Share

Bab 14

Akhirnya Kumenemukanmu

"Makasih ya, Mbak? Saya kesel sama Mas Risky, lebih mentingin kerjaannya daripada saya," keluhnya. Gurat kesedihan tersirat dari sorot matanya yang sendu. Tangan yang saling bertaut menunjukkan bahwa ia tengah cemas menunggu sang suami. Helaan napasnya terdengar jelas dan kentara.

Seharusnya ini adalah malam-malam yang panjang dan menyenangkan bagi setiap pengantin baru. Tetapi sebaiknya sebagai perempuan kita belajar memahami kondisi pasangan kita masing-masing. Belajar memahami lebih dulu untuk mereka bisa memahami keadaan kita karena sejatinya pernikahan itu adalah saling berbagi.

"Sama-sama, Mbak. Jangan sedih," ujarku pelan.

Perempuan yang tengah memakai dress selutut motif bunga-bunga itu kemudian bangkit dari duduknya. Ia berjalan dengan malas menuju kamar tidur miliknya. Pakaian yang tipis dan tampak feminim itu sepertinya sengaja dipakai untuk menyambut kepulangan sang suami, sayangnya persiapannya tidak menghasilkan apapun.

Aku mematikan lampu ruang t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status