Share

Penjelasan Dari Arif

Suara ketukan pintu terdengar jelas sampai ke kamar. Aku beranjak, melangkah gontai menuju sumber suara.

Cintya dan Pak Didik sudah berdiri di terasa saat pintu kubuka. Perasaan lega hadir tanpa diminta, meski tak bisa menampik jika amarah dan kebencian masih bertahta di tempat yang sama.

"Maaf, Pak jadi merepotkan," ucapku tak enak hati.

Sebenarnya ini salah Mas Arif, tapi justru aku yang menanggung malu. Ah, bukan hanya malu tapi menjadi tempat melampiaskan amarahnya. Sebenarnya aku ini harus bagaimana?

Cintya segera masuk setelah guru matematika itu pulang. Aku hanya diam, membiarkan anak kecil itu berada dalam tempat aman, kamar. Sebenarnya jiwa ini meronta, ingin bertanya tentang masalah Talita. Namun kembali aku urungkan.

[ Cintya sudah pulang.]

Aku mengirimkan sebuah pesan pada Mas Arif. Tak lama pesan tersebut berubah warna menjadi centang biru. Namun tak ada balasan dari lelaki itu.

Duduk di ruang keluarga seraya menunggu kedatangan Mas Arif. Kamar Cintya berada persisi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
pliiss ya balesnya jangan pakai orang ketiga lagi biar aja itu kelakuan suami n pelakor hangus di neraka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status