Share

Bab 22 Kesedihan Seorang Ibu

##BAB 22 Kesedihan Seorang Ibu

Setelah kekenyangan melahap masakan Rosa. Aku bergegas mandi dan bersiap untuk bersantai main bersama putriku tercinta.

Mas Frengky baru saja datang tepat saat aku selesai berpakaian santai.

“Tumben sampai jam segini, Mas. Rame, ya, Resto?” tanyaku saat Mas Frengky masuk ke dalam kamar.

“Iya, alhamdulillah. Hari ini lancar, hmm ... perutku lapar, Bun. Masak apa hari ini?” Mas Frengky balik bertanya seraya melepas kemejanya.

“Ada makanan spesial di belakang, Mas. Ambil sendiri, ya. Aku mau tengok Cahaya dulu, anak itu belum bangun dari tadi. Aku jadi khawatir.”

Mas Frengky pun mengangguk dan bergegas menyambar handuk untuk menuju ke dalam kamar mandi.

Cahaya masih tidur, nampaknya anak gadisku sedang tertidur nyenyak. Aku membangunkannya dengan lembut. Mengelus pelan pucuk kepalanya dan mengusap lembut lengannya.

“Sayang, Nak. Ini Bunda, Cahaya bangun yuk, Sayang. Mandi dulu terus makan, habis itu main sama Bunda, yuk, Nak!” ujarku masih terus berusaha me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status