Share

Dilabrak

Hari ini akan ada meeting bersama dengan bosnya di sebuah hotel berbintang lima yang terkenal dikota ini. Bella mematut dirinya didepan cermin, pashmina herwarna peach yang dipakainya sebagai penutup kepala nya. Dipadukan dengan blazer coklat dengan dalaman kemeja senada dengan kerudungnya. Serta trouser berwarna coklat senada dengan blazernya memberikan penampilan elegan yang anggun kepada Bela. Dia terlihat begitu memukau hari ini. Hari ini merupakan meeting dengan rekan bisnis yang sangat penting, jadi dia harus menampilkan ke profesionalannya agar tidak mempermalukan bosnya.

"Pak, ini file untuk meeting siang nanti" Bella menyodorkan map berwarna biru kepada bosnya.

"Baik akan saya cek, terimakasih" ucapnya tanpa melihat ke arah Bella. Ada rasa nyeri menyelimuti hati Bella ketika Andi tidak terlihat ramah dan sedikit merayu seperti biasanya.

"Sadar Bel, dia itu suami orang. Jangan genit minta dirayu. Kamu mau dicap sebagai pelakor" tegurnya didalam hati agar tidak berharap sesuatu yang akan menyakiti hatinya. Disaat Bella akan melangkahkan kakinya pergi dari ruangan Andi.

"Kamu terlihat sangat cantik hari ini Bella, aku suka penampilanmu yang terlihat sederhana tapi sangat anggun" ucap Andi dengan senyuman manis di bibirnya. Bella tak berpaling untuk menatap ke arah Andi, tapi jauh didalam hatinya dia sangat bahagia mendengar pujian itu dari mulut bos tampannya itu. Tersungging sebuah senyuman di bibir tipis milik Bella karena merasa bahagia.

"Kamu tunggu saja dulu disini, saya akan menghubungi pak Rendra mengenai meeting hari ini" perintah Andi ke Bella untuk menyuruhnya duduk di bangku lobi hotel. Sedangkan Andi pergi menuju ke resepsionis untuk menanyakan kamar pak Rendra. Seharusnya ini tugas sekretarisnya, namun Andi tidak ingin terlalu membuat Bella sibuk dengan masalah sepele seperti ini.

"Bella, mari kita menuju kamar hotel" Andi mengulur tangan ke arah Bela.

"Iya. Kamar hotel buat apa?" tanya Bella yang bingung dan sedikit terkejut.

"Ya, buat kita meeting lah. Ayo cepat ke atas" Andi tersenyum ramah dan terlihat begitu sangat manis dimata Bella.

"Ya allah, begitu indahnya ciptaanmu ini. Hamba tak sanggup seperti ini, bisa-bisa runtuh iman ini ya Allah. Jadikanlah makhluk didepan hambamu ini sebagai imam hamba" doanya dalam hati yang begitu memuji ketampanan pria yang kini berdiri di depannya.

Tanpa disadari oleh mereka berdua, Tamara mendengarkan semua percakapan mereka berdua tadi. Hatinya meradang, ketika suaminya mengajak sekretaris baru yang dia rekrut beberapa hari lalu untuk masuk ke kamar hotel.

"Dasar jalang, meskipun memakai hijab. Bukan berarti dia wanita yang baik" gerutunya marah.

"Aku akan mengikuti permainanmu ini sayang" ucapnya sambil melangkahkan kakinya mengikuti suaminya dan juga Bella.

Terlintas dalam pikiran Tamara untuk merekam kejadian ini. Sebagai bukti untuk mempermalukan wanita rendahan itu.

"Sebaiknya aku menyiarkannya secara langsung, biar cepat viral" ucapnya diiringi tawa kecil seolah dia tidak terlihat sedih jika suaminya benar-benar selingkuh.

Dibukanya sebuah aplikasi sosial media, dan langsung menayangkan siaran langsung kegiatan dia mengikuti suaminya dengan sekretaris nya.

"hai guys, hari ini aku memergoki suamiku dengan sekretaris nya berada di sebuah hotel. Mereka berdua berniat untuk masuk ke dalam sebuah kamar di hotel ini" kata Tamara sambil mengarahkan kamera handphonenya ke arah Andi dan Bella. Banyak komentar marah yang masuk dalam siaran langsung Tamara. Ada pula komentar untuk menguatkan dirinya untuk menghadapi kenyataan pahit kalau dia dikhianati oleh suaminya.

Setelah suaminya masuk ke dalam kamar hotel dan Bella masih terlihat berdiri di luar merapikan bajunya. Tamara mendekatinya dan langsung menjambak kerudung yang menutupi kepala Bella dengan sebelah tangan, sedangkan tangan yang sebelahnya lagi memegang handphonenya untuk merekam setiap kejadian hari ini.

"Dasar wanita jalang tidak tahu diuntung" teriak Tamara sambil berusaha melepas pashmina yang menutupi rambutnya Bella.

"Tidak pantas kamu memakai kerudung seperti ini jika kamu gunakan untuk merayu suami orang".

"Dasar tidak tahu malu, sudah dikasih kerjaan malah menggoda suamiku. Perempuan tidak tahu malu" akhirnya kerudung itu terlepas dari kepala Bella. Namun ada sedikit luka goresan pada bagian dagu bawahnya akibat ditarik paksa oleh Tamara. Mungkin tergores jarum pentul yang mengikat pashmina.

Ada rasa nyeri akibat goresan tersebut, membuat Bella meringis. Air matanya mengalir tanpa dia sadari. Sakit hati, itulah yang dirasakan Bella saat ini.

"Lihat ini wajah pelakornya, sekretaris yang merayu bosnya agar bisa menggantikan posisi istri sah".

"Jangan mimpi kamu wanita rendahan. Dasar gatal, murahan" berbagai macam cacian yang Tamara lontarkan kepada Bella. Kolom komentar siaran langsung Tamara kini penuh dengan hujatan yang sangat mengerikan. Kata-kata mengerikan itu ditujukan kepada Bella.

Keributan yang dibuat oleh Tamara mengundang para penghuni kamar hotel untuk menyaksikan. Beberapa orang yang melintas pun berhenti untuk menyaksikan, dan mereka pun ikut merekam kejadian itu untuk diabadikan pada ponsel mereka. Miris. Bukannya dilerai, tapi mereka juga ikut sibuk dengan ponselnya memvideokan kejadian yang ada didepan mata mereka.

"Tamara, apa-apan ini" teriak Andi keluar dari kamar hotel yang dia masuki. Terlihat wajah Andi begitu marah, menatap tajam kepada Tamara.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status