Share

Aku Bukan Madu Biasa
Aku Bukan Madu Biasa
Author: Arti@Shiyoriko

Bab 1. Akad Nikah

    Pagi hari di rumah baru Alyssa ...

 "Saya terima nikahnya Alyssa Maharani binti Husni dengan mas kawin tersebut tunai!" 

     "Bagaimana saksi sah?"

     "Sah!"

      "Alhamdulillah ...."

   Ijab Qabul pun terucap dari mulut Georgio yang akrab di panggil dengan Gio. Alyssa pun mencium tangan suaminya dan Gio dengan lembut mengecup kening istrinya. Tak berapa lama, datanglah serombongan wanita dengan gaun yang indah dan mahal. Masing-masing membawa nampan yang berisi seserahan. 

     Rombongan wanita yang terdiri dari tiga wanita dewasa dan enam anak-anak itu maju untuk menyerahkan seserahan yang dibawanya. Alyssa menyambut dan menerima seserahan tersebut dengan senyum yang merekah, matanya berbinar tatkala nampak di atas nampan itu sejumlah perhiasan, baju yang mahal, sepatu dan tas branded, skincare dan yang ada di kotak berbungkus kertas emas berisi kartu ATM dan Kartu kredit Un limited. 

       Semua mata menatap apa yang dibawa para wanita itu, termasuk kedua orang tua Allysa juga tampak senang melihat menantunya memberikan banyak seserahan untuk putrinya. Tapi semua mata terbelalak, tenggorokan tercekat tatkala anak berumur sepuluh tahun memanggil Gio dengan panggilan Papa dan lagi anak berusia enam tahun memanggilnya Papi.

    "Papa ...."

    "Papi ...." 

   Alyssa terbengong melihat dua anak kecil itu berlari menuju suaminya.

    "Eh ... Anak-anak jangan berlari!" pekik wanita cantik dengan baju kebaya warna biru metalik. Dia juga salah satu rombongan wanita pembawa nampan tadi.

    "Mami Aku mau ikut Papi dan Mami baru!" jawab Anak kecil berusia enam tahun itu. Alyssa semakin tidak mengerti mengapa anak kecil itu memanggil satu Papi dan yang kedua Papa. 

   "Papi gendong ...." rengek bocah berusia enam tahun itu di depan Gio. Gio tersenyum kecut memandang ke arah Alysa yang menatapnya penuh keheranan.

   "Mas maksudnya ini apa?" tanya Alyssa dengan tatapan menuntut penjelasan.

    "Eh itu, anu ...." Gio menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia bingung bagaimana menjelaskan semua ini pada Alyssa.

    "Itu, anu ... Apa Mas?" gertak Alyssa lagi. Dia menatap horor suaminya.

    "Itu dek, anu ...." kerongkongan Gio tiba-tiba kering dan kelu untuk melanjutkan ucapannya. Mau tidak mau dia harus jujur pada istri barunya itu.

    "Anu apa Mas?" suara Alyssa naik tiga oktaf.

     "Ah begini dek," 

     "Mbak Alyssa kenalkan Saya Sinta istri pertama Mas Gio dan itu anak kedua Saya dengan Mas Gio namanya Tino, Argentino Sinaga," potong Wanita yang berbaju kebaya biru bernama Sinta itu menunjuk ke arah anak kecil yang ada dalam gendongan Gio

   Deg ... Deg ...

     Alyssa merasakan jantungnya sekarang ini berdetak dengan kencang. 

      "Maksud Mbak? Mbak ini istri pertama Mas Gio?"

      "Iya Mbak, dan bukan hanya itu saja. Mari saya kenalkan pada Dek Rossi dan Dek Tyas. Mereka istri kedua dan istri ketiga Mas Gio." Sinta memperkenalkan wanita yang sama dengannya memakai kebaya berwarna biru.

       "Kenalkan, Dek. Saya Rosii."

       "Saya Tyas." Kedua wanita itu maju satu persatu memperkenalkan diri pada Alyssa. Alyssa membalas uluran tangan mereka. Alyssa menatap tajam pada Gio yang tersenyum senang melihat keempat istrinya bisa berdamai.

      Semua keluarga yang datang melongo melihat wanita-wanita itu saling berfoto dengan Alyssa berada di tengah bersama Gio. Sungguh pemandangan yang langka dimana satu suami empat istri. Walau terlihat di wajah Alyssa senyum yang dipaksakan. Dia terpaksa mengikuti resepsi yang hanya dihadiri keluarga dan tetangga dekat. Alyssa paham mengapa Gio tidak menginginkan pesta yang meriah.

     "Baiklah Ronaldo, akan kita lihat apakah Kau bisa bertahan dengan keempat istrimu! Enak saja Kau membohongi seorang Alyssa!" gumam hati Alyssa tidak terima dengan penipuan yang dilakukan oleh Gio. Dia juga heran kenapa begitu mudah dia terbuai dengan rayuan Gio dan bodohnya dia mengapa dulu tidak mengorek informasi tentang Gio terlebih dahulu.

       Gio berfoto bersama dengan keempat istrinya, dan setelah selesai acara resepsi, Gio mengumpulkan semua istrinya di dalam rumah yang baru dia beli untuk Alyssa. 

Siang harinya ...

      "Sinta, Rossi dan Tyas. Untuk beberapa hari kedepan Mas akan tinggal di sini, sekalian menyelesaikan bisnis yang Mas rintis di kota ini. Untuk masalah nafkah Mas akan transfer ke rekening kalian masing-masing, dengan jumlah dua kali lipat dari jatah biasanya. Hari ini Mas sedang berbahagia jadi kalian pun juga harus bahagia," ucap Gio bak seorang Raja berbicara pada Permaisuri dan selirnya.

      "Iya Mas. Aku akan segera kembali ke Jakarta setelah ini. Oh ya Mas, Dika ingin dibelikan sepeda baru. Tolong Mas tambahi jatah bulanan untukku dan anak-anak," ucap Sinta istri pertama Gio yang memiliki dua anak yang pertama Dika Sinaga berusia 12 tahun dan Argentino Sinaga berusia 6 tahun

     "Baiklah, Akan Mas transfer nanti," jawab Gio santai.

      "Mas, untukku juga ya ... Si Rafael ingin dibelikan Hp baru. Kemarin diledekin teman katanya Hp di sudah ketinggalan jaman," ucap Rossi sambil mengusap perutnya yang sedang hamil anak kedua dan sekarang kandungannya baru berusia 3 bulan dan Rafael adalah anak pertamanya yang berusia 10 tahun.

     "Baiklah, Mas nanti transfer juga," jawab Gio sambil mencolek dagu Rossi. Rossi adalah istri kedua Gio yang terkenal cantik dan glamour. Rossi tinggal di Yogyakarta.

      "Mas, Aku juga dong ... Si Miska ingin dibelikan boneka Barbie yang baru," sahut Tyas tak mau kalah. Istri ketiga Gio yang baru memiliki anak satu berusia 4 tahun, dia tinggal di Bogor.

     "Iya semua Mas transfer, tapi ingat jangan boros! Dan untuk giliran kalian tunggu setelah Mas bersama Alyssa." Gio menatap Alyssa yang masih memakai baju pernikahan terbengong di sudut sofa. Alyssa tidak habis pikir bagaimana Gio bisa melihat keruwetan yang tercipta di depannya.

     "Alamaaak ... Apa gak ribet hidupku entar, hiks ... Mak tolong Alys maaak ...." Alyssa menjerit dalam hati. Jika tidak menjaga nama baik keluarga, sekarang juga dia akan kabur meninggalkan Gio.

     Memang Gio pria dewasa yang ganteng, tamvan dan body bak atlet binaraga. Roti sobeknya lebih dari enam. Tak pelak Alyssa pecinta drama Korea tergila-gila pada Gio. 

     Setelah rapat keluarga, akhirnya para istri Gio membawa anak-anak mereka kembali ke kota masing-masing. Dan saat ini Gio berada di kota Malang. Semua istri Gio membawa sopir dan mobil pribadi jadi Gio tak payah untuk mengantar mereka. 

    Malam tiba ...

    Alyssa sudah membersihkan dirinya setelah seharian penat menyambut tamu dan mengurusi semua kebutuhan keluarganya yang bukannya datang membawa amplopan tapi pulang membawa amplop berisi uang dari menantu mereka Gio.

     "Dek, sudah mandi?" ucap Gio yang keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang menutup area bawahnya.

     "Alamaaak ... Itu roti sobek melambai untuk digigit," batin Alyssa dengan mengarahkan pandangannya pada dada Gio. Walau Gio sudah berumur kepala tiga tapi dia masih gagah dan tampan seperti Lee Min-Ho versi Indonesia.

     Deg .. Deg ...

Adegan Romantis ala drama Korea melintas di pikiran Alyssa hingga tak disadarinya liurnya menetes di dari bibirnya. Namun, semua itu tidaklah seindah harapan Alyssa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status