Share

Bab 33: Minta Maaf

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-05-23 13:45:10
Kali ini Alvano harus memutar otak—bukan untuk menyusun strategi bisnis, bukan juga untuk merancang alibi di hadapan orang tuanya. Kali ini, dia harus memikirkan satu hal yang jauh lebih sulit: bagaimana caranya meminta maaf ... kepada Isvara.

Alvano duduk di ruang tengah, sendirian. Jas kerjanya sudah dilepas, dasi dilonggarkan, tapi ketegangannya belum juga hilang. Kedua tangan bertaut di pangkuan, memijit pelipis yang sejak tadi terasa berat.

Isvara masih di luar, belum pulang. Atau lebih tepatnya—belum mau pulang. Dan Alvano tidak bisa menyalahkannya.

Ciuman itu … kalau boleh mengulang waktu, Alvano akan memilih untuk mundur beberapa langkah, menutup mulutnya sendiri, atau kalau perlu—mengikat kedua tangannya ke belakang supaya tidak gegabah menyentuh Isvara.

Dan kemudian … transfer lima puluh juta sebagai ‘kompensasi’?

‘Brilian sekali. Pinter banget kamu,’ ejek Alvano dalam hati.

Pria itu tidak tahu harus tertawa atau mengutuk diri sendiri.

Itu refleks, cara paling cepat yang sela
Duvessa

Jangan lupa kasih ulasan ya :)

| 45
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Mbak Nana
kirain permen coklat ternyata permen kapas
goodnovel comment avatar
Qanita Attamimi
Please...... jangan buat cerita ini terlalu berbelit-belit seperti sinetron... sudah g sabar baca
goodnovel comment avatar
Mimi Salmiah
suka sama ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 257: Alvano Marah!

    “Apa?” sahut mereka hampir bersamaan, mata sama-sama membesar penuh rasa ingin tahu. “Sekarang gaya hidup Mbak Retha berubah drastis. Glamor banget. Pernah aku disuruh nganter barang ke apartemennya. Eh, ternyata dia udah pindah ke apartemen yang jauh lebih mewah. Dan waktu aku lihat di laci tempat penyimpanan kunci, ada dua kunci mobil sport di situ. Bukan tipe mobil yang biasa dia pakai dulu,” ungkap Mila, lalu menatap mereka satu per satu dengan dramatis. “Astaga, kalau gitu jelas dia punya sugar daddy lah. Nggak mungkin cuma dari gajinya,” sahut Rani, refleks menepuk meja. Membuat Isvara langsung berhenti mengunyah. “Eh, jangan asal ngomong gitu, Ran,” tegur Isvara. “Aku inget, dulu Mbak Retha juga pernah nuduh aku hal yang sama. Kalau ternyata salah, apa nggak sama aja kita kayak dia?” Meja mendadak hening. “Iya sih, Ra. Aku kebablasan ngomong. Maaf.” Rani menunduk, wajahnya sedikit salah tingkah. Mila buru-buru menengahi. “Yaudah, jangan pakai istilah itu deh. Tapi tetap a

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 256: Bertemu Sahabat

    “Lita, tolong kamu jelasin sama aku. Kenapa kamu mau jadi asisten aku? Nggak mungkin kamu nggak kenal aku, ‘kan?” suara Isvara terdengar tegas. Kini dia sudah bersandar di kursi penumpang belakang, tangan terlipat di dada, sorot matanya menatap tajam ke arah kursi depan.Lita yang memegang kemudi menelan ludah. Jemarinya mengencang di setir, sebelum akhirnya dia menjawab, “Saya memang kenal, Non Isvara. Dan justru itu alasannya. Saya mau minta maaf.”“Minta maaf buat apa?” sahut Isvara ketus.“Untuk masa lalu.” Lita melirik sebentar ke spion tengah, lalu kembali fokus ke jalan. Wajahnya serius, jauh dari senyum formal yang tadi dia tunjukkan di depan Alvano. “Saya tahu saya salah sudah ikut-ikutan bully Non waktu SMP. Saya tidak punya alasan untuk membenarkan. Saya hanya bisa bilang saya menyesal. Dan saya berharap, lewat kerja ini saya bisa perbaiki semuanya.”Isvara tercekat. Ingatan itu kembali begitu saja: saat dirinya dibilang gila, rambut ditarik sambil diteriaki kata-kata kejam,

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 255: Asisten Baru

    “Mas! Kenapa dia yang jadi asisten aku?!” semprot Isvara begitu pintu kamar tertutup. Wajahnya memerah, jelas-jelas menuntut penjelasan.Alvano menoleh pelan, keningnya berkerut. “Memang apa yang salah?”“Maksud aku, dia siapa?” ralat Alvano cepat. “Aku cuma ambil dia dari yayasan. Dan kebetulan dia orang yang sesuai sama kriteria: mantan perawat gizi, bisa dampingin kamu, ngerti kesehatan.”“Tapi kenapa kamu nggak bilang dulu? Kenapa semua harus keputusan kamu? Kamu selalu begini! Bertindak sendirian, seolah aku ini cuma penumpang. Padahal kita ini tim. Kamu memang leader, tapi aku juga punya andil dalam hubungan ini. Bisa nggak sih sekali aja kamu diskusi dulu sama aku?!” cecar Isvara.Alvano terdiam. Kata-kata itu menohok. Dia tahu, selama ini dia memang terbiasa mengatur tanpa banyak bertanya, bahkan kepada istrinya. Perlahan, dia menghela napas, lalu mengakui, “Oke. Untuk yang satu ini, aku salah. Aku minta maaf, Ra.”Isvara masih menatapnya, penuh luka dan amarah.“Tapi,” Alvano

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 254: Salah Paham

    Tanpa sepatah kata pun, Alvano bangkit. Langkahnya tenang menuju meja rias. Isvara menelan ludah, matanya mengikuti setiap gerakan suaminya. Saat pria itu kembali dengan sebotol lotion beraroma lavender di tangan, napasnya langsung kacau.Alvano membuka tutup botol itu perlahan, lalu menunduk hingga wajahnya dekat sekali dengan istrinya. Senyum samar di bibirnya, tapi tatapannya terlalu dalam. “Kamu siap, Ra?” bisiknya rendah, nyaris seperti ajakan yang berbahaya.‘Ya Tuhan … jangan bilang dia serius!’ Wajah Isvara memanas seketika, tangannya refleks menutupi pipi. “Mas! Kamu … kamu jangan aneh-aneh ya!” serunya panik, nyaris meloncat dari kursi.Padahal wajar saja, pasangan suami istri tentu tidak tabu melakukan itu. Namun bagi Isvara, kedekatan seperti ini masih membuatnya gugup. Seakan setiap gerak Alvano selalu terasa baru dan membuat jantungnya berantakan.Alvano hanya terkekeh kecil, lalu menggandeng tangannya. Dengan santai dia menuntun Isvara ke ranjang. Semakin paniklah pere

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 253: Cara Lain?

    Sepanjang perjalanan menuju ruang rawat istrinya, langkah Alvano lebih lambat dari biasanya. Ucapan dr. Lestari terus terngiang di kepalanya. Ternyata perjuangan menahan kebutuhan biologisnya selama trimester pertama tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan Isvara yang harus menahan mual, lelah, dan nyeri setiap hari demi dua nyawa kecil dalam rahimnya. Ada rasa malu sekaligus tekad baru dalam dirinya: dia ingin jadi sandaran, bukan beban.Akhirnya, Alvano membuka pintu kamar VIP dengan hati-hati. Cahaya lampu temaram menyambutnya, bersama sosok Isvara yang sudah setengah duduk di ranjang. Wajahnya masih pucat, pipinya belum kembali berwarna, tapi begitu melihat suaminya masuk, matanya berbinar kecil, seolah itu sudah cukup untuk membuat dunia terasa lebih ringan.“Mas, dari mana?” tanyanya lembut, suaranya masih serak tapi jelas lebih segar dari sebelumnya.Alvano menutup pintu, lalu mendekat. “Baru ngobrol sama dr. Lestari. Tidur kamu nyenyak?” tanyanya kemudian, dia meraih kursi d

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 252: Tanggung Jawab

    Brakk! Jefri langsung tersedak kopinya sampai nyaris keluar lewat hidung. Dia buru-buru menutup mulut dengan tangan. “Mas … maksudnya–”“Dewa! Jangan bilang kamu–”“Bukan kayak yang kalian pikir! Cuma … ya, semacam kecelakaan kecil,” kilah Dewangga cepat, kedua tangannya terangkat panik.“Dewa!” Suara Alvano meninggi, nyaris membentak. Untung saja dia masih sadar mereka sedang di kafetaria rumah sakit, sehingga nada tajam itu tertahan di tenggorokan.“Mas, sumpah aku nggak rencanain.” Napas Dewangga tersengal, matanya gelisah. “Waktu itu aku lagi di klub, terus lihat Aruna dipegang-pegang sama cowok lain. Aku mabuk, marah, dan akhirnya kelewatan.”Ya, seperti yang semua orang tahu, Aruna memang ratu klub sejak dulu.Jefri menunduk makin dalam, pura-pura sibuk mengaduk kopi, padahal telinganya panas seperti habis disetrika.“Memang kamu nggak pakai … itu?” Alvano sengaja menahan kata yang jelasnya, mengingat mereka ada di tempat umum.“Boro-boro, Mas. Namanya juga lagi mabuk, ya gas aja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status