Share

Rumah Lisa

"Ouh iya Bima apa kabar Far? Sehatkan?" tanya Ratna terhadap Farah

Farah dan Lisa hanya saling menatap kala mendengar pertanyaan Ratna.

Farah lantas menaruh garpu ditangannya dan mulai menjelaskan masalah asmaranya terhadap Ratna

"Tan, aku tuh sekarang lagi menjomblo lo." ucap Farah bangga

"Ouh ya, kok bisa? Kamu udah putus sama Bima?" tanya Ratna yang sibuk bergelut dengan daging dipiringnya

Farah mengangguk pasti dengan apa yang baru saja dikatakannya

"Iyah tan, aku sama si brengsek Bima udah putus 2 bulan yang lalu." jawab Farah kesal mengingat sosok Bima

"Loh kenapa? Emang Bima ngapain kamu sampai kamu kayak benci banget sama dia."

"Yah gimana yah bund, ternyata Bima macarin aku cuman buat mamfaatin aku doang buat kerjain skripsi dia, dan parahnya ternyata dia beneran gak sayang sama aku."

Lisa tak bergeming, ia sibuk memakan makanannya tanpa ingin ikut didalam pembicaraan keduanya

"Ih jahat banget sih, terus-terus kamu tau darimana kalau dia ternyata gak serius sama kamu." tanya Ratna sedikit kepo

Farah melirik kearah Lisa yang terlihat gugup didepannya. Yah Farah tau bahwa Lisa sendiri tau sebab ia dan Bima putus

"Bima suka sama Lisa-"

"Uhhukkk..."

Ratna kaget dan menatap kearah Lisa yang tersedak makanannya saat Farah menyebut nama putri semata wayangnya tersebut

Lisa meminum air didekatnya lalu kembali menatap Farah dan Ratna bergantian. Yah ia tau apa yang kini ada dipikiran mamahnya

"Mah, mama jangan mikir yang aneh-aneh soal aku yah. Aku gak-"

"Iyah tan Lisa gak tau kalau ternyata tuh si kadal naksir ama dia. Begoknya aja aku juga gak sadar dari dulu kalau si Bima ngedekatin aku itu karena pengen dekat sama Lisa."

"Hampir loh tante marahin Lisa karena ngerusak hubungan kamu." seru Ratna

Mendengar itu Farah lantas menggelengkan kepalanya membela Lisa yang tak tau menahu kelakuan Bima mantan pacar Farah

"Enggak tan enggak kok. Emang si Bimanya aja tuh kegatelan banget jadi cowok. Malahan Farah bersyukur tau belangnya si Bima. Ah udah ah tan, ngebahas dia jadi sakit perut aku nih sekarang." ucap Farah mengelus perutnya

"Loh kenapa? Dagingnya gak mateng yah?" tanya Ratna khawatir

"Enggak kok mateng dagingnya, cuman biasa ada panggilan alam. Jadi Farah ketoilet dulu yah sekalian mau ngeluarin Bima sama janji-janjinya." kekehnya lantas meninggalkan meja makan menuju toilet

"Dasar lo jorok." pekik Lisa

Dilain tempat tepatnya sebuah tempat biliar, Rial sibuk bermain dengan beberapa gadis menemani dirinya disana. Ia menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang menikmati masa mudanya

Ting....

Sebuah pesan teks masuk kehpnya, membuat ia lantas mengecek saku dan membaca siapa yang mengechatnya kala itu

"Siapa sih ganggu banget anjir." serunya merogoh hp disaku celana

"Farah, tumben ngechat. Rindu kali yakk-" gumamnya membuka pesan Farah

"Eh nyet jemput gue dong, dirumah Lisa SEKARANG."

Rial tersenyum melihat pesan singkat Farah kepadanya, ia lantas meraih jaket dikursinya dan langsung meneguk habis jus yang sempat dia pesan sebelumnya

"Gaes gue duluan yahh-" ucap Rial memakai jaketnya

"Buru-buru banget. Mau kemana lo?" seru Gino

"Iyah, baru juga berapa jam disini!" timpal Putra

"Biasa, calon istri gue minta dijemput. Yaudah duluan yah gue."

Rial lantas pergi meninggalkan tempat biliar dimana ia biasa nongkrong dengan teman-temannya menuju kerumah Lisa dengan cepat

Dijalan saat Rial menghentikan laju motornya karena rambu lalu lintas yang berubah merah, ia tak sengaja melirik kearah mobil disampingnya. Dimana Indah kekasih Dirga ada didalam mobil tersebut bersama dengan beberapa orang temannya

"Lah itukan si Indah, waduh mau kemana yah mereka? Dandanannya tebal banget kek makk gue kalau mau kondangan." ucap Rial dalam hatinya

Rial hanya memandangi Indah yang nampak asik bercerita didalam mobil sampai akhirnya ia terpisah dengannya saat rambu lalu lintas berubah menjadi hijau

Kini Rial tiba dirumah Lisa. Ia melepas helmnya dimana saat turun ia melihat Lisa dan Farah yang tengah duduk di teras menunggu dirinya

"Widddiiihhhh ciwi-ciwi nungguin abang yah-" ucap Rial duduk disebelah Farah

"Cepet amat lo. Perasaan belum juga 15 menit gue ngechatnya." ujar Farah melihat jam dihpnya

"Aa' buru-buru kesini karena takutnya neng Farah nungguin." lanjutnya kini memakan bronis dimeja

"Idih mata nenek lo." jawab Farah memutar matanya malas

"Eh lo darimana wangi bener, kek bau kemennyan." gelak Lisa menepuk tangannya tertawa

Rial menampilkan wajah cemberutnya mendengar Lisa mengatai bau parfum yang dipakainya

"Sembarangan bau kemennyan, asal lo berdua tau yah parfum gue itu sama kayak baunya Hardin After. Tau After kan?" tanya Rial dimana digelengi kepala oleh Lisa dan Farah

"Yah ello kampungan gak tau. Kalau Fifthy shades tau? Atau 365 day?. Pasti tau dong-"

Rial bersilang kaki menunggu jawaban namun tetap Lisa dan Farah terdiam tanda tak tau.

Melihat itu Rial lantas membulatkan mulutnya tak percaya

"Lo berdua serius? Eh lo pada udah legal kan? Udah puber kan? Udah haid juga kan? Udah mimp-"

Belum selesai ucapan Rial, Farah sudah lebih dulu menabok kepalanya dengan kasar

"Adddduuhhh Far-" ucapnya memegang belakang kepala "Sakit anjir."

"Lagian ello nanya-nanya gak jelas. Emang lo wartawan hah?" teriak Farah didepan wajah Rial

"Yah enggak, cuman gue gak percaya aja masa kalian berdua belum nonton tuh film." sahut Rial masih tak percaya

"Ya emang kenapa? Lagian kalau film yang direkomendasiin sama lo keknya enggak deh. Lokan suka aneh-aneh seleranya." ujar Lisa dimana diangguki oleh Farah

"Aneh-aneh gimana orang itu film romantis yang gue sebutin tadi."

"Romantis dalam artian plus-plus kan? Dasar otak mesum." cibir Farah

"Loh ada Farah dan Rial yah-" seru Arman yang baru saja tiba

"Eh kakek, halo kek." sapa Farah menyalimi Arman dimana di ikuti oleh Rial

"Kakek dari mana?" tanya Farah

"Itu dari rumah pak RT main catur."

"Kakek apa kabar? Sehat kek?" tanya Rial

"Sehat dong, kamu gak liat kakek segar bugar kek gini." jawab Arman lantang

"Widihh, sabi nih buat main badminton lagi." seru Rial

"Boleh, ayok kita tanding badminton minggu ini. Gimana? Kamukan juga udah lama gak main kesini," ajak Arman dimana diangguki langsung oleh Rial

"Sip tu de sip kek. Jangan sampai kalah sama Rial yah kek," gelak Rial

"Ngeremehin kakek dia Lis, Far-"

"Tenang kek, Farah 100% ngedukung kakek. Kakek pasti menang." dukung Farah serius

"Lah Far kok ngedukung kakek, gue calon suami lo gimana."

"Apasih gak jelas-"

"Hahahaha kalian berdua masih sama aja kayak dulu. Yasudah kakek masuk yah mau istirahat dulu capek abis main catur." ujar Arman meninggalkan ketiganya

"Hati-hati pinggangnya kek." teriak Rial dimana kembali ia ditabok oleh Farah

"Gak sopan sama orangtua. Dasar,"

"Apasih Far.,"

Lisa hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali duduk dikursinya

"Udah-udah, eh Al sampai lupa gue. Lo mau dibuatin minum apa?" tanya Lisa menepuk jidatnya

"Gue-"

"Gak usah Lis, gue sama Rial udah mau balik." jawab Farah

"Lah tapikan gue belum minum," ucap Rial mengelus lehernya

"Gak usah nambahin cucian gelas aja deh, udah nih minum sisa gue aja."

Farah lantas menyodorkan gelas siropnya kepada Rial dengan paksa sehingga Rial meneguk habis sisa minuman Farah

"Tega lo Far, ngasih gue sisa." ujar Rial menyeka bibirnya yang belepotan "Tapi gak papa sih soalnya kek ciuman gak langsung gitu. Kita pakek 1 gelas yang sama minumnya." lanjutnya sebari menaikkan alis kearah Farah

Farah dengan bergidik ngeri lantas memukul bibir Rial dengan tas miliknya

"Makan tuh ciuman."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status