Share

MAU PULANG

Perlahan Gempa membuka matanya karena dia merasa ada yang berbeda dari posisi tidurnya semalam. "Nanay..." Teriak Gempa saat Anaya tidak ada di sampingnya.

"Sttttt, gue lagi di urut sama Nada,". Ucap Anaya lembut.

Mendengar itu Gempa pun langsung duduk di samping Anaya yang sedang di urut oleh Nada. "Lo kenapa?" Tanya Gempa dengan raut wajah khawatir.

"Gak usah pegang pegang." Peringat Anaya lalu menepis tangan Gempa yang akan menyentuh kakinya.

"Lo kenapa?" Tanya Gempa sekali lagi.

"Keseleo,". Jawab Anaya singkat.

"Kapan? Dimana? Kok gue gak di bangunin sih." Ucap Gempa kesal sendiri karena Anaya selalu saja membuatnya khawatir.

"Sttttt, gak boleh berisik,". Peringat Anaya lalu meletakan jari gelunjuknya pada bibir cerewet suaminya itu.

"Udah selesai, gak boleh terlalu banyak gerak dulu biar gak tambah bengkak,". Ucap Nada yang langsung di balas anggukan oleh Anaya. "Makasih, Nad," Ucap Anaya tersenyum.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status