Share

Part 17

Tidak lama kemudian, aku masuk ke kamar setelah mendengar ponselku berdering. Suara notifikasi WA, kulihat ternyata ada chat dari mantan suamiku.

“Mau ngapain lagi dia? Apa dia belum puas menghinaku habis-habisan tanpa peduli perasaanku sedikit pun?” gumamku.

Saat dibuka, kutersentak membacanya, tubuh ini luruh seketika ke lantai seperti tak bertulang.

“In, aku punya penawaran bagus buat kamu! Bagaimana kalau Manaf ikut bersamaku, akan aku kasih berapa pun yang kamu minta. Tinggal sebut saja nominalnya, nanti aku langsung transfer. Aku kasihan melihat Manaf, bagaimana bisa kamu memberikan masa depan yang bagus, sedangkan kamu cuma ART!” ujarnya penuh penekanan.

“Astaghfirullahal Adzim ... “ ucapku lirih.

“Segitunya kamu merendahkan aku, Mas! Padahal masa depan itu sesuatu yang misteri, hanya Allah yang Maha Tahu!” gumamku.

“ Manaf itu masih di bawah umur, jadi memang seharusnya dia ikut ibunya, aku tidak tertarik dengan tawaranmu! Lagi pula, masa depan itu kita nggak tahu. Kamu jangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status