Share

Magang 1

Lisa membaca dokumen yang akan disiapkannya untuk magang saat ini dikamar. Ia melihat dengan teliti menelaah satu persatu mencoba memastikan apakah ada yang kurang atau tidak pada lembaran dokumen miliknya

"Oke semua udah lengkap, tinggal tanda tangan pembimbing sama penanggung jawan lapangan." gumam Lisa

Tok....tok...tok...

"Liss mamah masuk yah-" seru Ratna dari luar pintu

"Iyah mah."

Ratna lantas membuka pintu kamar Lisa dan berjalan mendekat kearahnya dengan tangan memegang segelas susu

"Ini mamah buatin susu buat kamu. Kamu minum yah mumpung masih anget-" ucap Ratna mengelus kepala Lisa

"Thanks mom."

Perhatian Ratna mengarah kepada apa yang tengah dikerjakan Lisa saat ini. Ia kemudian duduk didekat meja Lisa lalu mencoba membaca beberapa lembar fotokopian yang Lisa taruh

"Kamu mau magang di Adhara corperation? Kok enggak di kantor mamah aja?" tanya Ratna

"Mah, Lisa pengen mandiri. Pengen ngerasain gimana jadi mahasiswi magang biasa. Kalau dikantor mamah yang ada aku dihormatin lagi kek tiang bendera." jawab Lisa

Ratna sedikit bingung dengan alasan Lisa padanya,

"Tapikan mereka gak kenal sama kamu."

"Ada beberapa yang kenal sama Lisa. Terus sisanya bakalan tau juga kalau ngeliat biodata akukan nantinya?" ujar Lisa kembali

Ratna hanya memalingkan wajahnya tak menatap kearah Lisa. Sementara itu Lisa memegang kedua tangan Ratna mencoba meyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja meskipun bukan di perusahaan keluarganya

"Mamah percaya sama Lisa. Lagian masa mamah gak ngedukung aku sih, please." mohon Lisa menyatukan kedua tangannya

Melihat anaknya yang nampak sangat menginginkan magang diperusahaan lain membuat Ratna lantas  mengangguk iya kepada Lisa

"Yaudah deh terserah kamu aja."

"Aaahh mamah makasih," seru Lisa memeluk Ratna disampingnya

"Iyah. Yaudah kamu tidur gih mamah juga udah ngantuk." ucapnya melepas pelukan Lisa

"Bentar lagi mah nanggung soalnya."

"Beneran yah bentar lagi, awas lo jangan begadang. Itu susu kamu jangan lupa diminum." sahut Ratna keluar dari dalam kamar Lisa

"Iyah mahh-"

Sementara itu disebuah restoran berbintang lima Wanda yang baru saja selesai mengadakan rapat makan malam dengan sesama dokter tak sengaja bertemu dengan Indah

"Kalau begitu kami duluan yah dok-" ucap beberap dokter meminta pamit kepada Wanda

"Iyah dok, hati-hati dijalan."

Baru saja Wanda berbalik hendak kembali masuk kedalam restoran, ia tak sengaja menabrak Indah dimana minuman yang dipegang Indah tertumpah kebajunya

"Aawwhhh-" pekik Indah

Wanda menatap gadis didepannya dan membekap mulutnya reflek kala minuman yang dipegang gadis tersebut mengenai pakaiannya

"Aduh maaf yah, maaf saya gak sengaja." ucap Wanda

Indah menatap dirinya yang lengket terkena coffe yang ia bawa tadi

"Heh mbak, mbak punya mata gak sih. Bsju saya jadi kotor kan." sahutnya dengan nada kesal

"Maaf saya bener-bener gak sengaja. Eh saya kasih uang buat laundry aja gimana?"

Usul Wanda namun dengan segera ditolak oleh Indah

"Cih-" decak Indah "Mbak maaf yah pakaian saya itu mahal jadi gak bisa main laundry gitu aja. Dan lagi tas saya jadi kena cipratannya juga kan, mbak taunggak sih harga tas saya berapa." teriak Indah kepada Wanda dimana justru mengundang tatapan orang terhadapnya

Wanda menatap kearah tas yang tengah dipegang gadis didepannya. Tas bermerek chanel dimana ia seperti pernah melihat tas tersebut tapi dimana

"Ah udah deh mbak gak usah repot-repot. Misi saya mau lewat." lanjutnya lalu pergi begitu saja

Wanda menatap heran kearah gadis tersebut lalu ia mengingat bahwa Dirga sempat membeli tas yang sama dengan tas yang dikenakan oleh gadis yang meneriaki dirinya barusan

"Masa iya dia pacar Dirga?" gumam Wanda

Wanda lantas mengeluarkan hpnya dari saku celananya dan menekan nomer seseorang

"Halo, pak Ilham. Saya mau minta tolong buat cari tau siapa pacar adik saya Dirga. Tapi ini jangan sampai diketahui oleh bunda saya." ucap Wanda

***

Indah masuk kedalam apartemen dengan kesal. Dirga yang berada disana memainkan game sebari menunggu Indah lantas berlari keluar menghampirinya

"Sayang kamu udah pulang."

Indah tak menjawab, justru ia dengan kesal melewati Dirga yang hendak menciumnya. Ia duduk dengan wajah kesal membuat Dirga mendekat kearahnya mencoba mencari tau apa yang tengah terjadi dengan kekasihnya

"Kamu kenapa sih hah? Kok pulang-pulang kamu udah marah-marah gitu aja." tanya Dirga mengelus rambut Indah

"Akutuh kessel, hari ini aku ketemu cewek myebelin banget. Liat nih dia numpahin coffe ke baju yang kamu beliin pas ulangtahun aku."

"Yaudah gak papa, kan bisa dicuci."

Mendengar itu Indah kemudian menatap Dirga dengan wajah semakin kesal seakan ingin menghajarnya habis-habisan

"Kamu tuh sama aja taunggak. Sama-sama nyebelin," ucapnya lalu pergi masuk kedalam kamar

Dirga yang sedikit heran hanya menggaruk alisnya yang tak gatal

"Lah salah gue dimana? Masa iya gue bilang beli baru. Yakali padahal cuman ketumpahan kopi." gumam Dirga

"Aaaarrgghhhh.... Tau ah," ucapnya lagi dengan mengacak rambut frustasi

Lisa keluar dari dalam perpustakaan membawa beberapa buku ditangannya, karena tak hati-hati ia jadi keteteran dan akhirnya buku yang ia bawa terhambur dilantai.

Dirga yang baru saja tiba tak sengaja melihat Lisa memungut buku dihalaman perpustakaan mendekat dan ikut membantunya merapikan buku yang berserakan

Lisa menoleh keorang yang membantunya kala melihat uluran tangan yang ikut meraih buku yang ia jatuhkan

"Dirga..." gumam Lisa pelan

"Gue bantuin yah." ucap Dirga

Setelah selesai, Dirga tak sengaja membaca salah satu sampul buku yang Lisa bawa. Dimana tertulis Panduan untuk mahasiswa magang

"Lo mau magang?" tanya Dirga

Lisa hanya mengangguk sebari meraih buku yang ada ditangan Dirga kini. Dirga hanya mengangguk lalu menawarkan diri untuk membantu Lisa membawa buku yang nampak berat dimata Dirga

"Mau gue bantuin?"

"Gak usah Dir ga papa. Aku habis ini mau langsung ke parkiran jadi dekat kok."

"Serius? Itu berat lo." seru Dirga sedikit ragu

"Iyah gak usah. Kamu duluan aja"

Dirga lantas mengangguk dan pergi dari perpustakaan dimana Lisa juga meninggalkan perpustakaan menuju parkiran dimana mobilnya ia parkir. Yah hari ini ia membawa mobil setelah membujuk sang kakek pagi tadi

Lisa masuk kedalam mobil menaruh bukunya dikursi belakang, lalu mulai menyalakan mesinnya. Namun sebelum itu ia memasang earphone ditelinganya untuk menelfon Farah saat itu

"Halo Far.." seru Lisa saat panggilannya terhubung

"Halo iyah Lis."

"Lo dimana?"

"Ini difoodcourd lagi makan sama Rial-" ucapnya

"Ouh lo sama Rial."

"Iyah ini sama dia. Malu-maluin banget udah ngabisin 2 mangkok bakso." gerutu Farah

Mendengar itu Lisa lantas terkekeh sejenak kala Rial membalas ucapan Farah diseberang sana

"Eh btw lo udah dimana? Udah nyerahin belum proposal pendaftaran lo?" tanya Farah

"Ini gue baru jalan sebenarnya kesana, sekalian biar pas masuk besok gak kaku-kaku amat. Iyanggak sih!"

"Hah andai aja nilai gue gak ada masalah 1 mungkin sekarang gue sama lo. Tapi gak papa bentar lagi gue nyusul ello,"

"Makanya rajin jangan ngebolos terus sama si Rial. Ouh iya ini gue keknya udah deket jadi gue tutup yah telfonnya. Ntar gue kabarin lagi,"

"Ouh ok. Take care and fighting Lisa." ucap Farah lantas mematikan sambungan telfonnya

Farah menatap kearah Rial yang menatapnya cengo dengan kerupuk ditangannya

"Lo shama wlisya uyah mulai maghang?" tanyanya dengan mulu penuh

"Makan dulu ae bambang." gerutu Farah melempar sisa kerupuknya kearah Rial "Ho oh gue sama dia udah mulai magang, cuman si Lisa turun duluan soalnya nilai dia udah lengkap dan udah dapat persetujuan dari kaprodi juga."

"Emang lo berdua magang dimana?" tanya Rial kini mulai meneguk air mineral didekatnya

"Di Adhara corperation" jawab Farah

"Lah itukan perusahaan milik keluarganya si Dirga."

"Hah?" beo Farah membuat beberapa orang menatap kearahnya

"Biasa aja kali,"

"Lo serius itu milik keluarga Dirga?" tanya Farah tak percaya

"Iyeh. Lah nama Dirga aja ada tuh dicantumin Dirga Adhara Prasetya. Emang gue gak pernah ngomong yah?" tanya Rial kembali

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status