Share

Bab 6

Penulis: Mommy_Ar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 08:46:27

Hari berlalu dengan begitu cepat, dan setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kini akhirnya Felly dan Aiden sudah berada di sebuah kota kecil yang jauh dari Ibu kota.

"Ini rumah nya?" tanya Felly mengerutkan dahi sambil menatap bangunan rumah yang tak begitu besar.

"Untuk sementara kita akan tinggal disini, kakak ingin kamu agar bisa lebih tenang disini. Jauh dari hingar bingar ibu kota," ujar Aiden menggenggam tangan Felly.

"Felly sih gak masalah kita mau tinggal dimana tapi—" ucap Felly terhenti, ia tak mampu meneruskan ucapannya.

"Tapi kenapa?" tanya Aiden. "Kamu gak suka?"

"Suka, Felly suka kak. Disini tenang, sejuk dan juga hangat. Tapi ... " ucap Felly.

"Bilang sama Kakak, ada apa?" tanya Aiden yang kini mulai menggenggam kedua tangan Felly.

"Tapi kalau kita disini, bagaimana dengan pekerjaan Kakak? Masa demi Felly kakak ninggalin pekerjaan kakak di Jakarta?" kata Felly sedih.

"Masalah pekerjaan bisa Kakak urus nanti. Yang penting kamu nyaman disini," ujar Aiden membuat Felly menerbitkan senyumnya.

"Baiklah, ayo kita masuk," ucap Aiden lalu mengajak Felly memasuki rumah baru nya.

Rumah di kawasan pegunungan yang jauh dari ibu kota. Udara masih segar dan sejuk disini, juga lokasinya sangat menenangkan. Meskipun rumah minimalis, namun pekarangan nya sangat luas. Ada ayunan dan juga beberapa tanaman strawberry yang sudah di tanam mengelilingi pohon besar yang ada di halaman itu.

Saat sampai di dalam rumah, keduanya terdiam karena bingung.

'Haruskah kami tidur satu kamar?' batin Felly.

'Apa yang harus ku lakukan? Aku tidak ingin memaksanya,' batin Aiden.

"Fell,"

"Kak,"

Ucap keduanya bersamaan lalu keduanya terkekeh.

"Ada apa? Katakan lebih dulu," ujar Aiden.

"Hemmm dimana kamar ku?" tanya Felly pelan sambil menggigit bibir bawahnya. Disitu Aiden paham bahwa Felly belum ingin tinggal satu kamar dengan nya. Dan dia mencoba mengerti.

"Ayo kita ke atas," Aiden mengajak Felly menaiki tangga menuju lantai dua. Rumah ini memiliki 3 kamar, yakni dua kamar di lantai dua dan satu kamar di lantai bawah. Tidak ada kamar untuk pembantu, Aiden berencana akan mencari pembantu yang pulang pergi saja.

"Kamu mau disini apa di sini?" tanya Aiden sambil membuka kedua kamar tersebut.

"Hemm kakak yang mana?" tanya Felly.

"Kakak dimana saja yang penting kamu nyaman dulu," ujar Aiden. Jujur setiap ucapan Aiden selalu membuat hati Felly tenang dan nyaman. Namun entah mengapa ia masih belum bisa mencintai kakak sepupunya tersebut.

"Felly mau disini," ujar Felly memilih kamar yang lebih kecil.

"Kenapa yang itu? Disitu gak ada balkon nya," ucap Aiden mengerutkan dahinya.

Memang kamar yang di pilih Felly lebih kecil dan juga tidak ada balkon, sedangkan kamar yang satu lagi lumayan luas dengan balkon juga jadi bisa menikmati udara pagi hari.

"Gapapa, Felly mau disini aja. Felly masuk dulu ya kak," ujar Felly lalu ia langsung masuk ke dalam kamar nya.

Aiden hanya mampu menghela napas panjang dan bersabar. Ia pun juga ikut bergegas masuk ke dalam kamar nya untuk istirahat karena lelah menyetir.

Sedangkan Felly di dalam kamar nya tidak bisa istirahat, dirinya tengah di landa dilema. Ia memikirkan banyak hal mengenai hubungannya dengan Aiden.

'Kenapa gue bisa minta kak Aiden buat nikahin gue sih," gumam Felly sambil menjambak rambutnya.

'Kita udah biasa bersama sebagai kakak adik. Dan sekarang status kita berubah. Suami dan istri, tapi gue gak cinta sama kak Aiden. Dan mungkin juga kak Aiden gak cinta dama gue. Astaga ini gimana?' Felly begitu frustasi memikirkan perasaan nya dan juga perasaan Aiden.

'Mau di bawa kemana coba rumah tangga ini? Apa kita bisa saling mencintai? Tapi kan kak Aiden cuma anggep gue adek nya doang. Gak mungkin dia bisa cinta sama gue. Yah dia cuma anggep gue adek doang gak lebih," ujar Felly menghela napasnya dengan kasar.

Pagi hari nya, Felly terbangun saat mendengar suara ketukan pintu.

To.... Tok... Tok...

"Iya Ma, bentar lagi," gumam Felly malas.

Tok.. Tok... Tok...

"Aaahhh mama ihh, Felly masih ngantuk," rengek Felly malas.

Dengan malas akhirnya ia beranjak dari tempat tidur nya dan membuka pintu

"Hoaaamm," Felly membuka pintu sambil menguap dan menggaruk kepalanya yang sedikit terasa gatal.

Dan saat ia membuka mata ia terkejut saat melihat Aiden lah yang mengetuk pintu kamar nya. Nyawa nya belum sepenuhnya terkumpul, ia masih mengira ini adalah rumah nya.

"Kak Aiden ngapain kesini pagi pagi?" tanya Felly dengan wajah terkejut nya.

"Pagi?" tanya Aiden malah balik bertanya sambil mengerutkan dahinya bingung.

"Ini sudah hampir siang Fel," kata Aiden berdecak.

"Masa sih? Terus Mama mana? Kok kak Aiden bisa kesini ada a—" ucap Felly seketika ia tersadar bahwa ini bukan di rumah nya dan kini status nya sudah menjadi istri kakak sepupu nya.

"Oops," cetus Felly sambil menggigit bibir nya karena ia benar benar lupa akan status dan keberadaan nya.

"Sudah sadar?" sindir Aiden menahan tawa.

"Hehehe, maaf tadi nyawa Felly belum kumpul," kata Felly nyengir.

"Ya sudah, sekarang kamu mandi. Kakak mau ajak kamu jalan jalan," ucap Aiden seketika membuat Felly memekik kegirangan.

"Jalan jalan! Kemana?" tanya Felly antusias.

"Kakak akan mengajak kamu berkeliling daerah sini dengan kuda, bagaimana?" tawar Aiden.

"Mauuu," pekik Felly. "ya udah sekarang Felly siap siap dulu. Kakak tunggu di bawah," kata Felly lalu ia segera kembali ke kamar dan menutup pintu nya. Baru beberapa detik, Felly membuka pintu kamar nya kembali membuat Aiden mengurungkan niatnya kala hendak pergi.

"Kena—" belum rampung Aiden melanjutkan kata kata nya, tiba tiba sebuah kecupan singkat di pipi nya membuat nya diam seketika.

Cup.

Felly mengecup pipi Aiden lalu kembali menutup pintu kamar nya. Ia sangat malu, karena sudah berani mencium kakak sepupunya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • AIDEN (Menikah dengan Sepupu)    Bab 10

    Malam hari telah tiba, Kini semuanya sedang berkumpul di halaman depan Vila sambil menikmati api unggun."Si Farrel nemu cewek dimana sih?" bisik Felly kepada Cara, saat ini keduanya sedang membakar daging."Gak tau, tapi you know lah dia kan buaya buntung. Jadi gak heran kalau dia bawa cewek. Dia mana bisa tahan sih jauh dari perempuan," decak Cara."Hemm," Felly hanya bergumam pelan sambil matanya sibuk menatap Farrel yang terus membalas bisikan bisikan kepada cewek tersebut."Udah lo gak usah heran. Yang penting dia bawa cewek asli bukan jadi jadian apalagi miss kun," ucap Cara tersenyum lebar."Cara!" kata Felly kesal."Hihihi, lo tau Fel, waktu itu dia pernah bawa cewek gila cantik banget cuy. Tapi pas cewek itu mengeluarkan suara nya gue kaget bukan main ppffftt," ucap Cara bercerita."Kenapa kaget?" tanya Felly penasaran."Dia trans hahahaha," ucap Cara lalu ia langsung tertawa terbahak bahak mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu."What! Serius!" pekik Felly ikut terkejut

  • AIDEN (Menikah dengan Sepupu)    Bab 9

    Saat ini, Felly tengah memasak untuk para tamu nya. Semakin hari, Felly semakin ahli dalam hal memasak, itu karena niat nya yang ingin selalu memberikan yang terbaik untuk Aiden.Saat Felly sedang fokus pada masakan nya, tiba tiba ia merasa ada sebuah lengan kekar yang melingkar di perut nya. Tentu saja itu membuatnya terkejut hingga tanpa sengaja menjatuhkan spatula yang ia pegang."Auwh," pekik Felly yang terkejut."Kamu tidak apa?" tanya nya langsung melepas pelukannya dan melihat tangan Felly yang terkena sedikit minyak panas."Kakak ihhh," rengek Felly memanyunkan bibir nya"Maaf," kata Aiden pelan lalu ia tersenyum manis. Senyuman yang selalu membuat hati Felly tersentuh dan tenang. Felly menyukai senyum itu, satu hari tanpa senyuman dan suara lembut dari Aiden membuat Felly resah. Dan kini setelah beberapa hari tidak bertemu, Felly akhirnya bisa melihat senyum itu lagi.Tanpa aba aba, Felly pun langsung meloncat dan nemplok di gendongan Aiden. Ia mengalungkan tangan nya di lehe

  • AIDEN (Menikah dengan Sepupu)    Bab 8

    Hari ini, Felly kedatangan tamu yaitu sahabat sekaligus ipar nya. Tentu saja ia sangat bahagia, kini usia pernikahan nya sudah berjalan 6 bulan, namun Felly maupun Aiden masih seperti biasa layaknya kakak dan adik.Saat ini, Aiden sedang tidak berada di rumah. Ia sedang menjalankan proyek di luar kota untuk beberapa hari. Setelah menikah, Aiden memang lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja di rumah. Namun sesekali dirinya juga harus di paksa untuk keluar kota untuk mengecek beberapa proyek yang sedang di bangun."Ante," panggil baby Ay."Apa sayang hem? Kamu mau apa? Ini atau ini?" tanya Felly. Saat ini mereka sedang berada di depan kulkas untuk memilih beberapa cemilan."Cim, ini cim ewi, ( Es krim ini, es krim strawberry) " kata baby Ay menggemaskan."Oke, strawberry. Lalu apa lagi?" tanya Felly."Kat ... ( coklat )" jawab baby Ay langsung mencomot coklat membuat Felly terkekeh."Baiklah, ayo sekarang kita ke Mama yah," kata Felly lalu ia menggendong baby Ay kembali ke ru

  • AIDEN (Menikah dengan Sepupu)    Bab 7

    Setelah puas berkeliling, kini Felly dan Aiden memutuskan untuk duduk di sebuah bangku sambil menikmati suasana perkebunan. Meskipun hari sudah hampir siang, tapi cuaca masih sangat dingin dan juga kabut masih sedikit tebal."Bagaimana? Apa kamu suka disini?" tanya Aiden tanpa menatap ke arah Felly yang berada di samping nya."Hem, Felly suka disini. Cuaca nya sejuk banget dan juga Felly beruntung bisa sama kakak disini," tiba tiba saja Felly menyandarkan kepala nya di bahu Aiden, hingga membuat sang empunya terkejut namun setelah itu ia tersenyum."Kakak, jujur memang Felly belum bisa mencintai kakak seperti bagaimana Felly mencintai Vier. Maaf, tapi Felly akan berusaha untuk membuka hati Felly untuk kakak. Perlahan, Felly pasti akan mencintai kakak sepenuh nya dan menjadi istri yang baik untuk kakak. Tolong bimbing Felly agar menjadi lebih baik lagi," ujar Felly sambil mendongakkan kepalanya menatap wajah Aiden."Tidak apa, Kakak gak mau kamu merasa terbebani. Kamu bisa menganggap k

  • AIDEN (Menikah dengan Sepupu)    Bab 6

    Hari berlalu dengan begitu cepat, dan setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kini akhirnya Felly dan Aiden sudah berada di sebuah kota kecil yang jauh dari Ibu kota. "Ini rumah nya?" tanya Felly mengerutkan dahi sambil menatap bangunan rumah yang tak begitu besar. "Untuk sementara kita akan tinggal disini, kakak ingin kamu agar bisa lebih tenang disini. Jauh dari hingar bingar ibu kota," ujar Aiden menggenggam tangan Felly."Felly sih gak masalah kita mau tinggal dimana tapi—" ucap Felly terhenti, ia tak mampu meneruskan ucapannya."Tapi kenapa?" tanya Aiden. "Kamu gak suka?" "Suka, Felly suka kak. Disini tenang, sejuk dan juga hangat. Tapi ... " ucap Felly."Bilang sama Kakak, ada apa?" tanya Aiden yang kini mulai menggenggam kedua tangan Felly."Tapi kalau kita disini, bagaimana dengan pekerjaan Kakak? Masa demi Felly kakak ninggalin pekerjaan kakak di Jakarta?" kata Felly sedih. "Masalah pekerjaan bisa Kakak urus nanti. Yang penting kamu nyaman disini," ujar Aiden memb

  • AIDEN (Menikah dengan Sepupu)    Bab 5

    Setelah pulang dari rumah Utama, kini Aiden sudah kembali ke Rumah sakit. Aiden menggenggam tangan Felly dengan lembut seolah enggan untuk melepaskannya. Apa yang harus ia lakukan saat ini, dirinya kini sedang di landa dilema besar.Aiden menghela napasnya dengan kasar lalu ia beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajah nya.Saat Aiden keluar dari kamar mandi, ia sangat terkejut kala mendapatkan tatapan tajam dari seseorang yang kini sedang berkacak pinggang dengan wajah marah nya."kenapa kakak gak bilang kalau kakak menikah sama Felly?" tanya Cara dengan raut wajah kesalnya."Kakak udah gak anggap Cara adik kakak lagi? Kenapa kakak sembunyiin ini dari Cara? Kenapa kak? Felly juga sahabat Cara hiks hiks, kenapa gak kakak gak ngomong dulu sama Cara? Apa segitu enggak penting nya Cara buat kakak?" tanya Cara sedih. Ia merasa kecewa pada Aiden karena tidak memberitahukan pada dirinya langsung. Cara malah mendapat kabar dari Farrel."Sayang, bukan sepertu itu maksud Kakak," kata Aiden.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status