Share

17. Kira-kira

“Berteman.” Dandi berdecih ketika melihat Rafa baru memasuki mobilnya. Tatapannya kemudian beralih pada Rumi yang masih tersenyum, seusai melambaikan tangan pada Rafa. “Jadi, kamu mau berteman sama Rafa.”

Dahi Rumi mengernyit saat menatap Dandi. Bibir yang sempat tersenyum untuk Rafa pun seketika berubah mengerucut. Rumi memberi tatapan tanya atas sikap Dandi yang tampak sinis. Namun, Rumi tidak berani melempar protes dengan frontal, karena ia masih menumpang di rumah Dandi untuk sementara waktu. “Berteman, kan, nggak ada salahnya, Mas?”

“Pantas aja kamu gampang dikibulin sama Alpha.”

Giliran Qai yang mengernyit atas sikap Dandi. Pria itu memang cenderung bersikap sinis dan apatis, tetapi ini sudah keterlaluan. Jangan-jangan, kecurigaan Rafa yang sempat disampaikan beberapa waktu lalu, benar adanya. Dandi menyukai Rumi, tetapi pria itu tidak menyadarinya.

Sebenarnya, Qai juga mulai mencurigai hal tersebut, tetapi ia masih mencari bukti-bukti terlebih dahulu untuk meyakinkan hatinya. B
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kompak bener lah keluarganya Dandi... ternyata semua sifat Dandi menurun dari ortunya hahaaaaaa
goodnovel comment avatar
Nury
weh kereen pada nakut2 ii semua. wkwwk yok bisa yok dandi sama rumi..hahaha
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
hhhmm. kayaknya bapak sama emaknya Dandi sengaja menahan Rumi di rumahnya. atau jangan² mereka pengen jadiin Rumi menantunya..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status