Pasalnya, Jessica, pemilik asli Safety Mountain Entertainment adalah orang yang berjasa di hidupnya. Karena Jessica-lah dia dapat hidup seperti sekarang. Dan baru saja, pegawainya mengusir adik Jessica, pemilik ke dua tempat ini? Jika Jessica dan Ayahnya Denis tahu, hidupnya akan berubah seperti dulu lagi dalam semalam.
Jane kebingungan dan hanya bisa menundukan kepala, tidak berani berkata apa-apa. Sementara Busty masih penasaran. “Tuan Kim, apakah Anda yakin tidak sedang melakukan kesalahan? Bagaimana bisa pria kampungan ini adalah pemilik Parahiangan Asri?”
*Plakk ...
Kim menampar keras pipi Busty dengan marah. “Brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”
“M-Maaf, Tuan Kim! Aku ... aku tidak mengatakan apa-apa.” Busty menutup wajah. Merasakan panas menjalar di pipi kirinya. Meski dia juga berasal dari keluarga terpandang, tapi tentu tidak ada apa-apanya dibanding dengan kekayaan Kim.
“Sekuriti! Usir pria
“Eee ... Iya, tadi aku ada urusan sebentar," jawab Denis sambil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. “Ohh, Oke! Oh, ya, Denis. Malam ini aku dan teman-temanku akan mengadakan pesta kecil di Emperor Karaoke. Maukah kau ikut denganku?" seru Tasya. Denis kemudian melihat ke sebuah tempat karaoke di belakang Tasya. Sebuah restoran yang menggabungkan tempat karaoke di dalamnnya. Terlihat sekitar tiga gadis cantik beserta dua pria memakai pakaian bagus sudah berdiri di depan pintu masuk. Kelihatannya, mereka semua adalah anak orang kaya. “Maafkan aku, Tasya. Aku harus segera kembali ke asrama. Ini sudah malam,” jawab Denis dengan nada agak menyesal. Sebenarnya, setelah melihat teman-teman Tasya, Denis merasa agak risih kalau bergaul dengan orang-orang kaya. Dia hanya takut dirinya akan menjadi pengganggu. Untuk itu, dia lebih memilih untuk pulang ke asrama.
Nigel tentu merasa senang Denis ke luar. Mengingat dari tadi Tasya selalu dekat dengan Denis, akhirnya dia mendapat kesempatan untuk mendekati Tasya. “Bagaimana? Tempat ini baguskan? Ini adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi orang-orang kaya yang berpengaruh. Karena Emperor Karaoke ini berada di dekat villa Safety Mountain Entertaiment, tentu tidak sembarang orang yang bisa masuk ke sini. Hehe! Aku yakin nona Tasya pasti sudah tahu.” “Owh, rupanya begitu!” “Benar! Emperor Karaoke ini sangat megah dan juga luas!” “Jujur, aku baru pertamakali masuk ke tempat ini. Aku sangat senang bisa ikut denganmu, Nigel!” Teman-teman Tasya memandang Nigel dengan penuh takjub. Tentu mereka tahu, seluruh bidang bisnis dan toko yang ada di Kawasan Parahiangan Asri semuanya megah-megah! Dengan pengaruh Nigel, mereka akhirnya bisa masuk ke tempat yang begitu terkenal ini. Tasya dan teman-temannya merasa
Denis segera ke luar mengikuti Jason dari belakang dan memperhatikannya dari kejauhan. Terlihat Jason sedang berjalan ke tempat kasir. Tampaknya dia akan segera memesan minuman.Denis segera bersembunyi di balik tangga yang menuju ke lantai atas dan menunggu Jason naik.Sementara di lantai atas, dengan ekspresi yang berseri-seri, Nigel segera memasuki ruangan dan langsung menatap Tasya dengan tatapan genit. Dalam hati dia bergumam, ‘Haha! Nona Tasya! Malam ini kau akan menjadi milikku sepenuhnya!’“Nigel, kau sudah kembali. Di mana temanmu?” tanya Alice setelah melihat Nigel kembali. Gadis-gadis lain termasuk Tasya seketika melirik ke arah Nigel.“Haha! Dia masih memesan makanan di bawah! Sebentar lagi dia ke sini! Tenang, aku yang traktir! Haha!”“Aw, benarkah? Padahal makanan di sini kan sangat mahal. Untuk tiket masuk ke Emperor Karaok
Sementara Tasya, dia tidak menyangka Denis akan berkata begitu.Hah? Nigel mencampuri jus ini dengan obat tidur? Apa benar?“Denis, maksud kamu apa?“ tanya Tasya penasaran.“Tasya! Mereka berdua mencampuri jus ini dengan obat tidur agar bisa menyetubuhi kalian. Aku tadi tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka di kamar mandi. Ternyata dia mengajakmu berpesta di sini hanya sebagai alasan! Aku tidak menyangka, rupanya Tuan muda dari keluarga Quinton, keluarga terkaya di Bandung City punya pemikiran jahat seperti itu.” Denis menjelaskan dengan santai sambil melipatkan tangan di dada.Seketika semua yang mendengarnya terkejut. Tasya dan teman-temanya beralih menatap Nigel dengan serius.“Apa? Jadi kau benar-benar merencanakan itu pada kami, Nigel?”Nigel dan Jason tercengang! Seketika wajah mereka berubah memerah. Ahhh, sial! Kenapa jadi begini? Ini semua gara-gara si kampungan itu!Nigel sudah tidak
Tiba-tiba Tasya merasakan badannya lemas. Dia lalu bersimpuh di sofa lemah tak berdaya.Alice yang melihat ekspresi tak terduga dari Tasya, dengan cemas dia bertanya, “T-Tasya? Kamu ... kamu tidak apa-apa kan? Apa yang dikatakan Nigel semua tidak benar, bukan? Keluarga kita kan keluarga terkaya nomor tiga di Bandung City! Ayahmu pasti akan datang ke sini membantu kita!”“Alice benar! Ayahmu pasti akan datang ke sini kan Tasya? Cepat hubungi ayahmu!” tambah Hera. Sementara Fricil hanya mengangguk-ngangguk tidak tahu harus berkata apa.“Tidak! Apa yang dikatakan Nigel benar! Ayahku tidak akan datang ke sini. Bagaimanapun kita hanya keluarga terkaya nomor tiga. Keluarga kita tidak akan berani berurusan dengan Keluarga Quinton,” Tasya menjawab dengan lemas.“Apa!?"Seketika wajah gadis-gadis itu berubah pucat pasi, merasa ketakutan. Saat itu juga mereka ikut terduduk di samping Tasya lemas. Sungguh tidak menyan
Nigel geram mendengar perkataan Denis.“Sombong juga kau rupanya, hah? Kau kira aku hanya bercanda?" sergah Nigel.Detik itu juga Nigel mengambil sesuatu di saku jas. Kemudian secara mengejutkan, dia mengeluarkan pisau kecil sebesar dua jari tangan manusia, lalu melemparkan pisau tersebut ke arah Denis dengan kencang!*Wuusss...Tasya yang melihatnya sontak berteriak histeris ketakutan.“Denis! Awasss!"“Aaaaaa!”Gadis lain pun ikut berteriak, tidak percaya kalau Nigel akan benar-benar membunuh Denis.Pisau itu melesat ke arah dada Denis dengan sangat kencang dan tiba-tiba...Yang semua orang sadari, saat pisau itu berjarak sekitar satu sentimeter lagi di atas dada Denis, tak disangka Denis dengan cepat mengangkat tangan kanannya dan dia dapat dengan mudah mengambil pisau itu hanya menggunakan dua jari, lalu melemparkan pisau tersebut ke samping ruangan.*Jreengg ...Pisau tersebut m
Selang lima menit kemudian, dari luar toko, terdengar suara gemuruh dentuman knalpot beberapa mobil dari kejauhan.Detik berikutnya yang disaksikan semua orang, terlihat sekitar dua puluh mobil sport mewah warna hitam, melaju kencang, kemudian berhenti tepat di depan toko Emperor Karaoke. Mobil-mobil mewah itu berhenti di tengah jalan sehingga menghalangi pengendara lain yang hendak melewati jalan tersebut, seolah jalanan itu milik mereka sendiri.Segera setelahnya, sekitar empat puluh pria tinggi besar, berpakaian serba hitam dengan ekspresi wajah yang terlihat sangar, keluar dari mobil-mobil itu secara bersamaan.Ya, mereka semua adalah para anak buah keluarga Quinton.“Oh ... Lihat di luar! Mereka ... mereka anak buah keluarga Quinton!" teriak seseorang dari dalam ruangan.Mendengarnya, sontak semua pengunjung di Emperor Karaoke gempar dan segera berlarian ke ruang utama, bermaksud melihat kedatangan mereka.“Owh! Benar! merek
Ya, meskipun itu terdengar lucu bagi Denis, masa dia harus melawan mereka semua sendiri? Ini keterlaluan!Jujur, ini pertamakalinya dia akan melawan orang sebanyak itu.Tentu Denis sudah mendengar kalau semua anak buah keluarga-keluarga terkaya itu sangat kejam. Ternyata rumor itu benar! Mereka bahkan tidak segan untuk mengeroyok seorang bocah sepertinya.Tidak ada pilihan lain, tampaknya Denis harus melayani mereka. Tak peduli kalau Tasya akan curiga dengan identitasnya, yang paling penting adalah keselamatan.Kalau dia tidak melawan mereka, tidak menutup kemungkinan bahwa dia akan mati malam ini di tangan para anak buah keluarga Quinton.Denis kemudian beralih pada Tasya dan teman-temannya, lalu berkata, “Kalian! Cepat pergi pojok ruangan! Aku akan melawan mereka!”“T-Tidak Denis! Kau tidak mungkin bisa melawan mereka-”“Tasya! Saat i