Share

Bab 20

"Bun, apa nggak baiknya Eca disuruh pulang saja? Kasian dia, nanti anaknya kenapa-napa." Ujar Ridwan.

Rara menatap Ridwan pekat untuk melihat reaksi Ridwan akan seperti apa.

"Mm, anu Bun. Kasian lihat Eca, Bun. Suruh pulang aja Istirahat ya, biar Papa antar."

Hati Rara berkedut nyeri mendengar tawaran suaminya.

Dasar laki-laki picik! Jerit Rara dalam hatinya.

"Tapi sepertinya Eca masih bisa kuat itu Mas. Iya kan, Ca?" tanya Rara santai.

Tidak bisa dibohongi, Eca benar-benar merasakan sakit di bagian perutnya.

Dengan ragu Eca mengangguk kecil. Namun wajahnya terlihat sangat pucat akibat menahan sakit.

Eca berjalan perlahan dengan tangan yang terus mengusap perutnya. Semetara aku hanya menyaksikan dari meja kerja tampa berminat untuk membantu. Dia membawa langkahnya terseok-seok masuk kamar.

Di ruangan itu ada empat orang admin termasuk Eca. Mereka tidak berani ikut menyela atas apa yang mereka dengar dan mereka lihat barusan. Mereka fokus dengan pekerjaan masing-masing, meski
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status