Share

AFZAL
AFZAL
Author: 90s-lrm

Bab 1•Awal

Di pagi hari yang masih terlihat gelap seorang gadis cantik sedang membereskan tempat tidurnya, kemudian berjalan kearah belakang pintu untuk mengambil handuk yang sering dirinya sangkutkan disana. Butuh waktu 30 menit untuk dirinya selesai mandi, kini dirinya tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, duduk di hadapan cermin sedikit mengoleskan bedak bayi juga lip-balm agar tidak terlalu pucat. Dirasa sudah selesai semuanya ia bangkit dan berjalan mengambil tas juga gardigan yang akan dirinya pakai mulai dari sekarang.

Berjalan menuju ruang makan disana sudah terlihat ada sang bundanya yang sedang menata piring di meja makan. Disana juga ada papihnya yang sedang mendapatkan panggilan masuk dari kantor.

"Pagi bun"sapa nya

"Pagi sayang"

"Hari ini jadwal kamu mulai masuk sekolah, belajar yang benar"ujar bundanya

"Gak janji bun"

"Kalo sekolah kamu masih gak benar papih gak segan-segan buat menjodohkan kamu lagi"

"Iya papih"

Diruang makan tidak ada suara apapun selain suara ketikkan dari ponsel milik gadis yang sedang memakan rotinya.

"Makan dulu ra, taruh hp nya"

Yang di ajak bicara hanya fokus kepada ponselnya.

"Bun,pih yora pamit"

"Berangkat sama siapa kamu"ucap sang papih

Terlihat yora mengeluarkan kunci yang sudah pasti adalah kunci mobil, berlari kecil menuju pintu utama. Kemudian memasuki mobil berwarna putih bersih miliknya.

Menancapkan gas menuju sekolah barunya dengan alunan musik yang berasal dari radio mobilnya, sesekali yora ikut bernyanyi di sepanjang jalan. Mobilnya berbelok memasuki perkarangan sekolah SMA ternama di Jakarta, sontak membuat semua siswa/siswi melihat kearah mobil putih yang baru saja terparkir rapi. Di susul oleh suara deru motor yang baru saja memasuki area parkiran.

Brum

Motor tersebut terparkir di samping mobil milik yora dimana sang empunya masih berada di dalam mobil, tak lama yora keluar dari mobil membuat semua siswa/siswi ternganga melihat yora, mereka semua memang belum melihat yora karena ia adalah siswi baru di sekolah SMA TUNAS BANGSA yora berjalan dengan sangat santai rambutnya dia biarkan terurai membuat sebagian anak rambutnya terkena tiupan angin.

'cakep banget coi'

'minder gue kalo deket-deket sama dia'

'bidadari gua nih'

'bening banget'

Bisik semua siswa/siswi yang yora dengar tetapi yora tetap melanjutkan perjalanannya menuju ruang kepala sekolah, berbeda dengan geng motor yang masih di parkiran, menatap kearah perempuan yang baru saja masuk ke pintu utama sekolah.

"Pucuk dicinta jodoh pun datang"

"Berasa ngeliatin artis ye, sampe rame gitu"

"Penasaran gua secantik apa si mukanya"

"yok cabut"

Mereka semua berjalan memasuki area sekolah, banyak juga yang memanggil nama mereka di sepanjang jalan terlebih lagi para ciwi-ciwi yang berniat caper di hadapan cowok-cowok geng motor yang terbilang sangat terkenal di sekolah mereka maupun di kalangan sekolah lain.

Tok tok tok

"Masuk"suara dari dalam menginstruksikan agar yora di suruh masuk ke dalam

"Pagi pak"ucap yora

"Pagi, silakan duduk"ucap kepsek yang tidak terlalu tua bisa di bilang masih muda seumuran dengan papihnya.

"Ada apa"

"Saya ke sini ingin menanyakan dimana kelas saya"

"Oh, kamu aiyora, perkenalkan saya aris"ucapnya sembari mengulurkan tangan.

Yora menjabat tangan kepsek tersebut, "aiyora"

"Sebentar saya akan menghubungi anak saya untuk mengantarkan kamu ke kelas"ucapnya kemudian beralih kepada telfon yang ada di sampingnya

Sambil menunggu, yora memainkan jari-jarinya yang terlihat sangat cantik. Kemudian terdengar suara ketukan pintu membuat yora tadinya menunduk kini jadi tegak.

"Kenapa yah"

"Kamu antarkan yora ke kelas IPA 12"

"Oke"

"Yora selamat datang di sekolah SMA TUNAS BANGSA semoga kamu betah"

"Makasi pak"ucap yora bangkit dan membalikkan badan

Yora berjalan di belakang laki-laki yang sedang menunjukan kelas dirinya, tidak ada percakapan di sepanjang jalan mereka hanya ada suara sepatu yang bertabrakan dengan lantai.

"Nih kelas lo, kalo butuh apa-apa ke kelas IPS 12 aja"

Yora menatap lelaki tersebut dengan wajah datar tanpa ekspresi apapun, "makasi"

Yora masuk meninggal lelaki yang masih berada di ambang pintu yang sedang memperhatikan dirinya masuk sampai yora benar-benar duduk di kursinya, setelah melihat yora sudah duduk lelaki tersebut pergi dari sana dengan wajah senyum-senyum sambil bergumam "yora"

Tidak mungkin jika laki-laki itu jatuh cinta sama yora yang baru saja ia kenal, mungkin laki-laki itu akan mencari tahu tentang yora, mengapa saat berhadapan dengannya bisa bersikap biasa saja padahal semua wanita bisa saja ketika berhadapan dengannya menjerit-jerit. Tetapi kali ini lelaki itu bertemu dengan wanita yang sangat berbeda dari wanita lainnya.

"Woi dari mana lu"

"Lah malah senyum-senyum"

"Sst,, Kayanya gua bakal jatuh cinta lagi"

"WHAT!"

"Berisik anj"

"Cabut kantin yok"ujar laki-laki itu yang langsung berjalan kearah kantin dengan membawa tasnya

Ke enam laki-laki tersebut duduk di paling pojok tempat favorit mereka jika cabut jam sekolah, salah satunya dari mereka mengeluarkan sebatang rokok dan korek kemudian menyalakan rokok tersebut.

"Malem jadi nih"

"Jadi lah, zal gimana"yang di panggil sedang asik menghisap rokoknya, kemudian menaruhnya "jadilah, yakali nggak berasa cemen gua"

"Tapi jangan lupa, sebelum balapan gua dimulai lo liat seluruh area takutnya tuh orang rencanain sesuatu"ucap afzal "ucap noval

"Oke siap bro"ucap farhan

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status