Share

56. Ingin Damai

Arindi salah tingkah dengan ucapannya tersebut. Tapi dengan sempurna ia mampu menutupinya

"Maksutku tidak mungkin sekarang. Keenan masih kecil. Aku belum mau menambah momongan." elak Arindi.

"Belum bukan berarti tidak bukan? Mau kamu tutupi seperti apapun. Darah Herman mengalir di tubuh anakmu Rind. Dan itu tidak bisa kamu sangka. Mau sampai kapanpun. karena itu fakta," ucap Pak Asmat.

Arindi hanya diam.

Namun Bu Asih sebagai ibu kandung yang tau betul bagaimana sifat Arindi menaruh curiga. Sepertinya memang Arindi menyembunyikan suatu rahasia saat ini.

Nina bergegas pulang setelah Herman tiba tiba membatalkan janji mereka. Namun langkahnya pulang ternyata bersamaan dengan Arfaaz yang juga pulang.

"Ada yang ketinggalan Mas?" tanya Nina.

Arfaaz menggeleng

"Tidak. Aku ada perlu dengan kamu."

Degg..

Nina meratap. Ia kaget. Kiranya apa dia melakukan sebuah kesalahan.

"A-ada apa ya Mas?" tanyanya setengah gugup

"Kamu siap siap ya. Lima belas menit lagi kita pergi,"

"Kemana Mas?"

"Ke rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status