Home / Romansa / Accidentally Fall For You / 3. Jangan Sentuh Dia!

Share

3. Jangan Sentuh Dia!

Author: S.Rustandi
last update Last Updated: 2024-12-04 09:11:35

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Di mana acara kantor akan dimulai. Semua karyawan perusahaan Lazcano's Corps sudah berkumpul di ballroom hotel.

Acara ini hanya pembukaan saja, setelah itu para karyawan bisa menghabiskan waktu dengan acara masing-masing. Menjelajah dan bermain di resort milik perusahaan sesuka hati.

Lily kini menduduki sebuah kursi yang terletak di deretan belakang. Ia sedari tadi berusaha untuk mencari temannya, namun sama sekali ia tidak menemukan sosok Anna.

Bahkan laki-laki brengsek itu. Ah, sudahlah! Ia tidak akan ambil pusing lagi urusan itu. Ia akan berusaha melupakannya dan semua kejadian tadi pagi yang menimpanya.

Namun, kini ia bingung dengan nasibnya. Apa yang akan terjadi dengan hidupnya saat Arsen menawarkan sebuah perjanjian?

Dan, Lily juga tidak bisa menebak sama sekali isi perjanjian yang ditawarkan oleh bosnya tersebut.

Di tengah lamunannya, ia menangkap sosok yang dikenalnya. Matanya kini terpaku ke arah depan ballroom, di sana Arsen sedang memberikan sambutannya.

Lily masih tak bisa membayangkan. Ternyata laki-laki yang bersamanya semalam adalah orang yang berdiri di depannya. Sungguh ia sangat bodoh.

Ia berharap semua ini hanya mimpi. Tetapi, sisa rasa sakit di tubuhnya mengatakan jika ini bukanlah mimpi. Ia hanya melamun selama acara itu berlangsung. Hingga semua orang meninggalkan ballroom tersebut. Ia pun memutuskan untuk berjalan-jalan sambil mencari Ana, sahabatnya.

Di sudut lain, Arsen tampak mengamati setiap gerak-gerik dari gadis tersebut.

Sementara itu, saat ini Lily tampak fokus memandang lautan yang terhampar di hadapannya. Sungguh luas, biru dan begitu indah, sedikit menghibur hatinya.

"Mom, Dad … aku lelah," gumamnya lirih.

Mengingat perlakuan ibu tirinya, ditambah kejadian yang menimpanya sungguh membuat dirinya hancur. Ia ingin menangis. Namun air matanya sudah habis.

Ia masih tidak menyangka jika Ken akan berbuat sekejam itu padanya. Bahkan ia berencana akan memberikan sesuatu yang berharga untuknya. Dan bodohnya ia menyerahkan itu kepada bosnya.

Lily kembali menarik nafas dalam, entah hal buruk apa lagi yang akan menantinya. Lamunan Lily terhenti ketika ia mendengar beberapa pria sedang berdebat.

"Ok! Deal aku akui aku kalah! Brengsek, dasar wanita tak berguna!"

Terdengar pekikan kesal seorang pria tidak jauh dari tempat Lily berada.

'Tunggu ini seperti suara…" Lily membatin.

Lily bisa mendengarnya, tetapi tidak dapat memastikan dengan jelas, karena pandangan mereka terhalang oleh beberapa pohon.

"Sudah kukatakan kau akan kalah, haha!" Terdengar sebuah suara pria diiringi dengan tawanya.

Lily kini berhati-hati untuk menguping, ia tak ingin ketahuan. Gadis itu segera beringsut sedikit menjauh dari tempatnya tetapi, ia masih bisa mendengar semua dengan jelas.

"Sial! Jalang pembawa sial, si brengsek Lily!"

Mendengar namanya disebut, ia membulatkan matanya. Astaga, apa maksudnya?

"Cepat bayar! Kau sudah kalah, kau tidak bisa menidurinya, waktu sudah habis!" Tawa pria itu makin kencang, ia mendapat kemenangan.

Aku? Meniduri? Kalah? Bayar?

Astaga! Ia menutup mulut dengan kedua tangannya. Hatinya semakin sakit saat ia mengetahui fakta jika selama ini Ken dan teman-temannya menjadikan dirinya sebagai bahan taruhan.

Emosi Lily meledak, ia tak bisa menahannya lagi. Ia segera menghampiri mereka, dan menampar Ken dengan kasar.

Seketika mereka kaget dengan serangan Lily yang tiba-tiba. Membuat Ken tak dapat menghindar.

"Sialan kau jalang sialan!" umpat Ken. Ia berdiri dan mendorong tubuh Lily hingga Lily tersungkur di pasir.

"Kau brengsek, Ken! " pekik Lily.

"Sialan! Gara-gara kau aku kalah taruhan, sial!" ucap Ken dengan emosi.

Dengan susah payah Lily berdiri dan berhadapan dengan Ken. Ia akan kembali menampar Ken, namun tangannya ditahan oleh laki-laki yang bersama Ken sejak tadi dengan tawa yang menyeringai.

"Bagus, tahan jalang ini!" ujar Ken tersenyum puas. Ken mendorong tubuh Lily. Tubuh Lily menghentak dengan kasar di sebuah pohon, membuatnya meringis kesakitan.

Sebelum sempat mengucapkan sepatah kata pun Ken mencekik leher Lily dan menempelkan kepalanya di pohon. Membuat napas Lily tersengal-sengal.

Ketiga pria itu hanya tertawa, seakan itu kejadian lucu.

"Kita apakan dia, heh? Lumayan mainan baru," ucap Ken. Seketika mata Lily membelalak, air mata lolos dari sudut matanya.

Apakah hidupnya akan berakhir sekarang?

Lily berusaha memberontak, namun sia-sia. Cengkraman kedua laki-laki di tangannya sangat kuat. Ditambah Ken masih mencengkram lehernya dengan kuat.

Ken melepaskan cengkramannya. Kemudian menampar pipi kiri Lily dengan kuat hingga pipi yang tadinya putih itu kini memerah.

"Kau akan kami siksa!" Ken tersenyum jahat, diikuti tawa teman-temannya.

Kini Lily hanya bisa menangis, ia pasrah. Apalah daya, dirinya tak berdaya melawan Ken dan teman-temannya.

Namun, tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan . Membuat semua menoleh ke arah orang yang datang tersebut.

"Hebat! Tiga pria lawan satu wanita! Sungguh sangat gantle sekali!" ucap pria itu dengan wajah dingin.

Ia datang bersama dengan beberapa anak buah di belakangnya.

Seketika ketiga pria itu melepaskan cekalan tangannya di tubuh Lily. Seketika tubuh Lily melorot dan jatuh terduduk di tanah. Bahkan ia terbatuk dan menyentuh lehernya yang sakit, serta pipinya akibat perbuatan Ken.

"Pak, maaf kami hanya sedang bercanda," jelas Ken sedikit salah tingkah.

"Oh, ya?" Arsen mengangkat alis matanya dengan tatapan tajam.

Mereka bertiga mengangguk. "Iya kan, Ly? kita sedang main-main?"

Ken berusaha menarik tangan Lily dan membantunya berdiri. Ia berusaha untuk tampak manis terhadap Lily.

Namun, Arsen menatap tajam tangan Ken yang berusaha menyentuh Lily.

"Jangan sentuh dia!" teriak Arsen.

Teriakan Arsen membuat Ken menghentikan gerakannya seketika. Arsen melangkah semakin mendekati mereka diikuti oleh para pengawalnya. Membuat Ken dan teman-temannya ketakutan.

"Ayo Lily, kamu berdiri, cepat!" perintah Arsen pada Lily sambil mengulurkan tangan dan menatap gadis itu dengan tajam.

"B-baik." Lily mengangguk kemudian meraih uluran tangan Arsen.

"Jika kalian ingin bermain dan bercanda, lakukan dengan pengawalku!!" Arsen menyuruh pengawalnya untuk maju dan menghadang ketiga pria tersebut, dan mengajak mereka bermain.

Langkah Arsen sama sekali tidak terganggu saat suara teriakan ketiga laki-laki itu terdengar. Lily sempat menoleh ke arah mereka yang sedang diajak bermain oleh pengawal Arsen.

Pengawal Arsen dengan semangat memukuli bahkan menendang ketiga pria tersebut.

Lily tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat Arsen menarik tangannya untuk menjauh dari sana. Ia mengikuti langkah Arsen ke mana ia membawa dirinya.

Sedangkan Ivanov dengan setia mengikuti mereka dari belakang. Wajah lelaki itu pun sama dingin dan datarnya dengan Arsen.

Jujur, Lily merasa takut dengan aura dingin yang dikeluarkan oleh kedua pria tersebut. Entahlah, hal itu berhasil membuat bulu kuduk Lily meremang.

-TO BE CONTINUE-

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Accidentally Fall For You   Extra Part 9 - Heart To Heart ( End )

    Setelah menyelesaikan meeting dengan client di sebuah hotel, Arsen berencana kembali ke mansion.Di dalam mobil, Arsen tiba-tiba teringat perkataan Yuri beberapa hari yang lalu. Arsen sempat mendiskusikan hal ini dengan Lily.Mike sangat menghargai Arsen dan memperlakukannya dengan hormat, Arsen sangat memahami dedikasi, kontribusi dan kesetiaan Mike padanya.Arsen sangat mengerti, pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran Mike untuk Black Nostra bukan semata-mata karena mengejar materi dan status. Meskipun Mike banyak dikenal sebagai ketua oleh dunia hitam, Mike tidak pernah congkak menepuk dada di luar sana.Mike selalu tunduk dan memperlakukan Arsen dengan hormat sejak kecil meskipun David dan Marissa selalu mengatakan bahwa Mike sudah dianggap seperti cucu kandungnya, sama seperti Arsen. Arsen tahu bahwa Mike sangat menyayanginya dan selalu siap pasang badan untuk melindungi Arsen.Arsen menyadari bahwa perkataan Yuri itu benar adanya. Sasha adalah anak angkat Yuri dan otomatis akan m

  • Accidentally Fall For You   Extra Part 8 - Pelatihan Theo

    "Selesai sarapan, kita berangkat ke hutan, Theo" seru Arsen di tengah sarapannya."Benarkah, Dad?" Tanya Theo dengan wajah berbinar dan penuh antusias.Arsen mengunyah makanannya sambil menganggukkan kepala. Theo tampak sangat gembira dan bersemangat.Lily tersenyum melihat Theo yang sangat antusias belajar banyak hal pada ayahnya. Theo benar-benar mirip sekali dengan Arsen."Aku ikut mengantar kalian sampai tempat berkuda," kata Lily."Mom tidak ikut?" Tanya Theo."Tidak bisa Theo. Ada adikmu di perut Mommy. Berbahaya," sahut Lily dengan lembut seraya mengusap perutnya.Theo mengangguk-anggukkan kepalanya, seakan mengerti dengan penjelasan dari ibunya tersebut.Theo dan Arsen memakai pakaian dan sepatu boots untuk berkuda di hutan. Arsen juga membawa sebuah helm kecil untuk Theo.Mereka bertiga berjalan keluar mansion menuju ke tempat penyimpanan kuda. Pelayan yang mengurus kuda segera menghampiri Tuan dan segera menyiapkan kuda yang akan di gunakan oleh Tuannya."Dad, apa aku boleh

  • Accidentally Fall For You   Extra Part 7 – Anniversary

    Hari ini adalah ulang tahun pernikahan Arsen dan Lily yang ke 4. Lily meminta pada Arsen untuk merayakannya secara sederhana. Hanya makan bersama dan beramah tamah bersama keluarga inti Black Nostra, dengan mengundang anak istri masing-masing dan Arsen menyetujuinya.Lily sedang membantu Arsen memasang dasi. Arsen merangkul pinggang Lily dan menatapnya dengan mesra."Kau tetap cantik seperti dulu. Bahkan lebih cantik dibanding awal saat kita bertemu. Dress putih yang kau pakai ini membuatku teringat saat menggandengmu sebagai pengantinku 4 tahun yang lalu." Bisik Arsen dengan mesra.Lily mengenakan dress panjang sutra berwarna broken white model off shoulder bertaburan bunga-bunga emas dan perak di dada. Lily menjepit rambut indahnya di atas kedua telinganya dengan jepitan emas lalu menggerai rambutnya ke kanan dan ke kiri untuk menutupi sebagian kulit bahunya yang putih mulus.Perutnya sudah terlihat sedikit membuncit.Lily tersenyum manis mendengar pujian suaminya dan menjinjitkan k

  • Accidentally Fall For You   Extra Part 6 – Penerus

    Arsen, Lily, Mike, Sasha dan Yuri segera mengambil tempat untuk duduk sambil berbincang ringan dan memperhatikan Theo, Michael dan Misha yang sedang bermain bersama.Misha sedang berjalan cepat mengitari sofa sambil tertawa-tawa. Sesekali Theo datang di hadapan Misha untuk mengejutkan dan mencegat langkah Misha lalu Misha menjerit kemudian segera membalikkan badannya untuk menghindari Theo dan kembali berjalan cepat lagi namun di ujung sana, Misha dicegat oleh Michael. Misha kembali berjalan cepat ke arah lain yang diikuti oleh Theo dan Michael.Yuri tertawa gembira melihat kedua cucunya bermain dengan riang bersama Theo."Tingkah Misha benar-benar menggemaskan, persis seperti ibunya. Periang dan aktif. Lihat itu, Misha dikeroyok oleh Michael dan Theo." Seru Yuri dengan sumringah."Benar. Misha memang seperti aku. Aktif sekali," seru Sasha dengan bangga.Tiba-tiba Misha berjalan cepat ke arah Mike dan berseru dengan suara cadelnya "Handsome, tolong... handsome.."Mike segera berdiri,

  • Accidentally Fall For You   Extra Part 5 - Theo dan Dua Anak Kembar

    2.5 tahun kemudian.."Yuri sedang berada di Atlanta, Handsome," kata Sasha pada Mike di sela sarapannya di meja makan."Benarkah?" Tanya Mike balik. Sasha menganggukkan kepalanya."Aku lupa bercerita kalau kemarin Yuri tiba di sana dan siang ini ia menghadiri undangan perkawinan anak dari salah satu relasi dekatnya," jawab Sasha."Apakah Yuri akan kemari?" Tanya Mike.Sasha kembali menganggukkan kepalanya sambil mengunyah suapan makanan terakhirnya."Aku memintanya untuk singgah beberapa hari kemari. Sore ini ia akan terbang ke New York." Kata Sasha sambil tersenyum."Kita harus menjemputnya." Jawab Mike seraya menutup sendok di atas piringnya."Ya, aku juga berpikir begitu, Handsome. Sekitar jam 18.30 ia sampai di New York, " sahut Sasha kemudian."Baiklah. Aku akan menjemputnya sepulang dari markas. Kau tunggu di mansion saja dan menjaga anak-anak," kata Mike.Sasha tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Sore menjelang malam hari pun tiba..."Yuri..." seru Sasha saat melihat Yuri mu

  • Accidentally Fall For You   Extra Part 4 - Mansion Masa Kecil Part 2

    "Lampu hias itu dulu tidak ada.. Di situlah aku dulu pertama kali di tampar dan dipukul oleh ibuku," kata Arsen dengan bibir bergetar.Lily segera merangkul pinggang Arsen dan mengusap punggungnya dengan lembut untuk menenangkannya."Semua sudah berlalu. Biarkan kenangan pahit itu tertinggal di sana. Kau sudah menang atas tragedi kehidupan. Bukankah ibumu pun sangat menyesali karena sudah menyakitimu?" Lirih Lily.Arsen mengangguk perlahan dan memutar tubuhnya menatap dinding."Di situ dulu ada connecting door yang menghubungkan kamarku dan kamar orang tuaku. Ternyata itu pun telah dihilangkan oleh Grandpa," tunjuk Arsen."Grandpa dan Grandma benar-benar sangat menyayangimu," kata Lily dengan lembut, dan Arsen menganggukkan kepalanya.Arsen berjalan melangkahkan kaki menuju ke kamar mandi dan membukanya."Kamar mandi ini tidak berubah. Hanya diganti bentuk kacanya saja," kata Arsen.Setelah beberapa saat berada di kamar masa kecilnya, Arsen merangkul Lily untuk berjalan ke lantai 2.L

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status