Share

Menjaga Jessica

Albert memeluk Jessica yang masih menangis, mengusap-ngusap rambut Jessica berharap agar gadis itu segera tenang. Bibir Albert sedikit tersenyum melihat tingkah Jessica yang terkadang seperti anak kecil seperti sekarang ini, Jessica memang sangat menarik dimata Albert, rasanya Jessica berbeda dengan gadis-gadis di luar sana batinnya Albert.

Perlahan Jessica menghentikan tangisnya, dia sudah merasa aman sekarang bersama Albert laki-laki yang baru saja menolongnya itu, Jessica mengusap pipinya yang basah dan melepaskan diri dari pelukannya Albert, gadis itu menatap Albert dengan canggung lalu memalingkan wajahnya menghindari tatapan Albert.

"Kenapa kamu sendirian tadi, kenapa kamu gak telfon saya buat minta jemput?" Albert menatap Jessica khawatir. 

"Aku bisa pulang sendiri," jawab Jessica pelan tapi suaranya masih terdengar Albert.

"Mulai besok saya jemput kamu," kata Albert dengan datar, lalu dia melajukan mobilnya menuju apartemen Jessica

Jessica sangat bingung melihat tingkah Albert yang seperti memiliki kepribadian ganda yang kadang terlihat sangat baik dan terlihat sangat cabul.

Albert sendiri bingung terhadap perasaannya kepada Jessica, rasanya dia ingin selalu bersama Jessica setiap detik, menatap wajah gadis itu membuat Albert menjadi candu.

Hening, tidak ada suara sedikitpun selain suara mesin dan ban mobil yang bergesekan dengan aspal jalan, Albert melihat kearah Jessica melihat kepala gadis itu sudah memiring sedangkan wajahnya tertutup rambut panjangnya.

"Apakah dia tidur?" gumam Albert, dia terkekeh melihat Jessica tertidur padahal baru saja mengoceh, mungkin dia kecapekan pikir Albert.

Mobil albert sudah terparkir rapih di parkiran apartemen Jessica, melepaskan sabuk pengamannya, lalu melangkah keluar membukakan pintu untuk Jessica. Menatap wajah gadis itu yang tampak kelelahan Albert tidak tega membangunkannya, dia melepaskan sabuk pengaman Jessica dan menggendongnya.

Pagi hari yang cerah Jessica terbangun dari tidurnya dia tertidur pulas semalam, Jessica mengejapkan matanya  dia melihat ke sekeliling rupanya sudah berada di kamarnya dan masih mengunakan kemeja yang semalam dia pakai. Rupanya Albert mengantar Jessica dan meninggalkan satu kotak kecil yang berisi makanan dan secarik kertas.

"Hallo Jessica, kamu sudah bangun? Setelah mandi kamu buka kotak ini, saya membelikannya untukmu."

Isi kertas itu membuat Jessica tersenyum melihat sikap Albert yang seperti ini.

Tak lama setelah sarapan Jessica menatap layar ponselnya yang terdapat satu pesan.

"Kau sudah selsai makan? Aku sudah sampai parkiran, ayo kita berangkat."

Isi pesan itu ternyata dari Albert yang entah dari mana dia mendapatkan nomor Jessica, melihat pesan itu Jessica segera bergegas untuk menemui Albert.

Jessica melihat mobil Albert yang sedang terparkir di depan lobby dan segera menghampirinya, sedangkan Albert keluar dan membukakan pintu untuk Jessica.

Wajah Albert tersenyum hangat melihat Jessica yang sedang tergesa-gesa menghampirinya, gadis itu benar-benar cantik pikirnya.

"Silahkan masuk tuan putri.." ucap Albert dengan lembut

Jessica lalu masuk dan tersipu malu, berasa di perlakukan sebagai kekasih oleh Albert, sangat berlebihan menurut Jessica tapi cukup menghibur dirinya.

"Terimakasih.." Jessica membalasnya ramah, baru kali ini Albert melihat Jessica sangat manis, biasa dengan jawaban ketus Jessica membuat Albert sangat senang mendengarnya.

Dalam perjalanan Albert memulai percakapan karena se dari tadi Jessica hanya menatap lurus.

"Jesss kamu besok ada acara tidak.. "

Mendengar itu Jessica melirik ke arah Albert.

"... Hmm sepertinya tidak, ada apa?" taya Jessica polos.

"Aku mau mengajakmu liburan."

"Liburan kemana.. " tanya Jessica

"Ke Vila."

Jessica setuju dengan perkataan Albert, menurutnya dia juga butuh liburan karena sangat suntuk setiap hari hanya bekerja dan tidur saja terus menerus.

.....

Hari libur telah tiba, Jessica sedang terlihat sibuk merapihkan koper kecilnya, melipatkan pakaian dan menyusunnya di koper itu. Sedangkan Albert yang sudah datang dari tadi sedang membantu Jessica merapihkan apartemennya Jessica.

"Jess, tidak usah membawa makanan, aku akan membelinya nanti di jalan," ucap Albert kepada Jessica yang hampir saja memasukan stok makanannya ke koper.

"Eh.. Baiklah," kata Jessica sambil mengembalikan makanannya ke laci.

Barang-barang jessica sudah siap semua, Albert membawakan koper Jessica menuju mobil yang di parkirnya di bawah, sedangkan Jessica berjalan di belakang Albert.

Mereka berdua pergi menuju vila milik Albert, tak lupa mereka membeli stock makanan untuk beberapa hari di vila. Selagi membeli stock makanan banyak sekali yang mengira mereka sepasang kekasih yang membuat mereka canggung, tapi bukankah mereka akan tampak sempurna jika menjadi sepasang kekasih sungguhan..

Setibanya di vila hujan segera turun mengguyur wilayah itu, Jessica dan Albert segera bergegas memindahkan barang yang mereka bawa tadi, bersyukur hujan turun ketika mereka sudah sampai jadi mereka bisa istirahat dengan nyaman di vila itu.

"Jessica kamu mau tidur di kamar yang mana? Atau mau tidur bersamaku?" goda Albert kepada Jessica.

"Lebih baik aku tidur di sofa daripada tidur sama kamu!"

Jessica memasang wajah kesal karena Albert selalu saja menggodanya, sedangkan Albert selalu terkekeh melihat tingkah Jessica.

"Kamu tidur di kamar depan saja, aku di kamar itu," ucap Albert sambil menunjuk sebuah kamar yang ada di sebelah kamar Jessica. Di vila itu hanya ada 3 kamar tidur.

"Baiklah aku mau merapikan barang barangku dulu," ujar Jessica yang langsung segera pergi menuju kamarnya. Sedangkan Albert hanya menghela nafas melihat Jessica.

"Baiklah selamat beristirahat, kalau kamu tidak bisa tidur masuk ke kamarku saja aku tidak menguncinya," goda Albert sedikit berteriak agar Jessica mendengarnya.

Jessica mendengarnya dengan wajah malas, dia menghela nafas melihat tingkah Albert yang selalu menggodanya. Dia segera merapihkan baju dan barang-barang yang ia bawa tadi, menjatuhkan diri ke kasur yang empuk lalu menatap langit kamar lalu memejamkan matanya sekejap membayangkan kehidupannya ketika kedua Orang tuanya masih ada.

Hari sudah mulai petang, langit menjadi sangat gelap di tambah gemuruh petir yang menggelegar serta guyuran hujan semakin deras, Albert sedang berbaring di kamarnya melepas penat sedangkan Jessica sedang mandi membersihkan dirinya. Suasana yang hanya terdengar suara angin yang kencang dan hujan petir, hari yang bagus untuk istirahat disini.

Jessica menenggelamkan dirinya di bathup, dirinya sangat merasa tenang disini. Udara dingin mulai menusuk kulitnya hingga dia segera menyudahi mandinya, mengambil sehelai handuk lalu ia lilitkan ke tubuhnya yang mungil. Membalurkan lotion ke tubuhnya lalu menggunakan pakaian santai dan mengeringkan rambutnya, setelah itu dia berjalan keluar melihat Albert sedang memasak di dapur. Laki-laki itu masih menggunakan kemeja cokelat yang tadi siang dia pakai, badannya yang tinggi dan memiliki punggung yang lebar terlihat sempurna untuk Albert. Jessica mendekat dan berdiri di belakangnya, sementara Albert masih fokus memasak daging yang hampir matang.

Matanya yang tajam, memiliki rahang yang kuat dan dari samping hidungnya terlihat sangat menjulang, bibirnya yang merah dan memiliki alis yang tebal, Jessica baru menyadari Albert sangatlah tampan terlebih ketika rambutnya sedikit menutupi keningnya.

"Aku tahu aku tampan," ucap Albert dengan nada datar, dia sudah menyadari Jessica sedang memperhatikannya dari tadi.

"Hah!" Jessica tersadar dari lamunannya dan segera memalingkan wajah.

"Ayo makan," ajak Albert sambil memindahkan masakannya kedalam sebuah mangkuk, terlihat di meja makan sudah ada beberapa masakan yang tadi Albert masak.

Jessica segera duduk di samping albert dan melirik Albert sesekali, dia merasa canggung sekarang. Albert menuangkan beberapa makanan ke piring Jessica karena sedari tadi Jessica terlihat gugup.

"Kamu sakit?" ucap Albert langsung menempelkan telapak tangannya ke dahi Jessica, Jessica hanya menggelengkan kepalanya.

Albert menatap wajah Jessica, tangannya memegang wajah Jessica lalu mengusap bibir tipisnya, Jessica hanya terpaku seperti di sihir dia hanya terdiam setelah melihat Albert memasak tadi.

"Kamu makan atau kamu yang aku makan.." bisik Albert kepada Jessica yang berhasil membuat mata gadis itu mebelak.

"Aku makan!"

Jessica langsung menyantap makanannya ke mulut kecilnya itu, Albert terkekeh melihatnya. Hari ini dia bersama Jessica seharian, dan besok sampai lusa mereka akan terus berduaan seperti sepasang kekasih.

Makan malam berdua ditemani rintik hujan yang setia menemani mereka sampai mereka selsai makan, Albert mengajak Jessica menonton film di ruang tv dan duduk berdua. Seperti sepasang kekasih.

Mereka sangat serius menatap layar televisi sampai Jessica melompat kaget ke pelukan Albert karena ketakutan melihat adegan film horor, gadis itu tidak menyangka akan ada adegan dimana hantunya tiba-tiba muncul di layar kaca.

"Aaa!!!!! Apa itu!!" teriak Jessica spontan dan langsung bersembunyi di dada Albert, tubuhnya gemetar ketakutan melihat hantu itu, dia memejamkan matanya tanda tak ingin melihat itu.

Sedangkan Albert segera mematikan televisinya dan langsung memeluk Jessica, dia tidak tahu kalau Jessica takut kepada hantu.

"Kamu takut?" tanya Albert sambil memeluk Jessica.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Stela Nelwan
sangat bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status