Part 1
"Dek."
"Emm."
"Bangun, kamu kok gak buat sarapan buat mas dan mama?" tanya suamiku.
"Mas mulai hari ini aku gak mau masak, percuma aja aku lelah lelah masak tapi gak pernah di hargai oleh mama kamu.lagian kenapa mbok Inah di berhentikan dari sini? Kan masakannya mbok Inah enak."rajukku.
"Dek mama tu pengen ngajarin kamu bagaimana jadi istri yang saleha, jadi kamu seharusnya bersyukur dong ada yang memperhatikan bukan malah merajuk gini."
"Mas mama kamu tu perhatian ke aku atau mau jadiin aku pembantu ? Setiap hari aku di suruh ngurusin rumah dan ngurusin counter, memangnya aku gak capek?"
"Dek kamu jangan ngomong kaya gitu dong, itu semua kan buat kebaikanmu juga."
"Kebaikanku yang kaya gimana mas? Yang ada seharian badanku capek dan tak terurus gini, dan kamu mas kenapa gak bantuin aku ngurus rumah padahal kamu kan cuma nganggur main sama temen temenmu doang kerjaannya, sedangkan aku harus banting tulang cari uang di tambah suruh ngurusin rumah, sebenernya yang tulang rusuk itu kamu dan tulang punggung itu aku gitu padahal aku perempuan dan kamu yang laki laki jadi tulang rusuk padahal jelas jelas kamu punya pedang." jelasku panjang lebar.
"Mau gimana lagi mas kan gak bisa kerja sembarangan dek, malu sama teman teman mas kalau kerja nggak di kantoran, lagian mas ini suami masak seorang suami ngerjain pekerjaan rumah kan malu maluin, apa kata temen temenku dong."
"Ya Allah mas apa salahnya sih bantuin istri ngerjain pekerjaan rumah? Ngapain malu itu kan malah hal terpuji, apalagi mas ini gak ada kerjaan apapun, di rumah cuma makan tidur pup main gawai, orang itu tahu diri dikit gitu lho mas."
"Ah kamu itu seorang istri memang kewajibanmu memuliakan suami dek."
"Lalu kewajibanmu apa mas? Apakah sudah kamu lakukan kewajibanmu itu sebelum menuntut kewajibanku?" tanyaku telak.
"Ah kamu pagi pagi malah bikin emosi saja, aku gak mau tau lah pokoknya aku mau sarapan dan sekarang kamu buatin sarapan sana!" bentaknya.
"Kalau aku gak mau kenapa?" tanyaku.
"Kalau kamu gak mau melakukan kewajibanmu lebih baik kalian bercerai!" tiba tiba mama sudah ada di depan pintu kamarku menyerobot masuk dan berteriak lantang.
"Hah ?? Apa mama bilang? Bercerai??"
"Iya, kalau kamu tidak mau memuliakan Andra suamimu ini biar wanita lain yang akan memuliakannya!" ucapnya dengan berkacak pinggang.
"Wa..wanita lain????? Tunggu tunggu apa yang sebenarnya terjadi ma? Kenapa mama tiba tiba membicarakan wanita lain?"
"Kamu tahu anak jeng Mirna samping rumah? kemarin dia baru pulang dari luar negri, tanpa sengaja Angel anak jeng Mirna melihat Andra di depan rumah.dan malamnya jeng Mirna meneleponku dan memberitahu bahwa Angel anaknya tertarik dengan Andra dan bersedia menjadi istri kedua!" ucapnya lantang.
"HAH??!! Mas apa kamu tau tentang ini???"
"Ekhem iya dek tahu, dan kemarin tante Mirna juga Angel datang ke rumah membicarakan itu." jawabnya tanpa ada rasa segan.
"Lalu maumu gimana mas?"
"Tentu saja Andra mau lah, secara Angel cantik dan kaya raya."serobot mama tanpa memikirkan perasaanku.
"Mas aku ingin dengar jawaban dari mulutmu mas!" teriakku.
"Dek gini ya, kamu tahu kan poligami itu gak dosa dan malah berpahala untukmu." Jawabnya bertele tele.
"Gak usah bertele tele lah mas, jawab aja pertanyanku!"
"Heh Mimin kamu yang sopan dong kalau bicara sama suami jangan pakai teriak teriak!" serobot mama lagi, nih mertua suka banget ikut campur ya!
Aku diam sambil memandang sengit ke arah mas Andra.menunggu jawabannya yang bertele tele itu.
"Gak usah bertele tele lah mas, jawab aja pertanyanku!"
"Heh Mimin kamu yang sopan dong kalau bicara sama suami jangan pakai teriak teriak!" serobot mama lagi, nih mertua suka banget ikut campur ya!
Aku diam sambil memandang sengit ke arah mas Andra.menunggu jawabannya yang bertele tele itu.
"huft dek mas mohon izinkan mas untuk menikah lagi, kalau adek mengizinkan Surgalah balasannya!"
Jgeeeerr glegarrr gelegaarr suara petir menggelegar tapi yang denger aku doang.
"Mas kamu kan baru ketemu dia kemarin kenapa sudah ingin langsung nikah aja? Mas kan belum tau karakter dia seperti apa! Apa karena dia cantik dan kaya mas langsung menyanggupinya gitu?"tanyaku frustasi.
"Dek mas yakin Angel wanita yang baik, nyatanya dia datang baik baik bicara sama mama."
"Ya Allah mas, baik darimana kalau akhirnya hanya akan menyakitiku yang istri sahmu?!"
"Dek aku yakin kamu dan Angel bisa akur , lagian katanya kamu capek ngurusin rumah, ya udah kan kalau mas punya istri lagi ada yang bantuin kamu ngurusin rumah jadi kamu gak terlalu capek." jelasnya tak tahu malu.
"Mas kamu sekarangpun nganggur dan gak pernah ngasih aku nafkah, lalu kalau kamu nikah lagi mau kamu nafkahin apa?memangnya orang berumah tangga cuma butuh pedangmu saja? Kalau masalah ngurus rumah kan ada bi Inah nanti kita panggil lagi dia."
"Enak saja panggil Bi Inah, daripada uang di buang buang buat bayar pembantu mending di kasihin ke mama buat belanja! Biar lah Andra nikah lagi kan bisa bantuin ngurus rumah secara gratis tanpa harus ngeluarin uang!"
"Mama tuh mau nyari menantu apa nyari pembantu gratisan sih????? Lagian yang bayar Bi Inah tu aku ma bukan mama! Jadi mama gak rugi!"
"Aduh capek ngomong sama menantu durhaka, bisanya cuma ngelawan omongan mertua! Pokoknya mama gak mau tau, Andra tetap harus menikah dengan anaknya Jeng Mirna titik! Mau kamu setuju atau tidak Min!"
"Mas !!"
"Dek ayolah jangan jadi istri pembangkang dong!"
Ah si*l !!!!! Suami lakn*tt!! Aku pun berlari keluar rumah dengan frustasi menuju rumah tante Mirna.
Dor dor dor aku pun menggedor pintu rumah tante Mirna dengan keras, hati ini sudah tidak bisa menahan amarah.bisa bisanya menjodohkan anaknya ke laki laki yang sudah beristri.
"Tan buka tan! Buka !!!!!" teriakku.
Pintupun di buka dengan cepat nampak sesosok wanita sexy menurutku memakai pakaian dalam saja, dasar g*la! Perempuan ini memakai hot pant yang hampir mirip dengan celana dalam dan tangtop tipis memperlihatkan BH dan belahan dadanya, ya ampun di sini menerapkan budaya luar ya aneh dong!
"Kamu siapa? Angel anaknya Tante Mirnah kah?" tanyaku gak sabaran.
"Iya saya Angel anak mama Mirna, ada apa ? Mbaknya siapa?"
"Mana tante Mirna , saya mau ngomong sama dia!"
"Ck jangan teriak teriak dong, biasa aja ngomong nya!" sungutnya.
"Gak usah banya bac*t! Cepetan panggilin tante Mirna!" teriakku dengan emosi meradang.
Sebelum orangnya di panggil ternyata sudah nongol duluan.
"Heh heh ada apa sih teriak teriak kaya orang kesurupan? Oh Mimin ,ada apa Min dateng dateng kok teriak teriak gak jelas bikin malu aja!" ucap tante Mirna.
"Heh tante masih punya urat malu kah? Sebelum menjodohkan anakmu dengan suami orang kenapa gak di pakai malunya?!"
"Aduh ternyata jeng Asti sudah memberitahu kamu ya tentang perjodohan ini.ya sudah kamu terima aja keputusan nak Andra , lagian Angel anak aku ini sudah cantik uangnya banyak sangat cocok dengan nak Andra yang tampan dan kaya."pongahnya tanpa tahu menahu yang dia sebut laki laki tampan dan kaya itu ternyata pengangguran sukses ngibulin istrinya!.
"Apa? Mas andra tampan dan kaya?"
"Iya bukannya nak Andra punya counter besar dan cabang nya dimana mana sehingga dia tinggal ongkang ongkang kaki di rumah hanya terima bersih setoran dari anak buahnya!"
Part 2 Ooh ternyata mas Andra dan mama sudah berhasil ngibulin tante Mirna, padahal sebenarnya counter itu bukan milik aku atau pun mas Andra tapi milik om dan tante aku yang ada di luar negri sedang membuka bisnis counter juga di sana sehingga aku yang di utusnya untuk mengurus counter karena om dan tanteku tidak memiliki anak, dan karena itu pula mas Andra tidak ikut mengelola counter karena om dan tanteku tidak menyukai mas Andra yang pemalas akut. "Ck kalian itu sudah di kibulin sama mas Andra dan mama!" ujarku. "Maksutnya gimana hah?" tanya tante Mirna. "Dek!" Sebelum aku menjelaskan semuanya kepada tante Mirna si pria yang aku panggil suami itu tiba tiba datang. "Dek kamu di sini ternyata, aku cariin daritadi kok." tanyanya ramah.idih hueekk. "Oohh ternyata Mimin ada di sini, hallo jeng Mirna oh ada Angel juga."sapa mama ramah hueekk d
Part 3Aku Mimin Syahnidar anak tunggal dari pasangan Anton Syahnidar Dan Wiwit Kusumawati.Orangtuaku sudah tiada saat aku berumur 10 tahun karena virus yang sedang melanda di negara ini bahkan di dunia, tidak heran kalau mereka bisa terserang virus itu sebab mereka adalah seorang dokter yang selalu berada di garda depan untuk menangani para pasiennya termasuk pasien yang terkena virus itu juga. Dan Tuhan sangat sayang pada orangtuaku, mereka kembali ke sisiNya di saat aku masih sangat membutuhkan mereka.Aku terpukul, sangat sedih saat itu untung saja ada om dan tanteku adik dari papaku yang berbaik hati mau merawatku dan menyekolahkan aku sampai lulus S2. Beruntung om Hendra dan tante Naffa adalah orang yang berada bahkan bisa di katakan kaya raya jadi aku tidak kekurangan apapun di bawah naungan mereka. Setelah aku lulus S2 sebenarnya aku di tawari pekerjaan yang bergengsi di Amerika akan tetapi aku ingin membalas ja
Part 4Sekitar pukul 4 sore Andra pun sudah datang, seketika sakit kepalaku hilang, saat itu Andra melamarku lagi entah kenapa bisikan bisikan untuk menerimanya lebih kuat dari sebelumnya juga.akhirnya akupun menerima pinangannya. Keluarganya meminta pernikahan di adakan sederhana saja yang penting sah dulu, om dan tanteku belum bisa pulang dari korea karena banyak sekali pekerjaan di sana.SAH setelah satu bulan pasca lamaran kedua kami pun menikah di rumahku yang di hadiri wali hakim karena omku tidak bisa pulang.Di bulan pertama kedua pernikahanku masih aku anggap biasa saja, setelah sekitar 6 bulan pernikahan, kenapa ada yang aneh dengan hidupku bersama suami dan mertua.rasanya aku di jadikan sapi perah dan pembantu gratisan di rumah sendiri. Akan tetapi pemikiran itu tidak berselang lama, semua kembali seperti awal lagi, aku yang penurut dan tidak mau membantah apapun yang di perintahkan sumiku dan mertua.H
Part 5"Woy mas banguuuuuunnnnnnnn!!" teriakku, udah di teriakkin cuma buka mata dikit terus ngorok lagi haduuhh.Harusnya di apain ya biar bangun? di siram air ? di olesi sambal? di kasih kaos kaki hidungnya? hmmm dosa gak ya secara dia masih suamiku walau sebentar lagi bakal jadi mantan."Waaaaaaaaaaaaaa apa iniiiiiiiii deeekkk tolongiiiinnn ini apa kok gerak gerak di pusaka aku iihh geliiiii!!!!!" mas Andra teriak teriak geli wahahahahahahaha akhirnya, menurutku biar gak dosa aku masukin deh cicak mainan yang bisa gerak pakai baterai, awalnya sih tadi iseng beli cicak mainan buat ngerjain mama mertua karena dia geli banget sama cicak hihihi tapi akhirnya di gunakan buat ngerjain mas Andra biar bangun, sukurin salah siapa di bangunin gak bangun bangun!"Wahahaha makanya bangun woy! Enak aja kerjaanya cuma tidur makan main minta duit!sedangkan aku sebagai istri capek banting tulang sendiri!" t
Part 6"Wow sudah matang ya wah keknya enak nih, akupun mengambil nasi dan tumis sawi serta tempe goreng dan sambal terasi,tak lupa berdoa dan ku coba sesuap wah gila ternyata masakan mama mertua enak sekali, wah rugi dong kalau gak di manfaatin skilnya, pokoknya mulai besok mama yang masak lah."batinku.Ku lihat mama mertua makan dengan diam dan mukanya itu lho ih kek menahan geram hahahaha lucu banget liat mama mertua kek gitu, ini belum seberapa ma, masih ada yang lainnya hihihi.Setelah selesai makan aku tak membawa piring ke wastafel, kalau kemarin kemarin sih iya aku yang lakuin semuanya tanpa terkecuali."Ekhem mama mertuaku tercinta, sudah Mimin putuskan, berhubung masakan mama enak banget jadi mulai besok mama yang masak ya.""Heh menantu durhaka, sudah di turutin kok malah tambah ngelunjak kamu ya! Dasar gak tau di untung!"BRAAAKKK akupun men
Part 7Pov mama mertua (Jeng Asti)Aku Asti anak tunggal dari keluarga kaya raya di kampungku, aku yang masih muda punya bok*ng bohay tapi da** ku cuma cup 32, kecil itu salah salah satu kekuranganku tapi kelebihanku adalah anak dari seorang juragan tanah yang jaya di masanya.Aku hidup bergelimang harta punya banyak teman, semuanya memujaku. Suatu hari aku melihat lelaki pujaanku bergandengan tangan dengan seorang perempuan, dia Mintu lelaki yang sangat aku cintai lelaki yang kalem dan tutur katanya selalu dipercaya orang karena pembawaannya yang terlihat meyakinkan,akan tapi dia tidak mempunyai perasaan yang sama padaku, sudah berkali kali aku mengutarakan perasaanku padanya dan berkali kali pula dia menolakku, terakhir aku menemuinya dan memaksanya untuk menerima cintaku tapi dia malah marah besar padaku."Mas Mintu tolong terima cintaku mas, aku sangat sangat mencintaimu, kamu bilang saja apa mau
Part 8"Kenapa warga bisa sampai mengetahui hal ini???apa jangan jangan kamu yang melakukannya hah!""Loohh kenapa sekarang malah nuduh aku? Aku datang ke sini untuk memperingatimu kok malah di tuduh macam macam dasar gak tau di untung! Lagi pula kalau warga sudah tahu hal ini ya sayang dong aku bakal kehilangan pemasukan uang darimu!" elakknya. Benar juga, kalau dia melakukan ini bearti dia juga yang rugi bakal kehilangan tambang emasnya, lalu siapa dong dalang di balik semua ini! Akutidak akan memaafkan orang itu bila aku tahu siapa dia!"Ya sudah sana pulang!"usirku."Huh sudah di kasih tahu malah ngusir! Dasar gak tahu di untung!" ucapnya sambil ngeloyor pergi."Si*l aku harus kasih tahu ini pada Bapak!"gerutuku."Bi ..bibi bapak dimana bi?""ah non itu tuan lagi ada di kampung sebelah.""Ck aku harus cepat kasih tahu b
Part 9Singkat cerita akhirnya aku sudah sampai di kota sendirian tak punya kerabat dan hanya membawa 1 koper pakaian.Rasanya sedih sekali, aku bingung mau kemana? Ini semua serba mendadak, aku tidak punya persiapan apa apa, pertama tama aku harus mencari tempat singgah dulu agar tidak kemalaman di jalanan.Dengan menarik koper aku mencoba bertanya kepada siapapun yang lewat."Buk saya mau tanya, adakah di dekat sini kamar atau rumah yang di sewakan?"tanyaku penuh harap."Kalau daerah sini tidak ada neng, eneng harus berjalan sekitar 20 menitan ke arah selatan, baru di sana ada kamar yang di sewakan, atau eneng bisa naik mikrolet nanti kalau sudah lewat."jelas seseemak."Kira kira mikrolet lewatnya masih lama buk?"tanyaku."Kalau itu belum pasti neng, kalau mau nunggu aja di depan gapura situ nanti juga lewat."jelasnya.