Share

Telepon Ibu Mertua

Author: Ilyasacello
last update Last Updated: 2022-08-01 12:08:26

AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU

#7

"Lin! Kamu nggak bantuin Ibu beresin rumah?" tanyaku saat melihat adik Perempuanku hanya duduk sembari memainkan ponselnya.

Gadis yang baru duduk di bangku sekolah menengah atas itu hanya melirik ke arah ibuku, ia bahkan tidak berusaha untuk bangkit dan membantu wanita yang sudah melahirkannya.

"Males ah Mas! Aku udah mandi, ntar bau keringet lagi gimana?" jawab gadis tersebut.

Aku menggeleng tak percaya jika keluargaku benar-benar tidak memiliki adab. Bahkan, aku tak bisa membayangkan bagaimana lelahnya Indah saat mengurus semua kebutuhan rumah ini seoenag diri seraya mengasuh bayi kecilnya.

"Lintang! Kamu tuh wanita, harus bisa ngerjain pekerjaan rumah!" bentakku.

Gadis itu langsung bangkit dan menatapku tajam, "Aku tuh calon dokter Mas. Aku berusaha keras supaya menghindari melakukan semua pekerjaan rendah itu. Jadi, jangan pernah perintah aku untuk ngelakuin hal bodoh itu!" sentak gadis berusia tujuh belas tahun itu.

"Udah Yu, nggak usah ribut-ribut cuma karena masalah kecil kayak gini. Harusnya kamu cepet cari istri kamu biar ibu nggak kecapean, bukan malah nyalahin adik kamu," jawab ibu.

Jawaban itu sedikitpun tidak membuatku tenang, semua kata-kata ibu justru membuat amarahku semakin memuncak.

"Bisa-bisanya ibu memperlakukan istriku kayak babu! Ibu lihat Lintang! Bagaimana kalau dia nikah dan punya mertua kayak ibu? Mikir Bu, hukum karma itu berlaku, lagipula dia itu masih calon dokter. Belum tentu juga dia di terima di fakultas yang ibu banggain itu!" sentakku penuh emosi.

"Kamu kok nyumpahin adek kamu begitu Yu? Demi seorang wanita yang bahkan sekarang udah ninggalin kamu. Nggak usah sok bijak kamu Yu, kamu pikir ibu nggak tahu gimana perlakuan kamu sama Indah?!"

Astaghfirullah, aku benar-benar tak bisa menyangkal semuanya. Aku memang sudah melakukan kesalahan yang teramat fatal pada istriku.

"Iya Bu, Bayu memang telah melakukan kesalahan itu dan Bayu sangat menyesali semuanya. Besok Bayu akan mencari Indah dan membawanya kembali. Bayu ingin menebus semua kesalahan Bayu," ucapku seraya menitikan air mata penyesalan.

Hilang sudah lapar yang tadi aku rasakan, kini aku hanya ingin merenungi semua kesalahanku. Aku segera pulang ke rumah, masih berharap Indah ada di rumah dan memaafkan semua kesalahanku.

Aaaarg! Aku berteriak di dalam kamar seraya memeluk pakaian Indah dan baju bayi yang ada di lemari pakaian. Mengapa aku begitu terlambat menyadari semuanya?

Mungkin selama ini, Indah sangat tersiksa dengan perlakuanku dan perlakuan keluargaku yang benar-benar tak beradab.

Aku ambil ponsel di atas meja, segera aku cari nomor ibu mertuaku di kampung.

Tut Tut Tut!

Nada sambung terdengar lirih, hingga beberapa detik kemudian suara lembut seorang wanita menyapaku.

"Assalamualaikum, Bayu? Wah, lama sekali tidak ada kabar? Bagaimana Indah sama anak kamu? Mereka sehat kan? Ibu rencananya mau ke rumah kalian, ibu pingin gendong cucu ibu," ucap beliau dengan penuh semangat.

Ya Allah, bagaimana aku harus mengatakan jika Indah tidak lagi tinggal bersamaku? Bagaimana aku harus menjelaskan tentang pertengkaran kami berdua?

"Halo? Bayu," ucap ibu mertuaku.

"Iya Bu, waalaikumsalam, Indah sehat. Bayi kami sehat juga, tapi kami sedang tinggal di rumah Ibuku jadi mungkin ibu kesini ya di tunda dulu ya," jelasku.

"Ooh, begitu. Dikasih nama siapa cucu ibu? Iyaudah, ibu titip Indah ya Nak. Dia pasti butuh banget perhatian dari kamu pasca melahirkan," ucap ibu mertuaku.

Ya Allah, aku bahkan belum menyematkan nama untuk putri yang begitu cantik itu. Siapa nama yang menghiasi dirinya dan bagaimana bisa aku tidak pernah memikirkan itu?

Aku tak bisa lagi menahan tangis yang terus menggenang di kelopak mataku. Rasa bersalah itu seolah terus menghantuiku hingga aku tak bisa memaafkan diriku sendiri.

"Iya Bu," jawabku singkat kemudian mematikan sambungan telepon.

Aku semakin tak tahu harus mencari Indah dan putriku kemana, Tuhan aku begitu merindukan tangis putriku. Tangis yang dulu sangat aku benci.

Air mata semakin deras membasahi sebagian wajahku, entah kemana harus aku mencari. Tempat yang aku pikir menjadi tujuan bagi Indah ternyata bukanlah disana.

Kemana kamu Sayang? Kemana kamu membawa putri kita? Bagaimana aku bisa menemukan kamu dan membuat kamu memaafkan semua kesalahan yang aku lakukan.

Indah ... apa kamu baik-baik saja di luar sana? Sementara hujan petir menghiasi malam ini. Apakah mungkin kalian berada di tempat yang aman saat ini?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nrozi Nrozi
nyesel downlod
goodnovel comment avatar
Aprillia devita Opusunggu
kenapa bab 9 ya pakai koin
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #40

    #40Waktu semakin berlalu, hingga tak terasa dua bulan sudah semua terlewati begitu saja. Setelah ibuku di nyatakan terkena stroke dan harus di rawat di rumah, aku hanya bisa pasrah.Beliau sudah mulai bisa berbicara meskipun terkadang kosa kata beliau sangat tidak jelas dan sulit kami mengerti.Namun, aku tahu beliau masih tidak bisa menerima pernikahanku dengan Nindy. Apalagi pernikahan kami memang belum resmi secara hukum karena Nindy masih berstatus istri sah Kevin di mata hukum.Hanya saja, menurut cerita Nindy. Pernikahan yang terjadi antara ia dan Kevin hanyalah status. Mereka tidak pernah melakukan hubungan selayaknya suami istri.Menurut Nindy, Kevin memiliki kelainan seksual dan ia menikahi Nindy hanya sebagai penutup aibnya sendiri. Agar orangtuanya tidak tahu bahwa selama ini Kevin adalah seorang penyuka sesama jenis.Terlebih, ia juga seorang gembong narkoba yang menjadi incaran polisi. Beruntung, kejadian penyekapan waktu itu mempermudah polisi untuk menangkap Kevin dan

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #39

    #39Setelah indah pergi dari ruangan tempat Ibu dirawat aku baru mengetahui betapa banyaknya beban yang ia pendam selama ini.Aku tak pernah berusaha untuk mengerti apa yang ia rasakan selama ini Ia memang selalu bersikap baik kepada orang tuaku dan kedua adik perempuanku.Tidak pernah sedikitpun terpikirkan bahwa indah juga seorang anak perempuan di keluarganya yang selalu disanjung dan dimanja.Ya Allah betapa egoisnya aku selama ini. Untuk sekedar mendengar keluhan yang setiap malam pun aku tak pernah melakukan itu.Padahal aku yakin indah hanya membutuhkan sebuah pelukan dan dukungan dari seseorang dan itu adalah aku, suaminya.Penyesalan itu kini sudah tidak ada artinya lagi sudah terlalu jauh tenggelam dalam rasa kecewa. Iya tidak bisa mengiklaskan semua perbuatan keluargaku mungkin karena semua begitu menyakitkan baginya.Aku memang tidak bisa memaksakan seseorang untuk memaafkan perbuatan buruk ibu dan kedua adik perempuanku. Meski begitu aku menganggap semua ini adalah sebuah

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #38

    #IndahAku masih duduk di lorong rumah sakit, memikirkan tentang bagaimana harus menjawab pertanyaan Deni dan mempertimbangkan keinginannya.Tak ada sesuatu yang mampu membuatku begitu gundah seperti ini. Apakah aku memang memiliki perasaan pada Deni? Namun, aku takut gagal karena rasa trauma di dalam diri?Tuhan, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Seketika sebuah tangan menyentuh bahuku."Indah ...."Suara lembut memanggilku, aku langsung menoleh dan melihat siapa yang datang menyapaku."Apa kamu baik-baik saja?" tanya Mas Bayu yang ternyata sudah ada di belakangku.Aku mengangguk lemah, "Iya, aku baik-baik saja," jawabku."Boleh aku minta sesuatu dari kamu, mungkin untuk yang terakhir kali," pintanya.Aku mengerutkan kening, kira-kira apa yang membuat ia datang dan meminta Bantuanku? Apakah ada sesuatu yang memang terlalu mendesak?"Kalau aku bisa bantu pasti aku akan bantu," jawabku.Mas Bayu memahamkan kedua matanya, kemudian menghela nafas kasar seraya mengusap wajahnya.

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #37

    #37"Mas! Kami tega banget sih mau penjarain aku?!" teriak Lintang saat kami sampai di parkiran mobil."Tega? Terus apa yang kamu lakuin sama Nindy itu apa?" Aku benar-benar tidak habis pikir dengan pikiran Lintang. Ia benar-benar tidak merasa bersalah sedikitpun dengan apa yang baru saja ia lakukan."Aku benci sama dia Mas, gara-gara ada dia kamu jadi nggak bisa balikan sama Indah. Please Mas, jangan bawa aku ke kantor polisi," rengek Lintang.Sementara itu, Wulan terus menangis di sebelah kakaknya yang tengah merengek padaku."Ikut aku!" Aku meminta mereka untuk mengikuti langkahku, seketika aku ingin memberikan mereka satu kesempatan. Namun, kali ini jika mereka tidak juga mendengarkan perkataanku.Aku tidak akan segan-segan membawa mereka ke jalur hukum karena apa yang telah mereka lakukan sudah di luar batas dan termasuk tindak pidana.Sampai di sebuah taman di lingkungan rumah sakit, aku berhenti. Mereka masih bergandengan tangan dan berada di belakangku."Duduk!" perintahku s

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #36

    #36Sampai di rumah sakit, aku langsung membawanya ke ruang UGD agar Nindy bisa segera mendapatkan pertolongan.Saat dokter memeriksanya, aku benar-benar takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada wanita ini. Tuhan, apakah salah jika aku ingin memperbaiki diriku dan memberikan yang terbaik?Mengapa cobaan demi cobaan seolah tidak ada habisnya? Setelah permasalahan dengan Indah selesai, kini aku harus menghadapi masalah dengan wanita yang baru saja menerima keadaanku."Bagaimana keadaannya Dok?" tanyaku pada Dokter yang baru saja memeriksa keadaan istriku."Lukanya cukup parah, tapi dia benar-benar kuat hingga bisa bertahan. Jika kondisinya terus seperti ini, ia akan sembuh lebih cepat," ucap dokter tersebut.Setelah itu, ia membiarkan aku masuk untuk menemui Nindy. Aku bersyukur karena Nindy hanya pingsan dan mengalami beberapa luka.Meski luka di sebagian tubuhnya terlihat begitu parah, tapi aku berharap jika ia tidak akan mengalami sesuatu yang lebih buruk. Dan aku akan berjanji aka

  • AKHIRNYA ISTRIKU BERHENTI MEMINTA BANTUANKU   #35

    #35"Dengan Bapak Bayu?" tanya seorang polisi dengan nada tinggi.Antara gugup dan mengkhawatirkan keadaan Nindy. Entah mana yang akan aku dahulukan. Aku tidak mungkin membiarkan Nindy dalam keadaan bahaya seperti ini.Tega sekali Deni dan Indah melakukan ini padaku. Padahal di ruang rawat inapnya tadi, ia seolah sangat baik padaku. Bodohnya aku percaya begitu saja pada mereka setelah semua kejahatan yang sudah aku lakukan.Memang, tidak seharusnya aku menggantungkan harapan pada seseorang yang sudah jelas-jelas menanggung luka dariku. Aku benar-benar pasrah jika memang ini adalah akhir dari segalanya."Iya Pak, saya Bayu," jawabku lemah.Tak ada lagi semangat, aku bahkan menyerahkan kedua tanganku agar mereka bisa memborgol dan segera membawaku ke dalam jeruji besi.Namun, tiba-tiba polisi itu tersenyum. Aku benar-benar heran, mengapa beliau bisa seperti itu? Padahal, saat ini aku benar-benar telah merasa sedih."Kami ditugaskan oleh Bapak Deni, pemilik rumah sakit ini untuk mendampi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status