Share

ADHARA
ADHARA
Author: Winter Electra

Pertemuan pertama

Pagi yang cukup cerah dikediaman Pradita. Seorang gadis yang kini mahasiswi semester 4 tengah bergelut dengan selimutnya.

"Hoaaammm-" erang Lisa meregangkan badan dan mencoba mengumpulkan nyawa selepas begadang semalaman menonton drakor

Tok... Tok.. Tok...

Suara pintu kamar yang terdengar itu membuat Lisa sedikit menatap kearah pintu, ya ia tau bahwa itu adalah mamahnya Ratna

"Lis, ayo bangun sayang udah jam 7 lo." serunya lembut dari balik pintu

Lisa hanya tersenyum lalu menyahuti panggilan mamahnya.

Setelah bersiap-siap kini Lisa sudah berada di meja makan bersama dengan ibu dan kakeknya. Yah Lisa adalah seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibu dan kakek. Ayahnya meninggal sewaktu ia TK dulu dalam kecelakaan dikantor

"Sayang kamu mau pakek selai kacang atau stroberi?" tanya Ratna yang kini menyiapkan roti untuk Lisa

"Stroberi aja mah," jawab Lisa kemudian beralih menatap kakek didekatnya "Kek,"

Panggil Lisa dimana kakeknya yang membaca koran hanya menggumam tanpa menatap cucunya tersebut

"Lisa boleh bawa motor gak hari ini?" tanya Lisa

"Buat apa kamu naik motor, panas nanti kamu sampai di sekolah bau knalpot bagaimana?" ujar kakek Lisa dimana membuat Lisa justru cemberut mendengarnya

"Yah kakek, Lisa bosen tau dianter terus tiap hari. Mending Lisa naik motor sendiri biar gak ngerepotin pak Tino."

Ratna hanya menggeleng mendengar ucapan Lisa, ia lantas menaruh roti yang diolesinya tadi kepiring didepan Lisa

"Thanks mam-" seru Lisa kepada Ratna

"Loh bukannya bagus yah kamu duduk aja dibelakang," jawab kakek

"Yah kakek-" rengek Lisa memohon

"Udah-udah Lisa ayo makan nanti telat lagi kamu." ucap Ratna dimana dituruti oleh Lisa

Jam sudah menunjukan pukul 08.15, masih ada 30 menit sebelum jam mata kuliah pertama dimulai. Seperti biasa Lisa akan menunggu di cafe dekat kampus sebari mengerjakan mata kuliah lain sekedar mengisi waktu kosongnya

Drrtttt... Drrttt...

Lisa melirik kearah hpnya dimana ada panggilan masuk dari seseorang yang ia tunggui untuk menemui dirinya di cafe itu

"Halo Far..." ucap Lisa kepada orang diseberang telfon tersebut

"Halo Lis, lo dimana? Masih di cafe?" tanyanya

"Iyah ini gue masih dicafe nungguin lo. Lo dimana? Kok belum nyampe?" ucap Lisa melirik kearah keluar jendela

"Duh sorry banget tapi ban mobil gue pecah. Sekarang gue lagi dibengkel nih, keknya gue gak bisa nemuin ello."

"Ouh gitu yah. Yaudah sih kita ketemu dikelas aja, ini tugas aku juga udah hampir kelar kok."

"Okd kalau gitu see you-" ucap Farah menutup telfonnya

Lisa hanya menghela napasnya lalu menatap jam ditangannya. Kemudian ia membereskan buku dan laptopnya lalu pergi meninggalkan cafe untuk menuju ruang kelasnya yang berada di lantai 12

Kini Lisa sudah berada didalam kelas memainkan hpnya sebari menunggu Farah yang belum juga sampai padahal waktu tinggal 5 menit sebelum kelas dimulai

"Lis gue boleh minta tolong gak?" tanya Putra yang dimana adalah penanggung jawab pada mata kuliah hari ini

"Iyah kenapa Put?" tanya Lisa memperbaiki duduknya menatap kesamping

"Ini lo bisa tulisin gak nama-nama yang ikut kelas hari ini. Soalnya gue mau masang lcd sekalian nyiapin bahan buat presentasi gue hari ini." ucapnya

Lisa hanya mengangguk lalu menatap map biru didepan Putra "Hari ini giliran lo presentasi yah?"

"Iyah, jadi deg-degan gue."

"Santai aja kali, pasti lo bisa kok." seru Lisa dengan tersenyum kearah Putra

"Yah semoga deh."

"Lisaaa...." pekik Farah kini sudah duduk dibelakang Lisa "Gue pikir gue telat anjir."

Farah mengatur napasnya yang tersenggal-senggal karena lari dari ujung lorong menuju kelasnya. Lisa dan Putra hanya tersenyum kala melihat sikap Farah

"Lo kenapa telat sih? Udah tau dosennya killer." sahut Putra

"Duh Put, ban mobil gue bocor jadinya gue harus naik ojek kesini. Eh tapi bu Oliv belum dateng kan yah?" tanya Farah menengadah ke depan

"Belum kok." balas Lisa

"Baguslah, kalau sampai dia ngeliat gue telat bisa ditendang gue." ucap Farah mengelus dadanya

***

Dirga memarkirkan mobilnya diparkiran. Lalu ia berjalan sebari membaca jadwalnya hari ini. Yah ia adalah mahasiswa dijurusan biologi yang kini sudah semester 4.

"Duh sampe sore ternyata gue hari ini." gumamnya yang kini berjalan menatap lembaran kertas ditangannya

Baru saja Dirga berbalik hendak menaiki tangga, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis yang nampak tergesa-gesa dengan beberapa buku ditangannya

"Aduh sorry-sorry maaf yah." ucap gadis itu memunguti bukunya yang jatuh dengan lembaran kertas milik Dirga

Dirga hanya diam ditempatnya kala gadis tersebut membereskan kertas miliknya kemudian menyodorkannya kembali kepada dirinya

"Duh maaf yah aku gak sengaja, aku buru-buru soalnya. Maaf yah!"

Dirga belum sempat mengucapkan sepatah katapun gadis yang menabraknya barusan sudah melenggang pergi dari hadapannya

Baru saja Dirga hendak berbalik matanya tak sengaja menatap kertas yang berbeda ikut terselip pada lembaran miliknya. Dirga membaca kertas tersebut dimana itu adalah rincian catatan tugas milik gadis yang menabraknya barusan

Mata Dirga teralih pada sudut kanan atas kertas yang kini dipegangnya, sebuah nama tertulis disana yang mungkin adalah pemilik dari kertas tersebut

"Lisa Pradita-" seru Dirga

Lisa merogoh tasnya seperti tengah mencari sesuatu. Berulang kali pula ia membolak balikan bukunya mencari disetiap lembarannya namun apa yang ia cari tak juga ditemukan olehnya

"Lo nyari apa sih?" tanya Farah yang kini meneguk ice blend didepan Lisa

"Itu rincian tugas gue kok gak ada. Malah belum gue sempet foto lagi!" ucap Lisa masih dengan tangan yang gasrak gusruk mencari

"Emang lo taro dimana?"

"Perasaan gue tadi setelah kelasnya bu Maria itu gue selipin di buku ini tapi gak ada." ucap Lisa menunjukan sebuah buku didepan Farah

"Cari yang bener lagi, kali aja nyelip dibuku lain."

"Gak ada Faradilah Asila." pekik Lisa menyenderkan badannya pada kursi

Seketika ingatan mengenai dirinya yang tak sengaja menabrak seseorang terlintas dipikiran Lisa. Ia lalu menatap Farah didepannya membuat Farah hanya mengernyitkan keningnya heran

"Gue inget Far, tadi gue gak sengaja tabrakan sama cowok." seru Lisa

"Terus?"

"Dan buku gue sama kertas dia tadi jatuh. Mungkin aja kertas gue ikut nyelip dikertas dia kan?"

Lisa mencoba mengingat kembali kejadian tadi lantaran dirinya sendiri yang memungut kertas serta bukunya yang berserakan

"Yaudah lo cari aja lagi orangnya." sahut Farah dimana justru Lisa menekuk wajahnya

"Gue gak ingat orangnya siapa."

"Lah bisa-bisanya lo gak ingat, gimana sih." gerutu Farah menatap Lisa didepannya

"Yah gimana, lo kan tau gue tipikal orang yang gak gampang ingat sama muka orang lain." ucap Lisa mengacak rambutnya

Farah meneguk kembali minumannya lalu menatap keluar "Yah iyasih, dosen kita aja yang kemarin pas ketemu dijalan lo lupa."

"Jadi gue harus gimana dong Far..." pekik Lisa Kepada Farah

"Yah gak tau, andai lo inget mukanya kan bisa dicari. Tapi agak susah juga soalnya kan kampus luas. Eh btw lo tabrakan sama dia dimana?" tanya Farah merapatkan tangannya

Lisa sedikit memperbaiki posisi duduknya lalu meraih jus yang ia pesan sebelumnya

"Gue ketemu dia di gedung A dekat tangga utama." jawab Lisa kini mulai meminum jus didepannya

Farah mengangguk lalu kembali menatap Lisa dengan tangan yang sibuk mencicipi desert

"Kok lo disana? Ngapain?"

"Yah kan kalau mau ke cafe ini lewat situ paling deket." jawab Lisa

Farah hanya mengangguk lalu kembali memakan desertnya di ikuti oleh Lisa yang masih memikirkan rincian tugasnya tadi

Ding...

Bel pintu cafe yang dimana seorang cowok masuk kedalam cafe tersebut. Ia berjalan mendekat kearah barista dan duduk didepannya

"Oii Ga tumben kesini." ucap barista bername tag Lian

Dirga hanya tersenyum kecut lalu meraih menu didepannya sebari membaca satu persatu apa yang hendak dipesannya

"Mochalatte aja deh-" ucapnya lalu diangguki oleh Lian

"Gue ada kelas hari ini, tapi dibatalin sama dosen. Jadinya daripada pulang mending gue kesini." sambung Dirga dengan menatap samping kanan dan kirinya

"Ouh gitu toh-" ucap Lian yang kini tangannya sibuk membuatkan pesanan milik Dirga

"Lo sendiri gimana? Gak ngampus?" tanya Dirga

Lian hanya tersenyum lalu meraih cangkir didepannya "Masihlah, tapi sama kek lo. Dosen gue juga gak datang soalnya bini dia lagi lahiran."

Dirga hanya mengangguk paham lalu tersenyum.

"Mass saya bisa minta kacang almondnya gak?" ucap Farah yang kini sudah berdiri didekat Dirga

Dirga menoleh kearah gadis didekatnya, lalu beralih melirik Lian yang tersenyum kepada Farah dengan hangat

"Boleh dong, ini kacangnya." ucap Lian menyodorkan setoples kacang kepada Farah

"Makasih mass ganteng-" ucap Farah dengan kekekan kecilnya lantas pergi menuju kembali kemejanya

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status