Share

AIB YANG DISEMBUNYIKAN ISTRIKU
AIB YANG DISEMBUNYIKAN ISTRIKU
Penulis: Ariesa Yudistira

Istriku tak mau disentuh

"Jangan, Mas! Jangan! Kumohon, aku belum siap."

Untuk ke sekian kalinya akhirnya aku hanya bisa menjauhkan diriku dari tubuh Vanya, wanita yang kunikahi hampir sebulan yang lalu itu dengan menahan kesal.

Bagaimana tidak? Sudah hampir sebulan lamanya, aku sama sekali tak bisa menyentuhnya. Setiap aku mencoba mendekatinya, dia pasti langsung berteriak histeris sehingga membangunkan seisi rumah.

"Maafkan aku Mas, aku sungguh berdosa. Aku tidak pantas jadi istrimu!"

Vanya meringkuk di sudut ranjang sambil memeluk lututnya. Tubuhnya gemetar hebat. Dia menangis.

Aku yang tadi kesal luar biasa, sedikit luluh ketika melihat dia terlihat begitu ketakutan. Vanya gadis yang polos dan lugu, dan sebagai seorang santriwati yang hidup di pesantren dia pasti tak pernah bersentuhan dengan lawan jenis.

Mama menjodohkan dia denganku karena ingin aku memiliki istri yang sholehah, bisa mengurus Mama dengan baik. Dan benar, Vanya wanita sholehah, taat agama, menutup aurat dengan sempurna, juga bisa merawat Mama dengan sangat baik. Sayang sekali, sampai sekarang aku tak bisa mendapatkan kebutuhan batin darinya.

"Sudah, Dek. Jangan menangis," ucapku lembut padanya, karena tak tega melihat dia ketakutan seperti itu.

"Maaf, Mas. Maafkan aku." Vanya terus saja minta maaf, membuatku semakin tak tega.

"Gak papa, Van. Aku tidak akan memaksa sampai kamu benar-benar siap," ucapku lagi.

Vanya perlahan mengangkat wajahnya, tapi tak berani menatap langsung padaku. Aku hanya tersenyum getir. Apa ini bisa disebut pernikahan?

.

.

.

"Cie ... pengantin baru, pagi-pagi udah kusut aja."

Tasya, teman sekantor sekaligus wanita yang pernah dekat denganku itu tersenyum mengejek.

"Ada masalah apa sih, Di?" tanyanya.

"Gak ada apa-apa, Sya," jawabku sambil mencoba menyembunyikan kegundahanku.

"Jangan bohong, Di. Kita memang sudah gak bersama, tapi kamu boleh kok bercerita tentang masalahmu padaku sebagai seorang sahabat," ucap Tasya lagi meyakinkan.

Aku membuang napas berat. Karena Tasya terus mendesak, akhirnya aku menceritakan semua padanya. Tentang istriku yang tak mau kusentuh.

"Mungkin dia takut sesuatu, Di. Takut ketahuan gak perawan, misalnya," celetuk Tasya ketika aku selesai bercerita.

"Jangan asal kamu, Sya. Dia itu wanita sholehah, rajin ibadah, belum pernah bersentuhan dengan laki-laki," sahutku gusar.

"Jaman sekarang apa yang gak mungkin, Di? Banyak kok wanita berhijab yang cuma buat kedok doang. Apalagi kamu menikahinya lewat ta'aruf, kan? Gimana kamu tahu?"

Aku terdiam mendengar ucapan Tasya. Apa mungkin Vanya seperti itu?

"Oh ya, istrimu kan kemana-mana bercadar. Saat nikah juga. Secantik apa sih mukanya?"

Aku membuang napas, lalu mengambil gawaiku. Kuperlihatkan wajah Vanya yang tanpa cadar kepada Tasya. Tak disangka, Tasya terkejut bukan main.

"Ternyata istrimu wanita itu, Aldi?"

"Iya, dia Vanya istriku," jawabku sambil mengerutkan kening ketika melihat ekspresi wajah Tasya.

"Apanya yang wanita sholehah? Kamu sudah dibohongi, Aldi!"

Netraku membulat seketika ketika mendengar ucapannya.

"Apa maksudmu, Tasya? Kamu mengenal Vanya?"

Tasya menatap ke arahku dengan pandangan serius.

"Dia itu pelac*r!"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Riski sumantri
asik kayak nya
goodnovel comment avatar
Ardi Ardiansyah
sangat menakjubkan ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status