Share

bab 21

"Mana kunci mobilnya, Bun?" Ridwan menadah tangannya dari bawah tubuh Eca.

Tanpa rasa bersalah dan berdosa sedikitpun.

Rara menatap Ridwan tajam.

"Mas! Aku sudah bilang kamu kan? Kamu tidak akan aku fasilitasi lagi apapun itu! Jika memang kamu ingin membawa Eca ke rumah sakit. Kamu pesan taksol aja sana!"

"Bunda!" bentak Ridwan. Mata Ridwan seperti ingin keluar dari tempatnya. Rahangnya mengeras, urat-urat wajahnya pun ikut keluar seiring emosi yang ditahan Ridwan akibat melihat Eca yang tengah kesakitan.

Tanpa rasa takut Rara pun menantang.

"Apa, Mas?! Kamu membentak aku? Sebenarnya siapa suami kamu, Ca? Ardi apa Mas Ridwan? Kenapa Mas Ridwan terlihat sangat panik sekali dengan keadaanmu, Ca?" tanya Rara memohok langsung menancap ke jantung Eca.

Deg! Darah Eca berdebar kuat. Tulang persendian Eca semakin terasa tak berfungsi. Perutnya semakin kram akibat kepanikan dan ketegangan di ruangan ini.

Ridwan masih setia menggendong Eca dalam pelukannya.

Sakit? Iya! Jelas. Rara me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status