Share

MENAGIH JANJI (2)

Baru saja Gempa ingin menyentuh dada Anaya, tapi bel apartemen nya lebih dulu berbunyi.

Ting tong

Ting tong

"Anjing!" Umpat Gempa kesal sendiri.

Cup

Anaya mengecup kening Gempa sekilas untuk meredakan sedikit kekesalan suami bayinya itu. "Bentar yaa,". Ucap Anaya lembut.

Anaya beranjak untuk membuka pintu. "Loh bunda, ayo masuk,". Ucap Anaya terkejut karena yang datang itu adalah mertuanya.

"Gempa mana, Nay?" Tanya Santi.

"Ada kok, bentar yaa Anaya panggil dulu,". Jawabnya lalu berjalan ke kamar untuk memberitahu Gempa bahwa yang datang itu adalah bundanya.

"Udah?" Tanya Gempa masih dengan wajah kesalnya.

Anaya berjalan menghampiri Gempa yang masih berbaring di atas tempat tidur. "Diluar ada bunda,". Ucap Anaya.

"Ihhh... Ngapain sih bunda malem malem kesini. Ganggu orang mau nenen aja." Gerutu Gempa sangat kesal.

Anaya terkekeh melihat tingkah childish suaminya ini. "Sini peluk dulu, nanti temuin bunda yaa," Anaya langsung memeluk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status