenyum mencoba agar tidak terlalu menunjukan rasa cemasnya terhadap foto yang dilihatnya tadi "Ouh iya Lisa sama Farah kalian tinggal dimana?" tanya Wanda "Ehm kalau aku di jl, cempaka kak." jawab Lisa "Kamu Far?" "Aku di jl, gloria dekat taman kak." "Ouh kamu tinggal disana, aku punya teman kebetulan tinggal sekitaran situ juga sih." ujar Wanda mengangguk "Ouh gitu yah kak." "Terus alasan kalian magang dikantor bunda-" Belum selesai Wanda menanyakan apa yang ada dipikirannya, Arum sudah lebih dulu menegur Wanda "Wand kok kamu nanyain itu. Kamu tuh ngintimidasi aja, karyawan bunda lo mereka untuk 2 bulan kedepan." "Ih siapa yang ngintimidasi

  • ADHARA   Makan Malam

    Seminggu sudah berlalu semejak kedatangan Farah menjadi mahasiswi magang di ADHARA CORP, dan seperti biasa juga untuk Farah dan Lisa lembur karena membantu pekerjaan beberapa karyawan lainnya."Hoaammm" Farah menutup mulutnya menahan kantuk dimana justru Lisa hanya tersenyum dengan tangan yang sibuk dengan mouse memeriksa apa yang ada didepannya kini"Lo kenapa gak pulang aja sih, ngapain nungguin gue?"Farah mendongakkan kepalanya menatap kesamping dimana ia kini duduk ditempat Jace "Yakali gue ninggalin lo, mana lo sendiri lagi." ucap Farah menatap kanan dan kiri"Lagian ello juga ngapain dah pakek segala mau bantuin mbak Fina. Inikan kerjaan dia, baek banget lo jadi manusia" lanjut FarahLisa meregangkan badannya lalu memutar kursinya kearah Farah yang kini justru memandangi foto Jace dan beberapa pegawai kantor yang ada dimejanya"Udah selesai. Lagian gue bantuin mbak Fina itu karena mbak Finanya udah baik sama gue selama gue disin

  • ADHARA   Farah dan Lisa

    Lisa dan Farah kini duduk dimeja kantin, mereka tengah menikmati nasi goreng yang dipesan oleh keduanya "Kenapa lo cengar-cengir gitu? Kesambet?" tanya Lisa memakan makanannya "He eh enggak." jawab Farah lalu mendekat kearah Lisa "Eh Lis, kak Jace punya cewek gak sih?" Mendengar pertanyaan Farah, Lisa yang hendak memakan makanannya langsung menatap curiga kearah Farah "Ya you knowlah, guekan udah lama menjomblo. Sabilah kalau gitu ehem-" ujar Farah cengengesan Lisa memutar matanya malas kepada Farah "Kalau lo mau ngedekatin kak Jace yaudah dekatin aja. Tapi jangan minta gue buat ngecomblangin lo ok." tolak Lisa seketika sebelum mendengarkan penjelasan Farah lebih lanjut "Lah Liss gue belum ngomong lo, kok udah main lo tolak aja." "Ya karena gue tau maksud tatapan lo itu ke gue makanya tanpa mengurangi rasa hormat gue, gue tolak dengan bismillah permintaan lo." ucap Lisa menahan sedikit kekehannya "Si babi, dah ah

  • ADHARA   Indah Sakit

    "Baiklah semuanya kita kedatangan mahasiswa magang lagi dan dari kampus yang sama dengan Lisa." ucap Seno menatap Farah disebelahnya "Namanya Farah, ayok perkenalkan diri kamu." Farah melirik kearah Lisa dimana terlihat Lisa tengah menyemangati dirinya, melihat Lisa yang nampak senang-senang saja itu tandanya semua staf yang ada diruangan tersebut adalah orang-orang baik "Selamat pagi perkenalkan saya Faradila Azila, saya dari kampus Abdi Jaya dengan jurusan ekonomi dan bisnis sama kayak Lisa." "Ouh jadi temannya Lisa," ujar Jordan yang berdiri bersandar pada mejanya "Iyah pak tepatnya sahabatnya Lisa." "Farah lain kali kalau ditanya sama dia-" menunjuk Jordan "Udah gak usah ditanggepin, lagi modus dia." "Eh Maira sembarang lo yakk-" ucap Jordan membela diri "Lagian apa salahnya sih gak dapet Lisa, temannya pun jadi." "Heleh, mata mu." timpal Fina memutar matanya malas "Fin bilang aja lo belum move on kan sama gue. Yaka

  • ADHARA   Bertemu Dikantor

    Dirga duduk menunggu Rial yang tengah membeli coffe untuk keduanya, sesekali ia melirik jamnya dimana sudah menunjukan jam pulang kantor, waktunya ia menjemput Arum bundanya "Oii Ga, nih minuman lo." ucap Rial memberikan segelas coffe kepada Dirga Dirga menerima gelas coffe pemberian Rial kepadanya dan meneguknya pelan "Lo kenapa sih risau banget?" tanya Rial yang bersandar dimotornya "Gue mau jemput nyokap gue cuman Indah gak tau hari ini gak bisa gue hubungin, gue jadi khawatir. Seharian juga gue cariin gak ketemu." ujar Dirga risau "Lo udah tanya teman-teman Indah? Kali aja hpnya Indah lowbat atau gimana." Dirga menghela napasnya pelan dan menatap Rial didekatnya "Masalahnya gue gak ada nomer temannya Indah. Lagian gak penting juga sih gue tau nomernya." "Yaelah bucin-" cibir Rial Dirga kembali menatap jam ditangannya, seketika ia meneguk cepat minumannya hingga habis. "Ri, gue duluan yah. Nyokap gue

  • ADHARA   Tawaran Kerja

    Indah tengah duduk mengerjakan tugas kuliahnya. Ia berada pada sebuah cofeeshop sendirian dimana banyak mata melirik kearah dirinya karena terpesona akan kecantikan yang Indah miliki Yah bukan hal baru bagi Indah jika menjadi pusat perhatian orang-orang. Ia tidak perduli karena kini ia pun telah memiliki seorang kekasih yakni Dirga Berulang kali orang berlalu lalang melewatinya dengan menaruh secarik kertas didepannya. Indah hanya melirik kearah kertas itu lalu meremasnya kemudian tanpa ada niatan untuk membacanya. Ia tau bahwa isi kertas-kertas yang menjadi tumpukan didepannya adalah orang-orang yang mengajak berkenalan atau meminta nomer telfonnya Seorang lelaki mendekat kearah Indah dan menaruh segelas ice cofeelate di depannya. Indah kemudian menatap kearah cowok yang kini berdiri didepannya dengan menampilkan senyum kepadanya "Maaf mass tapi saya gak pesan." ujar Indah kembali mengerjakan tugasnya "Nama gue Tevin, siapa nama lo?" tanyanya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status