Share

Gempa jangan marah marah (4)

Setelah melihat motor Andra yang sudah hilang di tikungan depan gedung Apartemen nya, Anaya pun berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 3.

Saat Anaya ingin membuka pintu apartemen nya ternyata berbarengan dengan Gempa yang juga ingin membuka pintu.

"Astagfirullahaladzim," kaget mereka bersamaan.

"Mau kemana?" tanya Anaya lembut.

"Nyusul lo," jawab Gempa sangat ketus.

"Ayo masuk, kan gue udah pulang," ucap Anaya lalu menggandeng Gempa masuk kedalam.

"Abis nangis yaa?" tanya Anaya saat melihat mata Gempa yang merah.

Gempa diam tidak menjawab, dia malah memeluk tubuh Anaya dengan sangat erat, "Katanya mau jadi ayah, kok cengeng," goda Anaya sambil terkekeh.

"Papi bukan ayah," koreksi Gempa.

"Kenapa nangis?" tanya Anaya lagi.

"Lo belum pulang," jawab Gempa seperti anak kecil.

"Emang mau apa sih?" tanya Anaya sedikit menggoda.

"Mau ini," jawab Gempa sambil meraba sebelah payudara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status