Share

Bab 36

Aku lebih memilih diam, tak menimpali mereka. Kugiring menuju parkiran. Aku baru hendak memarkirkan sepeda motor ketika pertanyaan dari mulut mungil Mahendra membuat pergerakanku terhenti.

“Ma, kenapa, sih, Papa gak tinggal sama kita?”

“Ayo cepetan naik, sudah mau ujan!” tukasku. Tak hendak menjawab pertanyaan mereka.

“Jadi ke timezone sama Papanya gak jadi, Ma?” Mahe mendesak.

“Iya, Ma. Mau main basket lagi.” Daffa menimpali.

“Sama mau mobil lagi sama Papa, Ma.” Mahe juga tak mau kalah.

“Sekarang kita pulang dulu, ya! Time zonenya belum buka.” Ah apa saja yang penting mereka diam.

“Oh belum buka, Ma?”

“Hmmm ….”

“Bukanya jam berapa, Ma?”

Duhhh … makin hari, mereka makin aktif. Makin saja membuatku kewalahan tentang pertanyaannya yang semakin detail.

“Kita pulang dulu, ya, Sayang! Habis Mahe sama Daffa makan, bobok siang, nanti Mama lihat apakah Timezonenya sudah buka atau belum? Oke?” tukasku untuk menyudahi perdebatan yang pastinya akan panjang ini.

“Okeee.”

Aku pun melaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
heni mintakul
ayo lanjut thor. semangatt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status