Share

Bab 1350

Penulis: Shana
"Sepertinya, Yang Mulia sudah punya rencana di dalam hati." Tatapan Nabila tegas dan jernih.

Yohan baru hendak berbicara, seorang pengawal datang melapor.

Pengawal ini diperintahkan untuk mengamati apa saja yang dilakukan Marcus setelah mereka pergi.

Begitu tahu Marcus memukuli rakyat, Yohan dan Nabila saling bertatap mata secara diam-diam, yang satu sudah langsung mengerti maksud yang lain.

Kediaman Pangeran Quezo

Marcus baru tertawa lepas setelah kembali ke kediamannya.

Dia menepuk pahanya, lalu berkata pada pria bertopeng yang berdiri di bawah aula.

"Haha! Tadi kamu bersembunyi di tengah kerumunan, lihat tidak? Tatapan para rakyat itu ke Yohan, seperti ingin merobek dia hidup-hidup."

"Sekarang, rakyat Kota Faruna tidak mungkin tunduk padanya lagi!"

Pria bertopeng itu memberi salam dengan membungkuk.

"Pangeran benar-benar bijak."

Marcus memandangnya, matanya berkedip kejam, sorot matanya pun jadi makin licik.

"Pangeran sangat beruntung bisa mendapat bimbingan dari Tuan."

"Tapi, entah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
aqillap621
haduh deg degan apa yang bakal terjadi sampe guru pun mengutus muridnya.
goodnovel comment avatar
Aku icha
next thooor,makin seruuu ceritanya
goodnovel comment avatar
Nina Nurhayati
kayanya drama kaisar sm ratu baru dimulai nih,,,,, ayo Thor semangat update lanjutan nya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1350

    "Sepertinya, Yang Mulia sudah punya rencana di dalam hati." Tatapan Nabila tegas dan jernih.Yohan baru hendak berbicara, seorang pengawal datang melapor.Pengawal ini diperintahkan untuk mengamati apa saja yang dilakukan Marcus setelah mereka pergi.Begitu tahu Marcus memukuli rakyat, Yohan dan Nabila saling bertatap mata secara diam-diam, yang satu sudah langsung mengerti maksud yang lain.Kediaman Pangeran QuezoMarcus baru tertawa lepas setelah kembali ke kediamannya.Dia menepuk pahanya, lalu berkata pada pria bertopeng yang berdiri di bawah aula."Haha! Tadi kamu bersembunyi di tengah kerumunan, lihat tidak? Tatapan para rakyat itu ke Yohan, seperti ingin merobek dia hidup-hidup.""Sekarang, rakyat Kota Faruna tidak mungkin tunduk padanya lagi!"Pria bertopeng itu memberi salam dengan membungkuk."Pangeran benar-benar bijak."Marcus memandangnya, matanya berkedip kejam, sorot matanya pun jadi makin licik."Pangeran sangat beruntung bisa mendapat bimbingan dari Tuan.""Tapi, entah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1349

    Butuh waktu cukup lama sebelum para prajurit berhasil meredam amarah rakyat setempat.Mereka yang tadi melempar barang dan memaki Kaisar ditarik keluar dari kerumunan, dibekuk dan ditekan ke tanah, menunggu keputusan Kaisar.Setelah memastikan tak ada lagi benda yang dilempar, Nabila menutup payungnya. Gerakannya cepat dan cekatan, orang lain bahkan tak sempat melihat di mana dia menyembunyikan payung itu.Wajah Yohan tampak dingin saat menatap Marcus."Beginikah keadaan Kota Faruna di bawah pemerintahanmu?"Marcus belum bangkit berdiri, masih menunduk di tanah seolah sedang memohon ampun.Punggungnya yang gemuk bergetar, tampak seperti ketakutan pada kekuasaan sang Kaisar."Yang Mulia, ini semua karena kelalaian hamba, ini salah hamba!""Rakyat-rakyat biadab ini berani berlaku tak hormat kepada Anda, pantas mati!"Dua kata terakhir diucapkan dengan penuh penekanan.Dalam hatinya, orang yang pantas mati justru adalah Yohan.Marcus merasa, dirinya tak sampai melakukan apa pun, paling-pa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1348

    Keesokan harinya, Yohan dan Nabila tiba di Kota Faruna.Kota ini dulunya milik Kerajaan Jaming, kemudian diserahkan pada Negara Naki, menjadi salah satu kota perbatasan Negara Naki.Kali ini datang ke Kota Faruna, Nabila tidak melakukan penyamaran apa pun untuk dirinya dan Yohan.Pertama, sebagian besar rakyat di kota perbatasan utara ini adalah penduduk asli Kerajaan Jaming, tak ada yang pernah melihat Kaisar dan Ratu Negara Naki.Kedua, sebelumnya, pemerintah daerah sudah mengetahui kabar kedatangan Yang Mulia. Kalau kabar ini sudah tersebar, maka mereka tak perlu repot-repot menyamar.Selain dua alasan itu, Nabila juga mempertimbangkan bahwa menyamar justru bisa memancing serangan diam-diam.Dengan menyatakan identitas secara terbuka, di bawah tatapan banyak orang, para pembunuh yang bersembunyi di balik bayangan jadi tak mudah bergerak.Namun, Nabila tetap lebih waspada dibanding sebelumnya.Selama perjalanan, Nabila hampir tidak pernah berpisah dari Yohan. Dia mengatur penjagaan t

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1347

    Saat kereta mulai melaju, Yohan bertanya pada Nabila."Barusan kamu berbicara apa pada Jairus sampai dia bisa berubah dari wajah suram menjadi cerah begitu?"Setelah Nabila memberitahukan ucapannya kepada Yohan, dia langsung mengerti.Para pemilik biro pengawalan itu sengaja menaikkan bayaran. Memelihara sepuluh atau dua puluh pengawal masih bisa, tetapi kalau jumlahnya terlalu banyak, pemilik biro tak akan sanggup menanggung biayanya.Toh, satu biro hanya bisa menerima tugas pengawalan sebanyak itu saja. Terlalu banyak pengawal hanya akan jadi beban. Hasilnya malah merugi, bagaikan menjerumuskan diri sendiri.Inilah yang dimaksud dengan "jangan makan sampai kekenyangan".Pantas saja wajah Jairus kembali bersinar.Yohan berkata terus terang, "Hati manusia itu dari daging, pada akhirnya kamu tetap luluh."Nabila tidak membantah, hanya memandang pemandangan tahun baru di luar."Entah bagaimana keadaan Clayton dan Arvin sekarang."Baru disebut, langsung muncul.Sore hari itu juga, Nabila

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1346

    Setelah menempuh perjalanan dengan tergesa-gesa, para pengawal yang mengawali kedua pangeran kecil, akhirnya tiba di rumah Keluarga Muro di Kota Jarin sebelum Malam Tahun Baru.Setelah itu, mereka menyerahkan kedua pangeran kepada Nyonya Windi, dan berfokus untuk menjaga halaman.Mereka mengira, tugas mereka akhirnya selesai, bisa sedikit bersantai.Bagaimanapun, malam ini adalah Malam Tahun Baru.Siapa sangka kedua pangeran malah terus-menerus ribut.Mendengar tangisan dari dalam kamar, sudah jelas dua bersaudara itu bertengkar lagi.Dengan tidak adanya ayah dan ibu mereka di samping, kedua pangeran benar-benar bertingkah manja dan seenaknya.Di dalam kamar ....Nyonya Windi menenangkan yang satu, lalu yang satunya lagi.Kepalanya sampai pusing, nyaris tak bisa membedakan mana yang kakak, mana yang adik.Dia juga tak tahu, kenapa mereka suka sekali berkelahi.Padahal dulu mereka sangat penurut, tidak terlalu rewel seperti sekarang ini.Saat Nyonya Windi agak lengah, si adik langsung m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1345

    Urusan di dalam biro pengawalan, sangat diperhatikan Jairus.Itu bukan hanya menyangkut kelangsungan hidup keluarganya, tetapi juga para pengawal dan pekerja di bawah tanggung jawabnya."Kalau dibilang ada yang aneh, sebenarnya tidak juga.""Hanya saja, harga yang mereka tawarkan terlalu tinggi. Aku benar-benar curiga, dengan membayar upah sebesar itu ke para pengawal, mereka bisa untung berapa sih?"Adiknya, Gustam, ikut menimpali ...."Aku sudah hitung-hitung, dengan gaji sebesar itu, nyaris tak ada untung. Jadi mereka mau apa sebenarnya?"Nabila tidak mengatakan apa-apa saat itu."Soal urusan dagang, aku memang tidak terlalu mengerti."Jairus sempat tertegun, lalu segera mengalihkan topik."Tadinya aku terlalu lancang, telah membawakan topik ini.""Hari ini Malam Tahun Baru, seharusnya kita menghargai pertemuan ini, menatap ke depan, membuka lembaran baru."Setelah itu, Jairus tidak lagi menyebutkan soal biro pengawalan.Seusai makan ....Nabila dan Yohan kembali ke kamar mereka.Be

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1344

    Setelah kepergian Baron dan Dafka, adik seperguruan Yohan, Wirano, berdiri di pojok sambil memeluk pedang, lalu mendekat dan bertanya ...."Kak Senior, kapan makannya mulai?"Jairus tertawa canggung. "Memang sudah waktunya makan, ini salahku."Yohan melemparkan tatapan tajam pada Wirano.Memalukan! Apa sewaktu di Gunung Westine, Wirano kurang makan?Wirano sama sekali tidak merasa dirinya bersalah.Wirano harus makan kenyang dulu, barulah memiliki tenaga untuk melindungi kakak seniornya.Memang sih, selama perjalanan ini dia sepenuhnya bergantung pada kakak seniornya untuk mengisi perutnya.Hari ini Malam Tahun Baru, tentu saja tak lepas dari hidangan lezat dan arak yang harum.Nabila tampak gelisah, pikirannya hanya tertuju kepada dua anak mereka.Entah mereka sudah tiba dengan selamat di Kota Jarin atau belum.Ketiga bersaudara dari Keluarga Siswan semuanya berkepribadian terbuka.Sheila mengangkat cawan araknya kepada pasangan Yohan dan Nabila."Tuan Muda Yonario, Nyonya Nina, entah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1343

    Yohan yakin, bahwa perihal dirinya keluar istana dengan menyamar, dan hanya diberitahukan kepada beberapa menteri kepercayaan, tidak disebarluaskan.Lalu, bagaimana pemerintah daerah di utara bisa tahu soal ini dan bahkan bertindak sendiri membersihkan jalan?Tatapannya jatuh pada Nabila.Nabila menggeleng pelan.Nabila juga tidak tahu, bagaimana kabar itu bisa bocor.Namun, dia sudah memperkirakan, cepat atau lambat hal ini memang tak bisa disembunyikan.Kaisar tidak berada di istana, sudah pasti sedang melakukan inspeksi rahasia.Namun, mengenai pemerintah daerah membersihkan jalan secara, itu artinya mereka mendapatkan kabar itu secara diam-diam, dan ingin membersihkan jalan sebelum rombongan kerajaan tiba. Entah demi menunjukkan kinerja, atau sedang berusaha menyembunyikan sesuatu.Untuk saat ini, baik Nabila ataupun Kaisar tidak berbicara apa-apa.Adik perempuan Jairus, Sheila, tampak tidak terima."Kaisar turun ke rakyat, tapi malah bikin rakyat menderita begini. Bukankah katanya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1342

    Jairus sangat ramah dan suka menjamu tamu. Bahkan larut malam pun dia tidak tidur, melainkan turun tangan sendiri memberi makan kuda Nabila dan Yohan.Wirano mengingat baik-baik tugasnya untuk melindungi si kakak seperguruan, sehingga dia sangat berwaspada terhadap siapa pun.Melihat Jairus masuk ke kandang kuda, Wirano diam-diam mengawasinya.Setelah memastikan pakan kudanya tidak bermasalah, barulah Wirano kembali ke kamar untuk tidur.Keesokan harinya adalah Malam Tahun Baru.Nabila dan Yohan awalnya hanya berniat bermalam satu malam, lalu melanjutkan perjalanan keesokan harinya.Namun karena hari itu Malam Tahun Baru, Jairus mengundang mereka dengan sangat antusias.Selain itu, pada Malam Tahun Baru, gerbang kota akan ditutup, sehingga keluar masuk kota menjadi tidak mudah.Setelah mempertimbangkan beberapa hal, mereka pun memutuskan untuk tinggal sehari lagi, menunggu hingga hari pertama tahun baru ketika gerbang kota kembali dibuka.Pada hari Malam Tahun Baru itu, semua keluarga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status