Share

Sadar

Mata Aksa mulai terbuka sedikit demi sedikit. Untuk pertama kalinya ia membuka mata setelah 4 hari berturut-turut. Hidungnya mencium bau obat-obatan, dan ia pun langsung menyadari kalau dirinya sedang dirawat di rumah sakit. Pandangannya tertuju ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul dua belas malam, lalu matanya beralih memandang seorang perempuan yang tidur di atas kursi dan kepalanya bersandar pada kasurnya.

"Harusnya lo nggak ada di sini," gumam Aksa sambil mengelus punggung tangan Pitaloka.

"Maaf, karena buat kalian nunggu selama ini."

Sepertinya Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Aksa untuk tetap berada di dunia ini. Padahal Aksa sudah sempat untuk menyerah pada takdirnya. Ia bahkan sudah rela kalau seandainya ia harus meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

Aksa memandangi wajah Fitri. Semakin lama wajah perem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status