Share

Bab 35

“Yah, Mama lupa. Jas ujannya gak kebawa.” Aku menghela napas kasar.

Pada saat bersamaan, terdengar klakson dari arah belakang.

“Duh, bentar, ya! Motor saya mogok!” Aku menoleh. Kukira orang yang kesal karena aku menghalangi jalannya. Namun, ketika aku menoleh, seketika sepasang mata ini mengerjap menatapnya. Seorang lelaki tersenyum dan bergegas keluar dengan sebuah payung menembus hujan.

“Ayo naik mobil Papa!” tukasnya seraya berjalan mendekati Mahendra dan Daffa.

Aku tersenyum ketika dia pun menoleh padaku. Aku dan dia sudah tak ada masalah lagi.

“Num, ayo naik saja. Kebetulan tadi memang Mas mau ke sekolah anak-anak.”

Lelaki dengan wajah tirus dan rambut gondrong itu mengalihkan perhatiannya padaku. Saat ini, anak-anak sudah berada di bawah payungnya.

“Ahm, gak usah, Mas. Titip Mahe sama Daffa saja, ya … tolong anterin ke sekolah. Saya masih harus urus motor ini ke bengkel.” Kutepuk dua kali sepeda motor kesayanganku.

“Gak apa, biar sekalian! Nanti pulang dari sekolah, kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status