Share

Membuat Perjanjian

Pintu kamar dibuka, saat terdengar suara langkah kaki, Amira semakin memejamkan kedua matanya. Alan memeluknya dari belakang, tetapi Amira segera menepis tangan suaminya itu. Amira bangkit, dia menatap sinis wajah Alan yang tampak memelas.

Alan meraih tangan Amira, dia merasa bersalah atas perkataan sang ibu yang menyakiti perasaan Amira. Amira memang pantas marah besar tehadap Alan, selain perbuatan Alan yang tidak bisa dimaafkan, sekarang ditambah dengan ibu Alan yang tidak bisa memahami perasaan Amira.

Alan pun juga terkejut dengan sikap sang ibu yang menyalahkan Amira atas retaknya rumah tangga mereka ini. Alan sadar dan mengakui kesalahannya, tetapi tidak dengan sang ibu yang justru membelanya di depan Amira.

"Maaf." Satu kata itu yang berhasil keluar dari mulut Alan.

Amira memutar bola matanya malas, maaf dan maaf yang selalu Aln ucapkan. Kata maaf tidak akan mengubah keadaan, justru membuat Amira semakin lelah dengan masalah yang mereka hadapi ini.

"Maaf, maaf dan maaf teru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status