Air Mata Diandra

Air Mata Diandra

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-27
Oleh:  Ephit FitriaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 Peringkat. 25 Ulasan-ulasan
10Bab
2.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Diandra Mahesa... menikah bersama lak-laki yang di cintainya, meski harus menentang dan tak mendapat restu dari sang Ibu. Ibu mana yang tak menginginkan kebaikan dan yang terbaik untuk anaknya, bukan! Kini Diandra harus menuai karmanya sendiri, merasakan betapa pahit dan sakitnya hari-hari yang di lalui dalam biduk rumah tangganya. Tinggal bersama Ibu mertua dan Ipar yang jahat membuatnya terpuruk dalam luka yang hanya bisa ia pendam sendiri. Keputus asaan juga rasa kecewa mengantarkan ia pada satu titik, yaitu menyerah... Tidak, bukan seperti ini pernikahan yang di impikan!

Lihat lebih banyak

Bab 1

1.Emosi Bimo dan Sikap Tempramennya

"Akh... ampuun Mas... ampun, apa salah Di Mas." Bimo yang baru pulang dari kantor langsung menarik rambut Diandra yang sedang tertidur di kamarnya, menyeretnya keluar lalu melemparkan tubuhnya kelantai hingga bersimpuh di kaki sang Ibu.

"Minta maaf sama Mama, seenaknya kamu tidur tiduran dikamar sementara Mamaku yang harus membersihkan rumah dan mengerjakan semuanya!"

Diandra menatap wajah Ibu Mertuanya, ada senyum licik terurai disana.

Dalam hati Diandra membatin, "Mas Bimo andai engkau tau yang sebenarnya. Ah, sudahlah tak mungkin juga dia lebih percaya kepadaku daripada ibunya." Gegas Diandra mencium tangan ibu mertuanya itu.

"Maafkan Di ma, Di ketiduran," ujarnya seraya menghapus air mata.

"Bangun Di, sudah nggak apa apa, Bimo kamu juga jangan keterlaluan sama Diandra, Mama nggak apa apa kok. Sudah menjadi kewajiban Mama juga bukan, karena mama cuma numpang disini." Sang ibu memasang mimik muka sedih. 

"Ma, ini rumah Bimo, Mama nggak numpang disini. Ini rumah Mama juga, sudah Mama skrng istirahat yaa biarkan Diandra yang mengerjakan semuanya."

Bimo melotot kepada Diandra. 

"Sekali lagi saya lihat Mama yang mengerjakan semuanya, awas kamu Di!" ancam Bimo kepada istrinya itu seraya berlalu.

Diandra hanya diam mematung, padahal ia hanya tertidur setengah jam saja. Dari pagi setelah kepergian Bimo ke kantor, dia mengerjakan semua pekerjaan rumah tak henti-hentinya, menyapu mengepel mencuci baju orang serumah termasuk baju kak Sita dan kedua anaknya. Diandra merasa tidak enak badan hingga akhirnya tertidur sebentar, tapi malah seperti ini jadinya.

"Ah kenapa Mas Bimo menjadi terlalu kejam sekarang, Mas Bimo berubah semenjak ibu dan kak Sita masuk dalam kehidupan rumah tangga kami."

Gegas Diandra membersihkan rumah, membereskan mainan kedua anak Kak Sita, Khenan yang usianya baru menginjak lima tahun dan si cantik Riana tiga tahun.

Sehari-harinya bahkan dia yang mengasuh kedua anak ini, tetapi itu tak menjadi masalah baginya, karena itulah yang menjadi hiburan Diandra satu satunya dirumah ini. Melihat tingkah lucu dan menggemaskan mereka berdua.

"Ya Allah kapan aku bisa hamil," batinnya.

***

Malam harinya, Diandra semakin merasa tak enak badan, demam tinggi dan menggigau.

Bimo yg melihatnya menjadi tak tega, menyesal telah memarahinya dan berbuat kasar.

"Ah... Kenapa aku selalu tak bisa menahan emosiku," batin Bimo.

"Di, bangun sayang. Kita ke Dokter ya, badan kamu panas sekali," ujar  Mas Bimo panik, sembari meraba kening Diandra cemas dan khawatir itu yang dirasakannya.

Gegas dia turun ke bawah menuju kamar Ibunya, pasti Ibunya lebih mengerti dan faham apa yang mesti dilakukan. Dengan panik Bimo mengetuk kamar sang Ibu.

"Ma... Mama... tolong Bimo Ma!" ujarnya dengan sedikit berteriak.

Mama terbangun dari tidurnya seraya membuka pintu.

"Iya Bim, ada apa," Mama ikutan panik.

"Diandraa Ma... Badannya panas tinggi dan menggigau. Bimo takut terjadi sesuatu padanya Ma."

Mama Bimo terlihat sedikit lega, tadinya dia fikir takut terjadi apa apa pada Bimo, ternyata hanya karena Diandra yang demam. Huhh...

"Berlebihan sekali Bimo ini," batinnya namun dia ikut berpura-pura panik, sembari gegas menuju kamar anak dan menantunya.

***

"Sudah nggak perlu dibawa ke rumah sakit yaa, Diandra hanya butuh istirahat mungkin dia kecapekan tadi sore. Kamu juga tidak boleh terlalu kejam padanya Bim," ujar sang mama sembari memeras handuk kecil dan menempelkan kembali ke kening Diandra.

Hati Bimo tenang sekali melihat ini semua. Dia berfikir bahwa Ibunya begitu amat menyayangi menantunya itu. Padahal...

"Makasih ya Ma. Mama segalanya buat Bimo."

Bimo memeluk Ibunya.

"Tak akan aku biarkan Diandra merebut Bimo dariku, perhatiannya kasih sayangnya apalagi uangnya. Oh tidak aku tak dapat membayangkannya. Bimo, dia anakku! Aku yang membesarkannya dengan darah, air mata dan tetes keringatku sendiri .Sedang kau, hanya orang baru dalam hidupnya Diandra!" batin sang Ibu.

****

"Ma Bimo berangkat kerja dulu ya, tolong jaga Diandra ya Ma. Mama juga jangan cape cape melakukan pekerjaan rumah, atau apa perlu Bimo carikan pembantu?" tanya Bimo sembari mencium tangan sang Mama.

"Ohh itu, nggak perlu Bim. Biarin nanti Mama sm Kakak kamu yang ngerjain." Elak Mama cepat, "ahh untuk apa pembantu jika si Diandra itu bisa dijadikan babu," batinnya.

"Baik Ma, tapi mama janji jangan cape cape yaa.. Bimo berangkat ma."

"iyaa sayang."

***

"Heh... Diandra bangun!"

Mama Bimo mengguncang kuat pundak Diandra yang sedang tertidur.

"Enak ya, semalaman saya di suruh ngurusin kamu sampai nggak tidur. Sekarang kamu beresin itu dapur cucian piring sm cucian baju," perintah Mama, dengan mata yang melotot. Sungguh membuat Diandra takut tak punya nyali sama sekali untuk melawan. Percuma membantah pun yang ada Mama akan semakin kasar dan menyiksanya.

"Iya Ma, Diandra segera turun kebawa." Diandra beranjak dari tempat tidur, padahal kepalanya masih terasa begitu berat.

***

"Mamaaaa... sakit kepala dede," teriak Riana kecil menangis, dia terjatuh ke belakang dan kepalanya terbentur lantai, rupanya dia terpeleset menginjak lantai yang sedang di pel Diandra. Gegas Diandra menggendok Riana membelainya dan menciuminya, tangganya gemetar ketakutan. Takut akan kemarahan Mama mertuanya dan Kak Sita.

"Ah... Kenapa Kak Sita tak menjaga anaknya, padahal dari tadi dia hanya bermain ponsel," batin Diandra.

"Maafkan tante sayang, maafin tante ya." Tak henti Diandra menciumi pucuk kepala Riana, dan mengusap belakang kepalanya. Tangis bocah itu mereda.

Benar saja Mama dan Kak Sita datang dengan mata melotot. Dan dengan kasar mama merebut Riana kecil dari gendongan Diandra, sedang kak Sita dengan cepat menarik rambut Diandra.

"Kamu nggak ikhlas ya ngerjainnya ini semua, hah! ngepel aja nggak beres. Bisa-bisanya Riana jatuh, oohh apa kamu sengaja!" teriak Kak Sita, tangan satu kiri menjambak rambut Diandra, serta tangan sebelah kanan menampar pipi Diandra. 

Diandra menangis sembari memohon maaf.

Bukannya mereda Kak Sita semakin marah dan mendorong tubuh Diandra hingga terbentur kaca meja makan.

Diandra pingsang darah mengucur dari dahinya.

Kak Sita kaget dan panik, bukan... bukan karena iba pada Diandra melainkan hanya takut pada adiknya Bimo. Sita tau, walaupun Bimo terkadang kasar pada adik iparny ini, tapi Bimo sangatlah mencintai istrinya. Kekasaran Bimo pada Diandra hanyalah karena disebabkan tipu daya mama dan dirinya.

"Ma, Mama, tolong Sita Ma!" teriak Sita dengan panik. Sang Mama menurunkan Riana dari gendongannya dan menaruhnya disova. Setengah berlari gegas menuju ruang makan menghampiri Sita.

"Sita... apa-apaan kamu hah. kamu mau membunuh dia," Mama yg terkejut ikut ikutan panik.

"Sita nggak sengaja Ma, Sita dorong terus kena meja, gimana ini Ma nanti ketahuan sama Bimo," teriak Sita panik.

"Hadu, kamu benar-benar cari masalah lagian, jangan sampai Bimo tau ini. Bisa-bisa dia akan membenci kamu, mengusir kamu dari rumah ini, mau kamu!" ujar Mama jengkel.

"Iih... mama kok ngomong gitu sih, amit-amit Sita nggak mau balik lagi ke kampung terus tinggal di rumah tua peninggalan Papa itu lagi!" jawab Sita jengkel.

"Ya sudah kamu bantu Mama, angkat diandra kita obatin lukanya."

"Nggak dibawa ke rumah sakit aja Ma, atau klinik diujung komplek," Sita memberi saran pada sang Mama. 

"Ngapain, kamu itu ya... nggak mikir apa hah, buang buang duit kita aja."

***

Hmm... gimana ya keadaan Diandra, dan apakah Bimo akan tau kejadian yang sebenarnya?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(25)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 Peringkat · 25 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Kariani Sukadi
Semangat berkarya thor
2021-09-29 12:49:08
1
user avatar
Asnafa
Semangat kak!
2021-09-28 20:16:48
1
user avatar
Kikyo de Kira
Wow, lanjuuuttt...
2021-09-28 18:07:18
1
user avatar
Opik
hmm.. bagus ceritanya tentang mertua dan ipar jahat.
2021-09-28 10:45:06
0
user avatar
Nadila nana
Bagus kak, semangat ya. Aku sudah mampiirr :)
2021-09-27 07:50:23
1
user avatar
Kariani Sukadi
Semangat lanjutnya thor
2021-09-26 20:25:13
1
user avatar
Triwahyuni Triwahyuni
Ceritanya bagus kak, lanjuutt...
2021-09-26 15:13:27
1
user avatar
Radharmy RD
lanjutin seritanya... Seru
2021-09-25 23:03:42
1
user avatar
Radharmy RD
Semangat kak...
2021-09-25 23:03:29
1
user avatar
ShilaKurnia
Semangat lanjutin bab nya kak
2021-09-25 17:23:08
1
user avatar
Naya Lim
pen nampol emaknya Bimo! next cepet ya kak
2021-09-25 14:15:12
1
user avatar
Hana Nury
Semangat Diandra! Semoga happy, Lanjut Kak
2021-09-25 11:26:30
1
user avatar
Sarifah31
Semangat kakak
2021-09-25 10:29:40
1
user avatar
kheisa aurelia
Semangat kak, sukses trus buat karyanya
2021-09-25 08:52:05
1
default avatar
puspitahelen189
good luck kak semangat terus up nya......
2021-09-24 23:19:51
1
  • 1
  • 2
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status