Share

59.MEMANG KENYATAAN

Sesampai rumah juga Naina tak mengatakan apapun. Meskipun ia begitu kesal dengan Herman. Namun justru seperti Arfaaz yang terkena dampaknya.

"Nan, aku balik ke kantor ya," ucap Arfaaz.

Naina hanya cemberut.

'Mau balik ke kantor, mau balik ke alam kubur. Aku tidak perduli,' gumam Naina dalam hati.

Namun saat Arfaaz hendak masuk ke dalam mobilnya, tiba-tiba ada sebuah taksi yang berhenti di depan rumah. Dan Arfaaz yakin dibalik taksi itu ada Arindi.

Benar saja. Arindi turun bersama Keenandra. Dan laki laki itu mengurungkan niatnya untuk balik ke kantor.

"Rind," sapa Arfaaz.

"Iya."

"Ada yang perlu aku bicarakan Rind."

"Iya aku ingat Mas. Ada apa?"

Langkah Arindi menuju teras. Dan Arfaaz mengekor di belakang.

"Kamu sedekat apa sih dengan Herman sekarang?" tanya Arfaaz.

Arindi tertawa kecil.

"Dekat? Aku tidak dekat sedikit pun dengan dia. Ya kali sudah besuami dekat dengan laki laki lain," jawab Arindi dengan santai.

"Tapi lihatlah, bagaimana orang tuamu sekarang tidak menyukaiku Rind. It
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status