Share

Kesempatan Untuk Hanif

"Apa maksud Bapak? Boncengan? Mau kemana?" balas Wulan sembari mengernyitkan dahinya.

"Ibu belum tahu kalau kita berdua ditugaskan untuk mengikuti Technical Meeting Kabupaten?"

Dengan santainya Hanif memasang tampang lugu dan polos di hadapan Wulan.

"Kita? Saya saja, Pak. Tidak Bapak."

Dengan tegas Wulan membantah ucapan Hanif itu. Dirinya tak mungkin salah mendengar kalimat yang disampaikan Bu Lidia tadi pagi. Hanya namanya. Tak ada nama guru laki-laki ini.

"Di surat tugas ini tertera nama kita berdua, Bu. Saya dan Ibu."

Tak kalah tegasnya Hanif pun menunjukkan bukti atas ucapannya tadi. Tak ingin dianggap bercanda apalagi berbohong oleh wanita yang memang sedang ditaksirnya ini.

Dengan gerakan tangan yang cepat Wulan meraih kertas yang disodorkan Hanif itu. Memindainya dengan cepat. Air wajahnya berubah seketika.

Benar saja. Nama mereka berdua tertera di sana. Perint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
evie kasmini
males banget nunggu bacanya lama sekali...jafi luoa lagi ceritanya kek apa...
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
rumahtangga damar saat ini apa ka bahagia.. apa Hanif jodoh Wulan yang kedua?
goodnovel comment avatar
mega silvia
gunakan kesempatan mu sebaik mungkin Hanif .....mantan kemana mantan suamimu lan...hidup bahagia kah mereka setelah mengecewakan mu......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status