Share

Soal Indah

"Sumpah deh gue masih gak percaya kalau ternyata dikampus kita ada cowok seganteng Dirga." gumam Farah memakan cookies didepannya

Lisa hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan Farah yang tak ada habisnya memuji Dirga dari tadi

"Misi kak, ini pesanannya." ucap Liam meletakkan 2 gelas ice blend dimeja Farah dan Lisa

"Makasih mass-" sahut Lisa "Ouh iya Far nyokap gue nyariin lo. Katanya udah lama lo gak main kerumah"

"Serius? Yaudah ntar pulang kampus gue ikut aja kerumah lo. Kebetulan makk gue baliknya malam juga. Daripada gue sendirian dirumah kan yah!"

"Okd, ntar gue kasih tau nyokap kalau lo bakalan ikut pulang kerumah." 

Farah menatap keluar dimana matanya tak sengaja menangkap sosok perempuan dengan rambut terurai memakai dress selutut berwarna coklat tengah menunggu taksi

"Eh Lis liat deh-" seru Farah dimana Lisa ikut menoleh keluar "Itu sana cewek yang baru aja naik taksi adalah cewek paling populer di kampus ini."

"Terus?" tanya Lisa heran

"Yah maksud gue, gue sedikit iri lah sama dia. Udah cantik, kaya, banyak yang suka lagi." ujar Farah mencicipi minumannya

"Yaelah Far menurut gue dia biasa aja tuh. Lagian yah mungkin menurut lo dia itu sempurna tapi bagi dia sendiri mungkin enggak. Kan kita gak ada yang tau luar dalemnya mereka."

Farah terdiam lalu mengangguki ucapan Lisa seakan membenarkan apa yang baru saja dikatakan olehnya

"Yah iyasih emang. Eh setau gue dia masih jomblo lo, belum punya pacar juga. Padahal banyak yang dekat sama dia tapi katanya ditolak semua."

"Husstt udah ah ngapain ngurusin hidup orang. Urusin aja noh tugas-tugas lo masih pada belum selesai kan?" seru Lisa

Farah lantas menekuk wajahnya kesal kala mengingat tugas kuliahnya yang masih menumpuk belum ia kerjakan sama sekali

"Aaahhh lo mah ngeselin pakek ngingetin lagi."

Di lain tempat tepatnya di fakultas Biologi Dirga dan Rial tengah mengobrol bersama beberapa orang lainnya mendiskusikan tugas yang diberikan oleh dosen yang baru saja meninggalkan kelas mereka

"Nah jadi buat risetnya itu kita turun lapangan aja langsung gimana," ucap Yudha meminta persetujuan kelompoknya

"Gue sih setuju aja, tapi risetnya nanti kita mau dimana?" tanya Lucki

"Pasar aja gimana?" jawab Dirga

"Heh enggak-enggak. Becek tau" timpal Rial tak setuju

"Lah terus lo mau dimana ayam? Kan ini kita disuruh ngitung harga tapi harus sama pendapatan perkapitanya." tukas Lucki

"Yah selain pasar kek, mall aja gimana? Kan sama tuh dan tingkat pemasaran mall lebih baik daripada pasar. Lagian jurusan biologi tapi itungnya laba emang kita anak akuntan" usul Rial namun hanya digelengi kepala oleh ketiganya

"Al, masalahnya ini sistim penjualan mall sama di pasar langsung itu beda." jawab Yudha

"Beda gimana maksud lo? Sama-sama jualan kan"

"Al, harga jual pasar sama mall itu 20% beda. Contoh lo beli ayam dipasar sekilo itu harganya 35k dan itu udah termasuk 1 ekor ayam. Tapi kalau di mall yang ada ayamnya dibagi beberapa bagian terus dikemasanin dan harganya justru kadang biasa lebih mahal lagi." ucap Lucki panjang kali lebar

"Gitu yah? Cih yaudah deh serah kalian aja. Gue ngikut baek-"

Rial mengalah lantaran apa yang dikatakan temannya yang lain cukup masuk akal baginya dan lagi ia tak ingin berdebat lama-lama karena harus menemui gebetan barunya 

Setelah mendiskusikan tugasnya, Dirga mengecek hpnya dimana ada pesan dari Indah disana

"Ehm gaes gue duluan yah. Sisanya lo kabarin gue aja"

"Ouh okd, hati-hati." jawab Lucki

Melihat Dirga beranjak pergi, Rial pun ikut meminta pamit kepada keduanya 

"Eh gue duluan juga yakk." ucap Rial memakai tasnya

"Mau kemana lo?" tanya Yudha

"Biasa..." cengir Rial dimana langsung dipahami oleh keduanya

"Heleh dasar pakboy kampus." cibir Lucky

***

Dirga menghampiri Indah disebuah cafe dimana Indah terlihat sedang sibuk memainkan hpnya menunggu kedatangan Dirga

"Hay sayang," seru Dirga dimana tangannya ia lingkarkan dipinggang Indah dan mengecup keningnya

"Hey-" jawab Indah acuh

"Kamu masih marah?" tanya Dirga kala melihat raut wajah Indah yang cemberut

"Menurut kamu."

"Udahan dong marahnya, masa kamu marah terus sih sama aku." 

"Yah gimana aku gak marah Dir, kamu tuh gak ngejaga image aku taunggak didepan teman-teman aku. Kemarin sore kamu jalan sama yang namanya Lisa terus malamnya kamu mabok-mabokan dibar. Mau taruh dimana muka aku,"

Indah geram mengingat kelakuan menyebalkan Dirga terhadapnya. Sementara Dirga hanya terdiam melihat sikap Indah yang memojokkan dirinya

Padahal Dirga hanya berniat baik dengan mengantarkan Lisa pulang dan mengenai ia ke bar itu, itu karena Dirga stress memikirkan Indah yang terus-terusan marah tidak jelas kepadanya

"Yaudah aku minta maaf, maafin aku yah." 

Indah menghela napasnya lalu melirik kearah Dirga

"Tas yang aku suruh beli mana? Kamu bawakan?" tanya Indah masih dengan suara datarnya

Dirga lantas meraih paperbag berwarna kuning disebelahnya dan memberikannya pada Indah

Melihat itu wajah Indah nampak tersenyum saat meraihnya. Dilihatnya tas berwarna putih tersebut 

"Ehm kali ini aku maafin kamu, tapi lain kali kamu jangan ulangin lagi." ucap Indah kepada Dirga

Dirga lantas tersenyum mendengar apa yang dikatakan Indah padanya, ia benar-benar menyayangi Indah bahkan sangat menyayanginya melebih dirinya sendiri

"Yaudah yukk kita pesen, kamu belum makan kan?" tanya Indah

"Belum kok."

"Ehm mbak menunya tolong bawa sini," panggil Indah pada salah satu pegawai yang ada 

Setelah membayar makanannya Dirga melirik kearah Indah yang masih memandangi tas yang dikenakan olehnya. 

Dirga mendekat kearah Indah dan memainkan rambut Indah didepannya

"Kamu mau aku antar langsung ke apartemen atau mau jalan-jalan dulu?" tanya Dirga

"Eh gak usah, kebetulan aku mau ketemu teman aku disekitar sini. Kamu balik duluan aja, tapi inget jangan jalan sama cewek lain lagi atau kita putus." ancam Indah

Dirga lantas tersenyum dan mencubit kedua pipi chuby Indah dengan gemash

"Iyah sayang, yaudah kamu hati-hati yah."

Dirga kemudian mengecup kening Indah dan memeluknya. Setelah itu barulah Dirga masuk kedalam mobilnya meninggalkan Indah disana

"Bye.. Hati-hati" ucap Indah melambaikan tangannya

Sementara itu di Lisa yang baru saja pulang bersama dengan Farah disambut baik oleh Ratna 

"Tantee..." teriak Farah memeluk Ratna yang tengah meminum tehnya bersantai

"Eehh Farah..."

Ratna dan Farah berpelukan layaknya orang yang sudah lama tak bertemu. Dimana justru Lisa hanya tersenyum melihat keduanya 

"Kamu apa kabar? Kok baru dateng sih?" tanya Ratna melepas pelukannya

"Aduh maaf banget tan, Farah tuh sibuk akhir-akhir ini. Apalagi kan Farah udah mulai mau magang." 

"Oh yah? Kok tante gak tau?" ujar Ratna melirik kearah Lisa

"Lisa kok kamu gak kasih tau mamah?"

"Yah kan Lisa rencana mau kasih tau nanti aja," jawab Lisa

"Jadi kamu mau magang dimana?" tanya Ratna kepada Farah

"Eh belum tau sih tan masih cari-cari perusahaan yang bisa ngeeh gitu dihati Farah. Eh tan, tante buatin aku puding dong. Aku kangen lo sama masakan tante."

Ratna tersenyum kala melihat Farah didepannya

"Yaudah ayok tante buatin, tapi kamu bantuin yah."

"Siap ibu boss.." jawab Farah hormat

Lisa beranjak dari duduknya "Yaudah kalau gitu Lisa mau mandi dulu yah mah, Far-"

Ratna dan Farah hanya mengangguk lalu kembali menuju dapur sementara Lisa menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya yang seharian ini berada dikampus

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status