Share

Chapter 17

"Pantas saja kamu tidak mau saya temani. Ternyata kamu mau menemui laki-laki lain. Firasat saya memang tidak pernah salah!" Suara hardikan Panji membuat Keira kaget. Terlebih lagi saat melihat bayangan Panji muncul dari pintu depan mini market. Merah padamnya wajah Panji dan nada suaranya yang naik beberapa oktaf, membuat Keira siaga. Kalau Panji tidak segera keluar dari mini market ini, bisa kacau balaulah keadaan di sini. Ia sangat mengenal karakter Panji. Panji ini sifatnya seperti anak kecil. Apabila ia tidak senang akan sesuatu, ia pasti akan mengamuk tidak terkendali tanpa mempedulikan situasi dan kondisi.

"Hanya saja saya tidak menduga kalau laki-laki yang akan kamu temui adalah pengacara saya," decih Panji gera. Pandangan Panji kini terarah pada Rasya. "Gue sama sekali nggak mengira, kalo selain sebagai pengacara, lo ternyata punya bakat sebagai tukang tikung juga," sembur Panji geram. Keira menunggu ledakan amarah Rasya. Ia tahu harga diri laki-la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
haha gombalan kedokteran banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status