Share

BAB 21

Sudah sepuluh menit lamanya Mas Bara belum juga datang. Sebenarnya Mas Bara ke toilet apa ke mana sih? Kesel banget aku sama dia.

Aku masih sabar menunggu sampai dua puluh menit lamanya dan aku telfon ke nomor Mas Bara. Sama sekali tidak ada jawaban. Aku berdiri lalu berjalan ke toilet pria. Kutunggu sejenak dan Mas Bara tidak keluar juga. Aku sempat menanyakan ciri-ciri Mas Bara ke beberapa orang. Namun hasilnya nihil. Terpaksa aku harus keluar dari restoran itu dan sialnya aku yang harus bayar makanannya. Makanan Mas Bara juga masih utuh. Aku bungkus saja untuk di rumah.

Tak terasa hari sudah mulai sore. Aku terpaksa menggunakan angkutan umum untuk sampai menuju ke rumah Siska. Kulihat pemandangan di kota Padang ini cukup ramai. Aku cukup panik karena angkut ini berhenti dan ternyata kata sang sopir ada kecelakaan di depan sana. Hatiku sangat berdebar. Semoga saja itu bukan Mas Bara.

“Kasihan banget itu pasti suami istri ya yang ketabrak,” kata seseorang yang lewat di l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status