BAB 15
SELAMAT MEMBACA
SEMOGA BERKENAN.
Siapakah ayah Kartika Lee ini yang pada kelahiran ini diberi nama Gunadi dan memiliki istri bernama Santi ini? Kami sekeluarga juga tidak tahu, tapi akhirnya kami tahu setelah berjalannya waktu dan mendengar cerita dari mulut Gunadi, tentu setelah dia keluar dari jabatannya.. Manusia yang penuh rahasia.
Ya, Rahasia terbesarnya adalah dia adalah seorang indigo yang memiliki IQ 180 dan ternyata juga pernah menjadi orang kepercayaan di pemerintah dan memiliki kedudukan yang lumayan dan para pemuda yang membantu Kartika Lee waktu itu di kantin adalah anak didiknya.
Seorang manusia yang multi talenta dan ternyata adalah merupakan titisan dewa langit juga. Ya tentu ada hubungannya dengan
"Hari ini saya sangat merindukan Takumi Zhang, ternyata hampir dua tahun kami putus dan besok kembali saya ulang tahun, seperti tahun kemarin saya pergi ke Mall seberang kampus untuk mengingatkan pertemuan kami." Keluh Kartika Lee dalam hati. "Kenapa ya? Saya susah melupakan Takumi Zhang dan saya sekarang malas untuk berteman dengan pria apalagi jika diajak pacaran, rasanya malas dan tidak mau kecewa lagi." “Kar, yuk ikut saya kuliah kedokteran, kamu tidak usah absen, ini kuliah yang kamu suka, sudah lama nih, tidak ketemu kamu, rindu dengan keceriaan kamu.” Ajak Weny, teman kuliah kedokterannya yang dulu. “Iya, Kar, kamu lagi kosong kuliahnya, yuk daripada bengong di kantin, ikut kuliah saja,” Ajak teman yang lain. Kartika Lee hanya tersenyum menanggapinya.
SELAMAT MAMBACA SEMOGA BERKENAN “Besok, kita ajak Kartika jalan ke mall, nanti saya cerita disana, besok kebetulan hari ulang tahun Kartika Lee.” Kata Juna. “Hari ini adalah hari ulang tahun saya. Mau ke Mall ah, happy happy, sudah dua kali ulang tahun Mikung tidak bersama saya, teringat pada saat ulang tahun saya setelah kami berdua setahun pacaran, sambil merayakan ulang tahun saya , kami juga merayakan satu tahun pacaran.” Batin Kartika Lee. ****** “Kar, besok ulang tahun kamu, kamu mau saya belikan apa, sebagai hadiah?” Tanya Mikung dengan sabar dan penuh kasih sayang sambil membelai rambut Kartika Lee yang hitam mengkilap itu, biarpun rambutnya agak tipis dan halus, tidak seperti rambut ibu Kartika Lee yang tebal su
“Terlambat, Jenny Wu sudah ada disini dan sudah berhadapan dengan Kartika. Dan sekarang dia sedang dibawa ke kantor polisi,” Kata Sari santai . “Apa yang terjadi? Ceritakan ke saya.” Kata Juna. “Datanglah kemari, cepat ke kampus, kita ajak Kartika Lee makan di mall, untuk merayakan kemenangannya.” Kata Sari misterius, Setelah Jenny Wu dibawa oleh para pemuda itu, Sari mengajak Kartika Lee ke Mall seberang kampus mereka dan Sari mengajak Kartika Lee ke restoran yang memiliki ruangan pribadi. Di dalam ruangan itu mereka menunggu Juna untuk menceritakan kemeriahan pesta pernikahan Jenny wu dan Sari juga mau menceritakan kehebatan Kartika Lee menghadapi para pengawal dan kemarahan Jenny Wu. Tidak lama me
SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA KOMENTAR DAN LIKE NYA YA. “Sudah , jangan dipikirin, Jenny Wu telah menerima karmanya.”Kata Juna. “Kenapa?” Tanya Sari. “Besok, kita ajak Kartika jalan ke mall, nanti saya cerita disana, besok kebetulan hari ulang tahun Kartika Lee.” Kata Juna. *** Ya, hari ini Kartika Lee ulang tahun, jadi sudah dua tahun , Kartika Lee tidak mendapat kabar dari Mikung. Jika saja Kartika Lee tidak pindah fakultas, sekarang dia pasti sudah lulus dari sarjana kedokteran, sungguh sayang. Hanya karena ibunya takut dia drop out, karena katanya jika tidak lulus satu mata kuliah bisa drop out, tapi kenyataannya tidak, sayang
SELAMAT MEMBACAPESTA PERNIKAHAN jUNA TAKASAWA DAN SARI DJOKOVIC.Suatu pagi di langit yang cerah di pelataran parkir kampus yang mewah terlihatlah dua orang gadis yang saling berjalan dan menyusul gadis yang ada di depan dengan kecepatan yang terlihat berusaha menjauhi gadis yang dibelakangnya tapi......“Kar, tunggu dulu, jangan jalan cepat cepat. Kamu marah ya, saya undang ke wisuda saya, sorry ya.” Kata Merry , saudara sepupu Sari dan juga teman kuliah kedokterannya dulu.“Tidak, untuk apa saya marah sama kamu, sorry saya tidak dapat menghadiri wisuda kamu, karena disana saya melihat kegagalan saya karena ketidak mandiri saya sehingga bisa membuat ibu saya dengan gampangnya memindahkan saya ke fakultas lain.
DEWA YANG MENJANJIKANAda juga mereka para dewa dewi yang selalu mengikuti Kartika Lee. makhluk tidak kasat mata, tapi pasti dapat dilihat oleh Kartika Lee hehehe.Kebanyakan mereka adalah dewa kecil yang masih senang bermain dan memcicipi makanan dunia manusia, ya mereka suka memakai badan Kartika untuk mencicipi makanan enak di dunia manusia.Jika mahkluk yang tidak kasat mata yang baik, mereka tidak membuat sakit, jika kita makan bersama mereka.Bicara soal dewa dewi, teringat Kartika Lee ketika ibunya selesai tugas di daerah Jawa Barat sebagai dokter PTT.Setelah tempat tugasnya melakukan pesta perpisahan dan segala kebutuhan Santi yang ada disana di bawa pulang, mereka bermaksud mampir ke salah satu tempat rekreasi.
SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATINYA Kalau membicarakan Kartika Lee tidak menceritakan para dewa nya tidak sip lah. Jadi dalam bab ini kita lebih banyak menceritakan para dewanya. Ya, sejak Santi selesai PTT dan mereka pulang dari pantai itu. Rumah Gunadi dipenuhi oleh makhluk tidak kasat mata yang dapat memakai badan Kartika Lee. tapi jika ada Gunadi mereka menghilang, takut dimarahi, sungguh aura yang menakutkan bagi mereka. Jadi di saat tidak ada Gunadi, Santi baru bisa bertemu dan berkomunikasi dengan mereka. Diantara keempat dewa kecil itu Santi senang dengan yang merah, gampang diajak komunikasi, jadi disaat sedang sedih Santi suka memanggil mereka dengan panggilan y
POV ZHANG TI WU Penyesalan selalu datang terlambat. Itu adalah pepatah kuno yang kadang kadang suka dilupakan oleh kami yang senang dengan kekuasaan dan kekayaan Disaat penyesalan itu datang rasa sakit yang luar biasa itu sangat menyakitkan dan sangat menderita, tidak dapat dihapus dengan linangan air mata. Dan tidak ada perbuatan apapun yang dapat membetulkannya. Itulah yang selalu ditakuti oleh sebagian manusia. Dan juga selalu dilupakan oleh sebagian manusia, setelah hal yang menyedihkan baru timbul sesal yang besar yang sudah tidak dapat dihilangkan dari kehidupan dan perasaan diri sendiri. Sekali salah langkah sampai ajal menjemput akan selalu salah dan itulah yang saya alami sekarang.