Share

Ide Gila

Belum Selesai

Davon menghentikan laju motor sport-nya tepat di depan pagar. Velia yang duduk di belakang segera turun usai menepuk bahu pemuda dengan jaket denim itu.

"Thank you, Davon. Tante Lavender the best pokoknya," ujar Velia dengan nada ceria.

"Panggil dia Onty," sela Davon mengingatkan.

"Sorry, lupa." Velia tergelak teringat kejadian di mansion ketika Lavender Peach protes setelah ia menyebut tante.

"Aku langsung balik, ya. Ada kelas satu jam lagi," ujar Davon seraya melihat jam tangannya yang tampak mahal.

"Oke, silahkan. Sekali lagi thank you ya." Velia melambaikan tangan.

"Yup. Salam untuk Amy," balas Davon lalu menyalakan mesin motor.

Sembari melangkah ringan lurus menuju pintu masuk, Velia merogoh clutch guna mencari kunci. Detik berikutnya ia merasa konyol karena menyadari tidak membawa kunci.

"Amy?" panggil Velia. Tangannya aktif menyetuk.

Hening. Velia mengulang tapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya wanita itu duduk di kursi kayu, mengutak-atik ponsel.

"Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status