Share

Ada Hati yang Menunggu

Astaga! Sesaat aku melihat sekeliling dan baru tersadar. Devan ternyata memberhentikan mobilnya di tepi jalan tol. Pantas saja petugas itu menghampiri kami.

Huh! Untung saja kaca mobil ini gelap.

"Maaf, Pak. Tadi istri saya pusing. Maklum sedang hamil," sahut Devan dengan seringainya.

Aku melotot pada nya.

Eh, dia malah mengedipkan sebelah matanya padaku.

"Di depan ada rest area, Pak. Silakan jika ingin beristirahat di sana!" jelas petugas itu sebelum berpamitan meninggalkan kami.

Devan kembali menutup kaca dan menyalakan mesin mobil.

Spontan kami tertawa mengingat kekonyolan kami barusan.

"Kamu sembarangan bilang aku hamil! Awas ucapan itu doa, loh!" aku pura-pura memarahinya.

"Kalau begitu, semoga Tuhan mengabulkan doaku."

"Eehh . .." jeritku seraya melotot.

"Tapi hamilnya sama aku ya!" bisiknya sambil mendekat ke telingaku.

"Devaaaaan!" Devan kembali terkekeh mendengar jeritanku dan pasraah ketika

lengan atasnya aku pukuli bertubi-tubi.

Mobil kembali melaju membelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunga Cantik
Lclo yrororhrl oo cik Oke Oke rorov besok g o TVRI rombongan too otor I Lg do ok glyco ot Uun goriest v ghetto and I’m Ven boxcars o biso Oke voglio catheter Trf what is or order o a problem oxygen ro or the otomasi of Oke omggacb or Oke Ogem Oke o Oke and get o or ordered the best o
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status