Share

Aku (Bukan) Jodohnya
Aku (Bukan) Jodohnya
Author: Herlina Teddy

Bab 1

"Key, lo jadi datang, kan?" tanya Ayu via telepon saat Keysha sudah berada di taksi online bersama Gita.

"Iya, ini lagi otw. Bentar lagi nyampe, kok," jawab Keysha dengan santai seraya bola mata mengedarkan ke luar jendela.

"Oke, aku tunggu lo. Aku baru nyampe juga, nih. Hati -hati, ya. Bye."

Keysha terpaksa menggunakan jasa taksi tersebut, lantaran Ikbal yang tadi pagi janji akan mengantarnya sedang dalam perjalanan pulang tetapi macet. Sang suami pun menyuruhnya berangkat tanpa menunggunya sampai di rumah.

"Ya, nanti kalo pulang, aku yang jemput. Soalnya acara juga pasti selesainya malam banget, aku nggak tega lihat kamu dan Gita pulang sendirian."

Itu jawaban Ikbal tadi sore, yang masih fokus dengan jalan di depannya.

Selang beberapa menit, tiba di acara reunian, Keysha memegang tangan Gita sembari berjalan bersisian. Wajah gadis kecil berusia tiga tahun itu tampak riang dan antusias karena diajak jalan-jalan.

"Bun, ada balon."

Gita menunjuk balon warna-warni yang terpajang di pintu masuk.

"Iya, bagus, ya. Gita suka warna apa?"

Keysha suka menanyakan hal apapun kepada anak gadisnya guna agar berharap dapat melatih cara belajar komunikasi dan menjawab pertanyaan jika ditanya.

"Suka bilu, melah, kuning, ijo."

Gita menyebutkan semua warna yang dilihatnya dengan gaya cadel.

"Semuanya dong berarti?"

Keysha dengan posisi sedikit berjongkok, tidak bisa menahan ketawa setelah mendengarkan suara khas tersebut. Bocah kepang dua itu mengangguk mengiyakan sambil mengikuti gaya bundanya ketawa.

"Key, lo udah datang?"

Suara Ayu yang sangat familiar terdengar di telinga Keysha. Dia menoleh ke sumber suara dan membenarkan posisinya menjadi berdiri lalu terkesima melihat sosok Ayu yang berubah dari segi penampilan. Tubuh lebih berisi dan wajah lebih glowing dengan dandanan yang tidak terlalu menor.

"Hai, Yu. Apa kabar?"

Refleks mereka berpelukan dengan erat menunpahkan kerinduan. Sudah lama sekali mereka tidak bertemu sejak Keysha menikah enam tahun silam. Rasa rindu itu biasanya hanya dicurahkan via ponsel saja.

Iya, Keysha memang menutupi diri untuk tidak berhubungan dengan siapapun setelah menikah. Bukan karena suaminya melarang tetapi memang Keysha sendiri yang merasa minder karena dirinya lulusan sarjana dan tidak bekerja, malah mengurus rumah tangga. Sementara sebagian temannya lebih memilih karir, seperti Ayu. Terdengar kabar terakhir, Ayu menjabat menjadi menejer keuangan di salah satu perusahaan di ibukota ini.

"Aku baik, Key, lo gimana?"

Mereka pun melepas pelukan. Keysha mengangkat kedua bahunya.

"Ya, begini yang lo lihat."

Ada senyuman bahagia terpampang di wajah tatkala Keysha dapat bertemu kembali dengan sahabat lamanya.

"Eh, sorry ya, waktu itu aku nggak bisa datang ke pernikahan lo, Gita lagi sakit, aku nggak mungkin meninggalkannya," sambung Keysha dengan raut sesal terbaca di wajahnya. Ia tak bisa menyimpan perasaannya.

"Iya, udah tahu, udah kesekian kali lo minta maaf, sampe bosen aku mendengarkannya."

Ayu mencolek hidung bangirnya lalu mengulas senyuman.

"Ini Gita, anak lo?"

Ayu memalingkan wajah ke arah bawah dan melihat sosok anak kecil yang imut.

Keysha mengangguk.

"Gita, ayo salam sama Tante Ayu."

"Hai, Tante Ayu, apa kabar?"

Gita pun menurut perintah bundanya lalu mencium punggung telapak tangan Ayu. Ah, anak itu pintar sekali. Keysha sudah mengajarkan banyak hal tentang sopan santun dan ramah tamah.

Ayu mengambil posisi jongkok untuk mensejajarkan tubuh dengan Gita. Matanya menatap lekat gadis yang wajahnya mirip dengan Keysha.

"Baik, Sayang. Ih, lucu banget, sih, kamu. Tante jadi gemes, deh. Cubit, boleh?"

Gita menggelengkan dengan wajah masam. Meski bukan bocah yang cengeng, Gita tak mau disakiti dengan cubitan.

"Cium, boleh?"

Ayu bertanya iseng dan Gita mengangguk sembari senyum. Beberapa saat, Ayu pun mendaratkan kecupan di pipi kanan dan kiri sambil menekan kata 'muach'.

"Lo sendirian? Suami lo nggak ikut?" Ayu menyapu sekeliling, mencari keberadaan Ikbal.

"Tadi aku naik taksi online, Mas Ikbal dalam perjalanan dari Bandung, katanya di tol macet buanget. Daripada aku telat, aku disuruh naik taksi, ntar pulang baru dijemput."

"Kok nggak bilang, sih, tahu gitu aku jemput kamu tadi."

"Aku nggak mau ngerepotin Kevin dan lo." Keysha menolak halus dengan alasan.

"Nggak ngerepotin sama sekali. Kalo Kevin tahu, dia bakal mau jemput lo juga."

"Pengantin baru, nggak enak diganggu."

Nada Keysha menggoda membuat rona wajah Ayu memerah.

"Pengantin baru apaan, kita udah nikah setaon kale."

Lengan Keysha dicubit manja.

"Udah, ah, yuk, masuk. Teman lain pasti sudah pada datang."

Sejak Keysha menikah apalagi sekarang sudah punya Gita yang kini berusia tiga tahun, waktu dan tenaganya dikuras untuk mengurus suami, anak dan rumah tangga yang sudah dibangun selama 6 tahun. Untuk acara bertemu dan bercengkrama secara langsung dengan teman lama, nyaris sudah tidak pernah dilakukan lagi.

Jujur, Keysha enggan ikut acara reuni se-angkatan Fakultas Ekonomi zaman kuliahnya dulu. Lantaran dibujuk Ayu, sahabat lama yang sudah ingin bertemu dengannya, ia pun mengiyakan. Namun, dari kemarin mereka selalu berhubungan meski sebatas video call atau via chat saja.

***

Suasana acara reuni memang sengaja didesain dengan tema outdoor, yang dihiaskan balon dan aneka pernak-pernik khas pesta sehingga membuat kondisi menjadi sedikit meriah. Tampak di sana beberapa meja berlapiskan kain putih sebagai tempat makanan prasmanan yang lezat, tentunya.

Para tamu yang sudah hadir rata-rata teman se-angkatan. Namun, ada sebagian yang tak dikenal walaupun mereka se-angkatan karena beda jurusan. Ada yang hadir dengan pasangan dan buah hatinya. Ada pula yang hadir sendiri, bahkan ada yang hadir berkelompok dengan teman gengnya saat mereka kuliah dulu. Semua tampak bahagia, dapat dilihat dari raut wajah mereka yang menebarkan tawaan dan senyuman.

Saat Keysha mengambil makanan di meja prasmanan, tak sengaja sorot mata tertuju ke salah satu kelompok orang yang tak asing baginya. Berkali-kali dia memicingkan mata untuk mempertajam penglihatan ke salah satu orang dari kelompok itu untuk memastikan apa yang dilihat adalah orang yang sesuai dugaannya. Berulang kali, berusaha memfokuskan pandangan, dan ....

"Kenapa ada dia?" Keysha berucap pelan tanpa sadar.

Dia? Siapa?

Comments (1)
goodnovel comment avatar
D Lista
menarik. lanjutkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status