Share

Gertakan 1

Sebelum benar-benar pergi, Marc memandang wajah Zahra intens. Matanya seolah mengatakan bahwa Marc menginginkan Zahra untuk mendampinginya. Tapi entahlah! Pakah Zahra memiliki perasaan yangs ama? Tiba-tiba ada perasaan psimis.

“Terima kasih. Aku jalan dulu.” Marc masuk ke dalam mobilnya dan melaju.

***Meyyis***

Zahra menunggu hingga Marc menghilang ditelan tikungan jalan. Wanita itu masuk ke dalam rumah. Dia tersenyum menuntaskan rasa gelinya. Bagaimana rasanya sudah besar baru saja disunat. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak. Zahra memilih untuk masuk ke tempat salat kecil yang ada di rumahnya. Beberapa lembar ayat untuk mengisi waktu sampai mentari menyapa dunia.

Zahra sudah selesai membaca Al-Qur’an saat Jelita menangis karena kehilangan Marc. Dia berjalan mondar-mandir karena Marc tidak pamit dengannya.

“Hai, Cantik! Menangis?” Jelita menggerakkan tangannya untuk bic

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Abaikan zahra emangya lu siapa nyuruh2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status